Marcella Zalianty (Sumber gambar: Himawan L Nugaraha/Hypeabis.id)

Jadi Simbol Kemaritiman, Marcella Zalianty Ingin Kenalkan Sosok Laksamana Malahayati Lewat Medium Seni

19 January 2024   |   02:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Aktris Marcella Zalianty memiliki alasan tersendiri untuk mengenalkan sosok Laksamana Malahayati pada publik lewat berbagai industri kreatif. Sosok pahlawan asal Aceh itu bagi sang aktris adalah simbol dari dunia kemaritiman di Indonesia yang patut menjadi inspirasi publik.

Dikenal sebagai laksamana perempuan pertama di dunia, Malahayati bahkan pernah berkorespondensi dengan Ratu Elizabeth I. Ratu asal Inggris itu, menurutnya sempat meminta izin untuk berdagang di Aceh, melalui surat yang diantar James Lancaster, pada dekade 1600-an. 

Tak hanya itu, kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia, menurutnya juga tak bisa dilepaskan kiprah Singa betina dari Tanah Rencong itu. Terutama saat dia membangun sebuah armada tempur laut yang seluruh prajuritnya adalah perempuan untuk mengusir para penjajah di kesultanan Aceh.

"Kenapa Malahayati begitu penting, karena selain dikenal sebagai laksamana perempuan pertama di dunia modern, kita ini kan negara maritim. Jadi menurut saya penting untuk mengenalkannya pada publik," katanya saat ditemui di sela-sela acara Kamis Santuy di Bisnis Indonesia, grup Hypeabis.id, Kamis (18/1/24).

Baca juga: Marcella Zalianty Ingin Film Lebih Masif Menyampaikan Pesan Kebudayaan

Adapun, salah satu cara yang sangkil untuk mengenalkan sosok pahlawan itu adalah melalui medan kreatif. Bintang film Catatan Si Boy itu mengungkap, belum lama ini dia bahkan sempat mementaskan sosok Malahayati melalui panggung teater, bahkan juga mengenalkannya melalui komik.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by MZ (@marcella.zalianty)



Tak hanya itu, sebagai sineas, dia juga ingin mengenalkan Malahayati dalam format film. Sayangnya rencana itu belum terealisasi lantaran sempat terhalang pandemi. Saat ini dia pun masih berusaha untuk merealisasikan impiannya tersebut, dan menganggapnya sebagai hutang yang harus dibayar.

Menurut, Marcella, film  juga masih menjadi salah satu media komunikasi nomor satu untuk menyampaikan sebuah pesan ke publik. Oleh karena itu, lewat medium visual tersebut dia ingin kembali mengangkat sosok Laksamana Hayati sebagai simbol women empowerment hingga kesetaraan gender di kalangan masyarakat.

"Ke depannya, saya masih bercita-cita untuk memfilmkan sosok Malahayati. Mudah-mudahan bisa ada series atau filmnya. Karena kalau teater kan hanya sekali ditonton, tapi lewat film ini bisa ditonton lebih luas lagi,"katanya.

Sebagai tambahan informasi, Laksamana Malahayati merupakan pemimpin ribuan pasukan Inong Balee yang sangat disegani di Kesultanan Aceh Darussalam. Nama Malahayati bahkan sempat menggetarkan dunia internasional saat berhasil membunuh Cornelis de Houtman dalam duel satu lawan satu di geladak kapal.

Seperti dikisahkan sejarawan Marie van C Zeggelan lewat bukunya Oude Glorie yang terbit pada 1935, Belanda disebutkan banyak kehilangan pasukan mereka saat pertempuran ini. Bahkan, sebagian yang masih hidup  saat itu, termasuk Frederik de Houtman dijebloskan ke hotel prodeo alias penjara.

Tak hanya cakap sebagai panglima perang di lautan, Malahayati juga dikenal sebagai juru runding yang piawai. Pemerintah Belanda saat itu bahkan semoat mengajukan pembebasan para tawanan perang mereka yang ditahan pihak Kesultanan Aceh termasuk Frederik de Houtman. 

Dari sinolah, sultan pun mengutus Malahayati untuk maju ke meja perundingan menghadapi Belanda. Sebuah syarat pun diajukannya, yaitu Belanda harus membayar ganti rugi atas peperangan yang mereka timbulkan demi membebaskan prajurit-prajurit yang dipenjara.

Malahayati wafat pada 1615 dan dimakamkan di dekat bentengnya di Desa Lamreh, Krueng Raya. Oleh Presiden Joko Widodo, Malahayati ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 9 November 2017 berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/Tahun 2017.

Baca juga:   Marcella Zalianty Bawa Misi Sport Wear Keberlanjutan Lewat Brand Marsh Golf

Editor: Puput Ady Sukarno

SEBELUMNYA

Cek Daya Tarik Wisata Tangkal Pinus Jayagiri, Surga Pohon Pinus di Kawasan Lembang

BERIKUTNYA

Asosiasi Tolak Aturan Kenaikan Pajak 40%, Bisnis Spa Masih Hadapi Sejumlah Tantangan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: