Review Film The Beekeeper, Menilik Ironi Masa Lalu Peternak Lebah

Peternak lebah mungkin lebih dikenal sebagai sebuah profesi sederhana dengan kehidupan tenang jauh di desa pedalaman. Pekerjaan ini mungkin harusnya jauh dari aksi keji. Namun, The Beekeper memberi tamparan lain. Kesederhanaan pekerja ternak lebah digambarkan dengan ironi melalui kemasan film.

Mr. Clay, karakter utama yang diperankan oleh aktor Jason Statham, memang terlihat menjalani hidupnya dengan tenang sebagai peternak lebah di kota Oakhaven yang menenangkan. Tetapi rupanya dia memiliki masa lalu kelam yang berusaha dikuburnya dalam-dalam. Bagaimanapun juga, masa lalunya sebagai anggota organisasi rahasia bernama The Beekeeper tetaplah membekas.

Baca juga: Review Film Society of the Snow, Kisah Nyata Tragedi Jatuhnya Penerbangan 571 Uruguay
 
Kelompok yang bergerilya di pinggir operasi pemerintahan dan hukum tersebut memiliki kaitan tak berujung dengan Clay. Di balik penampilan Clay yang tenang, dia menyimpan cemas dan curiga besar setelah teman dekatnya, David, meninggal dunia. Clay mengetahui ada hal janggal yang menggelitik rasa penasarannya.
 
Usut punya usut, David meninggal karena konsekuensi tragis akibat penipuan phising canggih yang dirancang organisasi kriminal kejam. Gelombang sedih atas sepeninggalan sahabat tersebut membuat Clay terpicu mengungkap dan mengupayakan balas dendam demi mencari dalang di balik kematian rekannya itu.

Expose the corruption. Protect the hive. Watch the restricted trailer for #TheBeekeeper directed by David Ayer and starring Jason Statham. Only in theaters January 12. pic.twitter.com/GsgevsCh38

— The Beekeeper Movie (@beekeepermov) October 4, 2023

Secara umum, film yang dikemas oleh David Ayer ini membawa sisi konflik balas dendam dengan aksi yang menegangkan. Bagaimana kehidupan seorang peternak lebah rupanya bisa menyimpan kekejaman di baliknya, konsep yang siap mengejutkan penonton dibalik kursi-kursi bioskop.

Ayer melibatkan banyak unsur pengkhianatan, spionase, hingga penipuan berbasis digital melalui kejahatan yang terorganisir di sepanjang film ini. Menariknya, Ayer akan membuat garis cerita yang samar antara sekutu dan musuh. Tentu saja, sang sutradara juga membuat film ini intens melalui adegan perkelahian yang panjang dalam film ini.
 
Selain membawa suasana lebih intens, batasan kabur itu siap membuat penonton menerka sendiri bagaimana cerita sepanjang 1 jam 42 menit ini akan berjalan. Clay sebagai karakter utama akan membawa alur cerita yang siap membuat hati penonton dilema. Bagaimana Clay bisa membalaskan dendam atas kematian David di tengah munculnya kembali bayang-bayang organisasi The Beekeeper yang sudah lama bubar.
 
Ayer juga membuat karakter Clay banyak mengambil peran solo karena ketidak percayaannya pada dunia digital yang penuh kepalsuan. Clay diceritakan main hakim sendiri demi menyusup dalam dunia kriminal yang kejam untuk mengetahui kebenaran dan membongkar operasi kejahatan tersebut.
 
Konflik lainnya hadir dari ranah kehidupan pribadi Clay. Misi dan kehidupan pribadinya kian kabur diburu rasa balas dendam. The Beekeeper banyak menunjukkan moral mengenai pengambilan keputusan, pertahanan diri, dan kemampuan bertahan di tengah distraksi kejahatan dan kekacauan mental.

Penonton akan diajak merasakan dilema dari karakter Clay yang menghadapi gilanya situasi keji yang dihadapinya, tetapi harus tetap bersikap tenang di tengah profesinya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News) 

Editor: Nirmala Aninda