Sam Altman saat mengisi seminar di TechCrunch Disrupt 2019 di San Fransisco. (Sumber foto: Flickr/TechCrunch)

Guncang Dunia Melalui ChatGPT, Yuk Kenalan dengan CEO OpenAI Sam Altman

27 February 2023   |   22:06 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Dalam beberapa waktu terakhir, Sam Altman, bapak ChatGPT, telah menjadi nama yang paling banyak diperbincangkan di dunia kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Namun, ketenarannya bukanlah hal yang baru: dia telah menjadi sorotan Silicon Valley selama hampir dua dekade.

Pria yang belajar membuat program komputer sejak usia 8 tahun itu memasuki dunia teknologi sebagai mahasiswa putus sekolah pada 2005. Mengawali perjalanannya dengan skenario serupa Steve Jobs, Bill Gates dan Mark Zuckerberg, Altman keluar dari Stanford University untuk memulai perusahaan yang memungkinkan pengguna untuk berbagi geolokasi yang disebut Loopt.

Tanpa komitmen akademik dan masa depan Loopt di tangannya, Altman bergabung dengan Y Combinator (YC), akselerator utama perusahaan baru yang juga membantu meluncurkan startup seperti Airbnb, Reddit, Dropbox, dan Coinbase.

Baca juga: 5 Fakta yang Perlu Kamu Ketahui tentang ChatGPT, Teknologi yang Disiapkan Microsoft untuk Mengalahkan Google

Loopt adalah bagian dari grup pertama yang berisi delapan perusahaan di Startup Accelerator Y Combinator. Setiap startup mendapat US$6.000 untuk tiap pendiri, dan Loopt berada dalam batch yang sama dengan Reddit. Loopt akhirnya mencapai nilai US$175 juta, tetapi kurang beruntung dalam menarik perhatian pengguna, sehingga dijual seharga US$ 43 juta pada 2012.

Setelah Loopt, Altman mendirikan dana usaha bernama Hydrazine Capital, dan mengumpulkan US$21 juta. Itu termasuk sebagian besar dari US$5 juta yang ia dapatkan dari Loopt, dan investasi dari pengusaha miliarder dan kapitalis ventura Peter Thiel.

Pada usia 28, Altman dipilih oleh pendiri Y Combinator, Paul Graham untuk menggantikannya sebagai presiden akselerator startup. Sementara dia adalah presiden YC, Altman mengajar seri kuliah di Stanford tentang bagaimana memulai startup pada musim gugur 2014.


Kelahiran OpenAI

Nama Sam Altman muncul dalam daftar Forbes 30 Under 30 edisi 2015 dalam kategori modal ventura saat berusia 29 tahun. Pada tahun yang sama, dia ikut mendirikan OpenAI dengan Elon Musk. Perusahaan kecerdasan buatan yang bersifat nirlaba ini didirikan dengan tujuan untuk memastikan agar AI tidak memusnahkan manusia.

Kala itu, ide Altman dan beberapa rekan co-founder OpenAI dianggap revolusioner hingga menggerakkan beberapa nama yang paling menonjol di Silicon Valley untuk menggelontorkan dana sebesar US$1 miliar, termasuk pendiri LinkedIn Reid Hoffman dan pendiri PayPal Peter Thiel.

Pada 2016, Altman pertama kali mengumumkan bahwa OpenAI sedang membangun General Artificial Intelligence (GAI), sebuah AI yang cocok dengan kecerdasan manusia, yang dikenal sebagai GPT-1. Dia kemudian menjadi CEO OpenAI pada Mei 2019 setelah bergeser dari perusahaan nirlaba menjadi perusahaan laba yang dibatasi (capped profit corporation).

"Kami ingin meningkatkan kemampuan kami untuk meningkatkan modal sambil tetap melayani misi kami, dan tidak ada struktur hukum yang sudah ada sebelumnya yang kami ketahui tentang keseimbangan yang tepat," demikian pernyataan OpenAI, L.P., di situs resminya. 
 

Altman terbang ke Seattle untuk bertemu dengan CEO Microsoft Satya Nadella, di mana dia mendemonstrasikan model AI yang ditawarakn OpenAI. Wall Street Journal melaporkan, setelah demonstrasi tersebut OpenAI menerima investasi US$1 miliar dari Microsoft pada 2019.

Pada 5 Januari 2021, OpenAI merilis Dall-E, platform kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan gambar berdasarkan deskripsi pengguna. Lebih dari setahun kemudian, OpenAI diluncurkan pada November 2022, yang mengejutkan karyawannya sendiri.

ChatGPT, salah satu model AI paling canggih hingga saat ini, merupakan chatbot yang mampu menghasilkan teks sesuai permintaan menggunakan AI canggih, skenario, lirik, cerita, dan presentasi.

Peluncuran ChatGPT, yang telah mempesona tapi juga menakutkan, dengan cepat meroketkan nama Altman ke depan mata publik. Kehadiran ChatGPT juga mendorongnya untuk bertemu dengan politisi dan anggota parlemen untuk bekerja pada keselamatan dan penyelarasan AI.

Baca juga: Google, ChatGPT dan Masa Depan Mesin Pencari


Masa Depan AI

Menurut Altman, versi ChatGPT terbaru dan paling canggih akan diluncurkan secara bertahap untuk membuat orang, institusi, dan pembuat kebijakan terbiasa dengannya. Dia berpikir bahwa revolusi yang dipicu oleh kecerdasan umum buatan (AGI) tak terbendung.

Dalam sebuah esai berjudul Moore's Law for Everything, Altman menulis bahwa kemajuan teknologi yang akan dibawa AGI dalam 100 tahun ke depan akan jauh lebih besar dari semua teknologi eksisting sejak pertama kali manusia mengendalikan api dan menemukan roda.

Altman juga dikenal sebagai pribadi yang cukup peduli dengan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Dia menunjukkan dukungannya untuk pendapatan dasar universal, kebijakan yang akan memberikan pendapatan minimum yang dijamin untuk semua warga negara, dan mengkritik ketimpangan pendapatan dalam industri teknologi.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Daftar Lengkap Pemenang SAG Awards 2023, Film Everything Everywhere All at Once Mendominasi

BERIKUTNYA

Kemajuan Teknologi, Angka Harapan Hidup Penyakit Jantung Bawaan Naik 30 Persen

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: