Ilustrasi virus zika. (Sumber gambar : Freepik/Kjpargeter)

Penelitian Terbaru, Virus Zika Efektif Obati Kanker Saraf

17 January 2024   |   21:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Virus zika sejauh ini diklaim berbahaya terutama bagi anak-anak dan ibu hamil. Salah satu jenis arbovirus dari genus Flavivirus ini bisa menyebabkan demam kuning, mempengaruhi kehamilan, dan menimbulkan risiko bayi lahir cacat. 

Kendati demikian, sejumlah ilmuan asal Florida, Amerika Serikat justru menemukan manfaat dari virus yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypti. Ilmuwan memanfaatkan kemampuannya untuk merusak sel kanker.

Baca juga: Epidemiolog Sebut Indonesia Berpotensi Terjangkit Wabah Virus Nipah, Ini Faktornya

Dalam penelitian yang terbit di jurnal Cancer Research Communications baru-baru ini, para peneliti menggunakan virus Zika untuk mengobati tikus yang telah ditanamkan sel-sel tumor neuroblastoma manusia, sejenis kanker jaringan saraf. Tumor tikus ini menunjukkan kematian jaringan yang hampir sempurna segera setelah disuntik dengan virus Zika.

Tikus tersebut pun menujukkan kemampuan untuk bertahan hidup lebih lama. “Kami mendapatkan kemanjuran 80 persen hingga 90 persen. Tumornya berhasil diberantas dengan suntikan tunggal, tidak ada kekambuhan, tidak ada gejala,” ujar Joseph Mazar, penulis studi ini, dikutip dari Live Science, Rabu (17/1/2024).

Menggunakan virus sebagai pengobatan kanker bukanlah ide baru. Sejak 1800an, laporan anekdot menunjukkan bahwa kesehatan beberapa pasien kanker membaik setelah terinfeksi virus tertentu, seperti influenza, hepatitis, campak, atau cacar. Menurut ulasan di jurnal Biochimie, karena kemampuannya menargetkan dan merusak sel kanker, virus ini dijuluki virus oncolytic. 

Upaya awal untuk memanfaatkan virus-virus ini tidak berhasil, tetapi pada 1990an, teknik rekayasa genetika baru dan DNA buatan laboratorium memungkinkan para peneliti untuk mengubah virus menjadi lebih spesifik dan lebih aman. Saat ini, hanya empat virus yang disetujui sebagai pengobatan kanker spesifik. Salah satunya virus herpes yang dimodifikasi untuk glioma ganas yang disetujui di Jepang dan virus herpes lain yang dimodifikasi untuk melanoma stadium lanjut disetujui di AS. 


Alasan Menggunakan Virus Zika

Ahli bedah anak di Rumah Sakit Anak Nemeours dan juga penulis penelitian ini, Dr. Tamarah Westmoreland mengungkapkan, virus zika menghambat pertumbuhan otak pada janin yang sedang berkembang, menargetkan sel-sel saraf yang belum matang. Melihat potensi virus ini, para peneliti berpikir, bisa saja virus menargetkan neuroblastoma. 

Neuroblastoma adalah kanker yang berkembang dari sel saraf yang belum matang dan merupakan salah satu kanker yang paling sering didiagnosis pada bayi. Perkembangan neuroblastoma menyebabkan tingkat kelangsungan hidup yang buruk meskipun telah dilakukan perawatan intensif. Kebanyakan pengobatan terkini memiliki prognosis yang buruk dan efek samping yang parah. 

Dalam studi tersebut, para peneliti mengambil sel neuroblastoma berisiko tinggi dari manusia yang mengalami kanker. Pasien ini gagal dalam pengobatan sebelumnya.

Peneliti lantas menanamkan sel kanker ke tikus yang kemudian mengembangkan tumor di sisi belakangnya. Mereka kemudian langsung menyuntik tumor tersebut dengan virus Zika yang tidak dimodifikasi. Hasilnya, virus ini konsisten memberantas tumor, tanpa bukti adanya kekambuhan.

“Ketika kami transfer (virus), tumornya hilang dan jaringan di sekitarnya benar-benar normal,” sebut Westmoreland. 

Baca juga: Waduh, 1 Persen Virus yang Terjebak di Kutub Utara Jadi Ancaman Buat Manusia

Penelitian ini menyebut Neuroblastoma yang mengekspresikan protein spesifik tingkat tinggi, CD24, sangat rentan terhadap kerusakan sel dan kematian akibat infeksi Zika. Protein ini diekspresikan pada berbagai jenis kanker. Dengan demikian, ada potensi virus Zika melawan jenis tumor lainnya. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Daftar Ponsel yang Tidak Bisa Pakai WhatsApp Mulai 2024: IOS 12 dan Android 5.0

BERIKUTNYA

Pertamina Lubricants Tantang Publik Lewat 4JAN6 BALAP TANGGUH di 6 Kota, Cek Lokasinya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: