Cerita Agnes Naomi Mendalami Karakter yang Terinspirasi Tokoh Nyata di Film Kereta Berdarah

Setelah malang-melintang di berbagai judul dengan genre yang beragam, Agnes Naomi terus mengeksplorasi sisi keaktorannya. Aktris cantik kelahiran 1994 tersebut akhirnya terlibat dalam proyek bergenre horor untuk pertama kalinya dalam film Kereta Berdarah. 

Disutradarai oleh Rizal Mantovani, film ini akan menyuguhkan rangkaian teror penuh kengerian di dalam kereta api yang sedang menuju ke sebuah resor misterius. Seluruh penumpang di dalam kereta satu per satu akan mendapatkan ancaman yang mempertaruhkan nyawa mereka.

Dalam film Kereta Berdarah, Agnes Naomi akan berperan sebagai Martha. Karakter ini diceritakan sebagai salah satu penumpang kelas VIP yang ikut duduk di dalam kereta misterius yang penuh teror tersebut. 

Baca juga: Agnes Naomi, Zara Leola & Kiki Narendra Bicara Keunikan Film Kereta Berdarah
  Menurut Agnes, Martha adalah perempuan yang punya punya sisi ekonomi baik. Dia lahir dari keluarga yang kaya sehingga terbiasa mendapatkan berbagai fasilitas yang bagus. Oleh karena itu, ketika melakukan perjalanan dengan kereta, Martha lebih memilih membeli tiket kelas VIP.

Kendati demikian, teror mengerikan yang dialami gerbong kereta perlahan-perlahan akan dirasakan oleh seluruh penumpang dan petugas di dalamnya. Sesuatu yang akan menyuguhkan pengalaman paling tak mengenakan bagi setiap yang menaiki kereta tersebut.

Dalam mendalami karakter ini, Agnes telah menyiapkan riset khusus untuk mempelajari perannya tersebut. Sebab, menurut Agnes, karakter Martha ini terinspirasi dari salah satu tokoh nyata di Indonesia.

Walau tak mau menyebutkan nama tokoh tersebut, dia mengatakan sosok ini cukup terkenal di Indonesia. Oleh karenanya, ini sebenarnya menjadi hal yang cukup memudahkan dalam pencarian risetnya.

“Aku banyak lihat video-video dia untuk mempelajari karakter dan pola pikir si tokoh ini. Dari sini, barulah dirinya mencoba mengaplikasikannya ke dalam peranku sebagai Martha,” ucap Agnes saat ditemui Hypeabis.id ketika media visit ke Wisma Bisnis Indonesia, Selasa (16/1/2024).

Dalam proses pendalaman karakter ini, tidak ada terlalu banyak kendala yang dialami Agnes. Namun, salah satu yang cukup sulit ialah mencari titik logika dari setiap tindakan yang akan dilakukan oleh tokoh Martha ini.

Sebab, menurutnya, karakter yang terinspirasi dari tokoh nyata ini cukup problematic. Selain itu, sifat dan pola pikir dari tokoh ini juga sangat berbeda dengan versi asli dari dirinya. Dengan berbagai kendala tersebut, Agnes akhirnya bisa mencari titik tengah dari masalah tersebut. 

Baca juga: Sinopsis & Daftar Pemain Film Kereta Berdarah
  Sementara itu, ketika tahapan syuting dimulai, Agnes menyebut prosesnya berjalan cukup lancar. Lokasi syuting yang sebagian besar berada di gerbong kereta juga membuat para pemain tak terlalu banyak berpindah tempat.

Menurutnya, tantangan yang cukup besar ketika syuting adalah karena imajinasinya harus benar-benar berjalan. Sebab, sebenarnya kereta yang dipakai syuting menggunakan gerbong buatan.

“Jadi, adegan yang dilihat di trailer itu kan sudah diedit ya. Kalau pas syuting, itu pemandangan di luar kereta green screen. Tantangannya lebih pada gimana caranya mengimajinasikan green screen itu sesuai dengan latar yang sesungguhnya, termasuk ketika kereta tiba-tiba bergoyang atau berhenti mendadak,” ungkapnya.

Kereta Berdarah bercerita tentang Purnama (Hana Malasan) yang mengajak adiknya, Kembang (Zara Leola), untuk berlibur ke resor alam yang baru dibuka bernama Sangkara. Tujuan utama mereka berlibur adalah merayakan kesembuhan sang adik yang sebelumnya didiagnosa terkena kanker.

Untuk menuju kesana, mereka harus menumpangi kereta wisata yang khusus melayani perjalanan ke resor. Di dalam perjalanan kereta inilah, sebuah teror mengerikan terjadi. Setiap kali kereta melewati terowongan, satu gerbong hilang. Kini, nyawa setiap penumpang di dalam kereta dalam kondisi terancam.

Baca juga: 4 Fakta Film Horor Kereta Berdarah, Tayang 1 Februari 2024

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah