sumber gambar ilustrasi nasi goreng: Anna Tarazevich dari Pexels

Nasi Goreng, Salah Satu Saksi Bisu Proses Perumusan Naskah Proklamasi

16 August 2021   |   07:58 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Nasi goreng adalah salah satu makanan khas Indonesia yang terkenal. Tak hanya banyak dijual, nasi yang digoreng dengan bumbu bawang putih, bawang merah, garam, penyedap rasa, dan sebagainya ini juga mudah untuk dibuat sendiri. Selain itu, menu makanan ini ternyata juga menjadi salah satu saksi bisu proses perumusan naskah proklamasi kemerdekaan loh, GenHype. 

Dilansir dalam laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Bung Hatta dalam buku Sekitar Proklamasi (1981) mengisahkan bahwa para tokoh yang terlibat dalam proses perumusan naskah proklamasi pada saat itu dihantui rasa lapar begitu rupa.

Mereka disebutkan mengalami rasa lapar karena selama dalam perjalanan dari Rengasdengklok ke Jakarta tak ada bekal yang sempat disantap.

Saat tiba di Jakarta, belum sempat menghela napas, mereka terlibat perdebatan sengit dengan perwakilan Gunseikan, Mayor Jenderal Nishimura, terkait dengan janji Jepang memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Akhirnya dengan kesadaran penuh, melalui rapat di rumah Laksamana Maeda, golongan baik tua dan muda mencapai kesepakatan untuk mewujudkan sendiri proklamasi yang telah lama diidamkan, tanpa menunggu realisasi janji Jepang.

Sebelum beranjak ke lantai dua, Laksamana Maeda sebagai pemilik tempat sempat berpesan kepada para staf di rumah untuk menjamu para tamu. Satsuki Mishima, Kepala Staf Bagian Rumah Tangga, pun menjalankan pesan sang laksamana dengan baik.

"Seperti dilansir dalam harian Pos Kota terbitan 18 Agustus 1984, ia yang mengetahui sebagian besar peserta rapat adalah Muslim yang akan menjalankan ibadah puasa, berinisiatif membuatkan menu makan sahur berupa nasi goreng, disertai beberapa menu lain berupa ikan sarden, telur, dan roti," demikian tertulis dalam laman tersebut. 

Setelah makan sahur dan berpamitan kepada Maeda, Soekarno dan Hatta kembali ke rumah masing-masing. 

Hanya beristirahat beberapa jam saja, mereka akan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada 9 Ramadhan 1364 Hijriah atau 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, Soekarno membacakan teks proklamasi sebagai penanda kemerdekaan Indonesia. Bendera Merah Putih jahitan Fatmawati pun berkibar di depan rumah.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Bangga, Busana Karya Desainer Indonesia Dikenakan Beyonce

BERIKUTNYA

Desain Medali Olimpiade Paris 2024, Kepingannya Bisa Dibagikan ke Orang Tersayang

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: