Hypereport: Kerja Sambil Main Ala Game Streamer
23 July 2023 |
18:17 WIB
Gamer kini dilihat sebagai profesi baru yang diidam-idamkan anak muda. Permainan elektronik yang diciptakan untuk mengisi waktu luang dan bersenang-senang, kini bisa mendatangkan uang dan popularitas. Di Indonesia sendiri, konten game memiliki segmen penonton yang loyal.
Para penggemarnya rela menggelontorkan uang untuk berlanggan di platform live streaming, atau memberikan koin, donasi, gift, dan sebagainya. Di luar sesi gaming, streamer juga mendapatkan ketenaran dan penghasilan layaknya influencer atau selebgram.
Sebut saja sejumlah nama seperti Windah Basudara, JessNoLimit, Frost Diamond, MiawAug dan lainnya. Mereka adalah game streamer yang sukses mengumpulkan banyak viewers dan subscriber hanya dengan bermain game dari dalam kamar tidur.
Baca juga artikel terkait:
1. Hypereport: Perjalanan Musik Adhitia Sofyan, Masyhur dari Kamar Tidur
Pasar streaming video game saat ini sedang mengalami peningkatan. Bahkan diproyeksikan dalam beberapa tahun ke depan, nilainya bisa mencapai US$149,34 miliar pada 2026. Game streamer mulanya sekadar dilakukan sebagai hobi, sekarang justru berpeluang besar menjadi profesi yang bisa ditekuni. Lantaran saat ini orang-orang tak hanya suka bermain game, tapi juga menonton konten gaming, baik berupa kompetisi esports maupun sesi gaming kasual dari streamer.
Istilah game streamer sendiri adalah orang yang melakukan siaran langsung atau merekam kegiatannya saat bermain game lalu ditayangkan lewat platform streaming di internet seperti YouTube atau Twitch dan ditonton banyak orang.
Saat streamer siaran langsung, penonton bisa memberikan reaksi dan berinteraksi secara real-time terhadap alur game yang dimainkan. Tak jarang keterlibatan penonton bisa mempengaruhi gameplay dan meningkatkan popularitas streamer maupun game yang dimainkan.
Salah satu streamer, Gishka Alira atau yang populer sebagai Cookie Red telah memulai aktivitas streaming sejak 2021. Kini dia memiliki channel YouTube dengan lebih dari 231.000 subscriber dan 72.800 followers di Instagram. Bagi Genhype yang suka menyaksikan game streaming Windah Basudara pasti tak asing dengan nama-nama streamer lainnya seperti Cookie Red, Fandidk, Crispy Cendy, Aeterna, Luthfi Halimawan, dan lainnya.
Awal mula karier Gishka sebagai game streamer sedikit banyak dipengaruhi oleh teman-teman streamers lainnya. Meski begitu kecintaannya terhadap game sendiri sudah dimulai sejak kecil.
“Aku dari dulu memang udah suka main game, cuman memang enggak di-streaming. Game yang dimainkan pun masih game mobile belum game PC seperti sekarang,” katanya.
Diakuinya dulu tak pernah terpikirkan sekalipun untuk menjadi streamers. Setelah menamatkan pendidikannya di Universitas Multimedia Nusantara, Gishka sempat bekerja di bidang asuransi dan ikut terjun di bisnis wedding organizer bersama orang tuanya.
“Awal-awal streaming yang nonton paling hanya 5-10 orang, itupun temen-temen aku sendiri. Sekarang bisa sampai 300-400, kalau dapat reid bisa 1.000-3.000-an,” kata Gishka.
Dijelaskan olehnya reid adalah semacam tools di YouTube studio, yang memungkinkan streamer untuk menggiring penontonnya diakhir siaran langsung ke siaran langsung oleh streamer lainnya. Strategi ini adalah cara mereka untuk saling memberi dukungan dengan menambah jumlah penonton.
Adapun game yang pertama kali dimainkan olehnya adalah Valorant. Kini dia banyak mencoba game lain seperti Mobile Legend, World of Warship, Roblox, atau game-game di Emulator yang digemari anak-anak. Lantaran penontonnya sendiri bisa berasal dari berbagai usia.
Sebagai Upaya membangun popularitasnya, Gishka streaming setiap hari sekitar pukul 15:00 sampai malam. Dengan durasi minimal 1 jam, rekornya paling lama adalah 15 jam. Hal tersebut berawal ketika dia melakukan tantangan untuk mencapai 150 subscriber di Youtube.
Karakternya yang ceria membuat orang betah berlama-lama menontonnya saat bermain game. Maupun saat melakukan aktivitas menarik lainnya seperti reaksi video lucu, mukbang, atau sekadar chit-chat mengenai kesehariannya. Selain itu, Gishka juga kerap melakukan cosplay dari sejumlah karakter game atau anime populer seperti Ada Wong dari game Resident Evil 2 dan Tatsumaki dari anime One Punch Man.
Seperti yang diketahui awal-awal kemunculannya sebagai streamer, Gishka identik dengan penampilan rambut merah putih yang ikonik. Konsep tersebut rupaya atas saran sang mama yang sangat suportif mendukungnya sebagai streamers.
“Mamaku bilang sekarang sudah banyak streamers perempuan, tapi harus ada satu yang bikin orang-orang ingat kamu meskipun nggak tau nama kamu, dan itu bisa dari appearance (penampilan),” katanya.
Meski begitu sekarang Gishka sendiri sudah mengubah penampilannya. Mau tak mau dia harus melepaskan wig merah putih yang sudah dipakainya selama satu tahun penuh itu, karena kulit kepalanya sempat terluka.
“Untuk menjaga branding yang lama, aku masih suka cosplay sebulan sekali supaya penonton enggak kehilangan karakter Cookie Red,” kata Gishka.
Menjadi unik adalah kunci untuk membangun personal branding di antara sekian banyak streamer game populer di Indonesia. Meski begitu, Gishka sendiri memaparkan bahwa sebetulnya persaingan di antara game streamer masih tergolong sehat.
Selain Cookie Red, ada juga sejumlah nama streamers yang meramaikan dunia gaming Indonesia, misalnya Fandi DK. Pria dengan nama lengkap Fandi Dwikunto tersebut mulai berkarier sebagai game streamer sejak 2020. Awalnya Fandi sendiri memang sempat menjejaki dunia kreator digital dengan membuat vlog di motor. Kemudian datanglah kesempatan untuk fokus di game, karena dia merasa pasarnya yang lebih luas.
“Dari kecil memang suka main game, tapi memang nggak jago, dan kebetulan di waktu yang sama market-nya juga lagi bagus,” katanya.
Sama seperti Cookie Red, di awal-awal kemunculannya Fandi juga hanya memiliki penonton yang jumlahnya bisa dihitung jari, sekitar 10-11. Namun, sekarang dalam satu kali siaran langsung dia bisa meraup sekitar 400-500 penonton.
“Awal-awal streaming di Facebook dan Twitch tapi kurang, akhirnya di YouTube cukup bagus responnya,” kata Fandi.
Dia juga punya strategi tersendiri untuk meningkatkan jumlah penonton, misalnya dengan menjadwalkan live streaming, di mana pukul jam 19.00 – 01.00 malam merupakan momen yang potensial.
Selain itu, penting sekali untuk punya keunikan sebagai sehingga karakternya selalu diingat oleh penonton. Fandi sendiri identik dengan ekspresi wajahnya yang kocak sehingga aktivitas bermain game pun jadi lebih menarik dan menghibur.
“Biasanya sering gimmick juga, misalnya kalau main game horror ekspresi wajahnya harus takut,” kelakarnya.
Diakui olehnya, tak menutup kemungkinan memang ada persaingan dalam dunia gaming. Terlebih dengan banyaknya game streamer yang terus bermunculan, baik streamer game casual maupun pro player yang bermain untuk tim e-sport. Namun, menurut Fandi meskipun sama-sama streamers pasarnya berbeda.
“Biasanya pro player esport hanya main satu jenis game yang dia unggul di game itu, kalau kita range game-nya lebih luas apa saja yang disukai viewers,” katanya.
Di sisi lain, persaingan ini juga bisa jadi tidak terlalu kentara, sebab streamer banyak yang saling dan membentuk komunitas yang memungkinkan adanya kolaborasi. Dalam hal ini juga bisa memberikan hasil yang menguntungkan kedua pihak.
Sejauh ini sejumlah game yang dimainkan oleh Fandi mulai dari GTA San Andreas, GTA 5, Mobile Legend, serta sejumlah game horror seperti Outlast dan Find Yourself. Saat ini channel YouTube Fandi sendiri telah memiliki 185.000 subscriber dan 69.200 followers di Instagram.
Kontennya pun mulai beragam, tak sebatas gaming saja. Ini menunjukan visinya yang lebih luas seperti konten kreator. Sekarang dia rajin mengunggah konten reaction meme atau video lucu, challenge menarik, dan lainnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Para penggemarnya rela menggelontorkan uang untuk berlanggan di platform live streaming, atau memberikan koin, donasi, gift, dan sebagainya. Di luar sesi gaming, streamer juga mendapatkan ketenaran dan penghasilan layaknya influencer atau selebgram.
Sebut saja sejumlah nama seperti Windah Basudara, JessNoLimit, Frost Diamond, MiawAug dan lainnya. Mereka adalah game streamer yang sukses mengumpulkan banyak viewers dan subscriber hanya dengan bermain game dari dalam kamar tidur.
Baca juga artikel terkait:
1. Hypereport: Perjalanan Musik Adhitia Sofyan, Masyhur dari Kamar Tidur
Pasar streaming video game saat ini sedang mengalami peningkatan. Bahkan diproyeksikan dalam beberapa tahun ke depan, nilainya bisa mencapai US$149,34 miliar pada 2026. Game streamer mulanya sekadar dilakukan sebagai hobi, sekarang justru berpeluang besar menjadi profesi yang bisa ditekuni. Lantaran saat ini orang-orang tak hanya suka bermain game, tapi juga menonton konten gaming, baik berupa kompetisi esports maupun sesi gaming kasual dari streamer.
Istilah game streamer sendiri adalah orang yang melakukan siaran langsung atau merekam kegiatannya saat bermain game lalu ditayangkan lewat platform streaming di internet seperti YouTube atau Twitch dan ditonton banyak orang.
Saat streamer siaran langsung, penonton bisa memberikan reaksi dan berinteraksi secara real-time terhadap alur game yang dimainkan. Tak jarang keterlibatan penonton bisa mempengaruhi gameplay dan meningkatkan popularitas streamer maupun game yang dimainkan.
Live Stream CookieRed di YouTube. (Sumber gambar: YouTube/cookiered29)
Awal mula karier Gishka sebagai game streamer sedikit banyak dipengaruhi oleh teman-teman streamers lainnya. Meski begitu kecintaannya terhadap game sendiri sudah dimulai sejak kecil.
“Aku dari dulu memang udah suka main game, cuman memang enggak di-streaming. Game yang dimainkan pun masih game mobile belum game PC seperti sekarang,” katanya.
Diakuinya dulu tak pernah terpikirkan sekalipun untuk menjadi streamers. Setelah menamatkan pendidikannya di Universitas Multimedia Nusantara, Gishka sempat bekerja di bidang asuransi dan ikut terjun di bisnis wedding organizer bersama orang tuanya.
“Awal-awal streaming yang nonton paling hanya 5-10 orang, itupun temen-temen aku sendiri. Sekarang bisa sampai 300-400, kalau dapat reid bisa 1.000-3.000-an,” kata Gishka.
Dijelaskan olehnya reid adalah semacam tools di YouTube studio, yang memungkinkan streamer untuk menggiring penontonnya diakhir siaran langsung ke siaran langsung oleh streamer lainnya. Strategi ini adalah cara mereka untuk saling memberi dukungan dengan menambah jumlah penonton.
Adapun game yang pertama kali dimainkan olehnya adalah Valorant. Kini dia banyak mencoba game lain seperti Mobile Legend, World of Warship, Roblox, atau game-game di Emulator yang digemari anak-anak. Lantaran penontonnya sendiri bisa berasal dari berbagai usia.
Sebagai Upaya membangun popularitasnya, Gishka streaming setiap hari sekitar pukul 15:00 sampai malam. Dengan durasi minimal 1 jam, rekornya paling lama adalah 15 jam. Hal tersebut berawal ketika dia melakukan tantangan untuk mencapai 150 subscriber di Youtube.
Karakternya yang ceria membuat orang betah berlama-lama menontonnya saat bermain game. Maupun saat melakukan aktivitas menarik lainnya seperti reaksi video lucu, mukbang, atau sekadar chit-chat mengenai kesehariannya. Selain itu, Gishka juga kerap melakukan cosplay dari sejumlah karakter game atau anime populer seperti Ada Wong dari game Resident Evil 2 dan Tatsumaki dari anime One Punch Man.
Seperti yang diketahui awal-awal kemunculannya sebagai streamer, Gishka identik dengan penampilan rambut merah putih yang ikonik. Konsep tersebut rupaya atas saran sang mama yang sangat suportif mendukungnya sebagai streamers.
“Mamaku bilang sekarang sudah banyak streamers perempuan, tapi harus ada satu yang bikin orang-orang ingat kamu meskipun nggak tau nama kamu, dan itu bisa dari appearance (penampilan),” katanya.
Meski begitu sekarang Gishka sendiri sudah mengubah penampilannya. Mau tak mau dia harus melepaskan wig merah putih yang sudah dipakainya selama satu tahun penuh itu, karena kulit kepalanya sempat terluka.
“Untuk menjaga branding yang lama, aku masih suka cosplay sebulan sekali supaya penonton enggak kehilangan karakter Cookie Red,” kata Gishka.
Menjadi unik adalah kunci untuk membangun personal branding di antara sekian banyak streamer game populer di Indonesia. Meski begitu, Gishka sendiri memaparkan bahwa sebetulnya persaingan di antara game streamer masih tergolong sehat.
Live Stream Fandi DK di YouTube. (Sumber gambar: YouTube/fandidk)
“Dari kecil memang suka main game, tapi memang nggak jago, dan kebetulan di waktu yang sama market-nya juga lagi bagus,” katanya.
Sama seperti Cookie Red, di awal-awal kemunculannya Fandi juga hanya memiliki penonton yang jumlahnya bisa dihitung jari, sekitar 10-11. Namun, sekarang dalam satu kali siaran langsung dia bisa meraup sekitar 400-500 penonton.
“Awal-awal streaming di Facebook dan Twitch tapi kurang, akhirnya di YouTube cukup bagus responnya,” kata Fandi.
Dia juga punya strategi tersendiri untuk meningkatkan jumlah penonton, misalnya dengan menjadwalkan live streaming, di mana pukul jam 19.00 – 01.00 malam merupakan momen yang potensial.
Selain itu, penting sekali untuk punya keunikan sebagai sehingga karakternya selalu diingat oleh penonton. Fandi sendiri identik dengan ekspresi wajahnya yang kocak sehingga aktivitas bermain game pun jadi lebih menarik dan menghibur.
“Biasanya sering gimmick juga, misalnya kalau main game horror ekspresi wajahnya harus takut,” kelakarnya.
Diakui olehnya, tak menutup kemungkinan memang ada persaingan dalam dunia gaming. Terlebih dengan banyaknya game streamer yang terus bermunculan, baik streamer game casual maupun pro player yang bermain untuk tim e-sport. Namun, menurut Fandi meskipun sama-sama streamers pasarnya berbeda.
“Biasanya pro player esport hanya main satu jenis game yang dia unggul di game itu, kalau kita range game-nya lebih luas apa saja yang disukai viewers,” katanya.
Di sisi lain, persaingan ini juga bisa jadi tidak terlalu kentara, sebab streamer banyak yang saling dan membentuk komunitas yang memungkinkan adanya kolaborasi. Dalam hal ini juga bisa memberikan hasil yang menguntungkan kedua pihak.
Sejauh ini sejumlah game yang dimainkan oleh Fandi mulai dari GTA San Andreas, GTA 5, Mobile Legend, serta sejumlah game horror seperti Outlast dan Find Yourself. Saat ini channel YouTube Fandi sendiri telah memiliki 185.000 subscriber dan 69.200 followers di Instagram.
Kontennya pun mulai beragam, tak sebatas gaming saja. Ini menunjukan visinya yang lebih luas seperti konten kreator. Sekarang dia rajin mengunggah konten reaction meme atau video lucu, challenge menarik, dan lainnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Febrians
25 Aug 2023 - 01:41kak maaf sekedar menginformasikan, bukan "reid" ya kak tapi "raid" :D
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.