5 Fakta Gempa di Jepang 1 Januari 2024, Potensi Tsunami hingga Kondisi WNI

Mengawali 2024, Jepang diguncang gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,5 skala richter. Getaran gempa paling terasa di prefektur Ishikawa pada pukul 16.10 JST atau 14.00 WIB. Namun, sejumlah wilayah lain, seperti prefektur Niigata, Toyama, Fukui, Nagano, hingga Tokyo juga merasakan dampaknya.

Setelah gempa pertama terjadi, beberapa kali Negeri Sakura ini juga diterpa gempa susulan. Badan Meteorologi Jepang memperingatkan bahwa daerah-daerah yang mengalami guncangan kuat berpotensi merasakan gempa susulan dalam satu pekan ke depan.

Baca juga: Waspada Dampak Gempa Bumi, Ini Langkah Penting yang Harus Diketahui

Sejauh ini, gempa susulan telah terjadi dua kali. Pada pukul 16.18 (1/1/2024), gempa berkekuatan 6,2 di kedalaman 10 kilometer terjadi di barat daya Anamizu. Kemudian, gempa kedua terjadi di timur laut Anamizu dengan kekuatan 5,2 SR.

Akibat gempa dengan kekuatan besar, Jepang sempat mengeluarkan peringatan tsunami. Laporan Al Jazeera menyebut daerah Ishikawa terancam dilanda tsunami besar. Hal ini membuat sejumlah warga, terutama yang berada di dekat area pantai perlu mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman.

Kendati demikian, kini situasi di Jepang sudah terbilang mulai membaik. Namun, sikap waspada terhadap munculnya bencana susulan masih diterapkan. Berikut adalah sejumlah data menarik dari terjadinya gempa di Jepang pada 1 Januari 2024:
 

1. Pusat Gempa

Gempa di Jepang terjadi di bagian pantai barat negara tersebut. Lokasinya terletak di 42 kilometer di timur laut Anamizu, tepatnya di prefektur Ishikawa. Pusat gempanya ada di kedalaman 10 kilometer.

Jarak pusat gempa termasuk yang dekat sehingga tak mengherankan jika getarannya terasa cukup besar, yakni mencapai 7,5 SR. Akibat gempa ini, peringatan tsunami sempat dikeluarkan otoritas Jepang.

2. Muncul Peringatan Tsunami di Jepang

Badan Meteorologi jepang melaporkan gempa 7,5 yang mengguncang Ishikawa berpotensi tsunami. Peringatan tsunami tersebut dibagi dalam tiga kategori, yakni ungu, merah, dan kuning. Adapun, prefektur Ishikawa yang paling dekat dengan lokasi gempa mendapat predikat ungu.

Tak hanya itu, peringatan tsunami juga diberlakukan di prefektur Niigata dan Toyama. Namun, peringatan ini kemudian diturunkan statusnya menjadi tsunami lebih rendah. Namun, semua warga diminta tetap waspada dan mengungsi.

3. Peringatan Tsunami Negara Lain

Tak hanya Jepang, sejumlah negara lain juga mengeluarkan peringatan tsunami. Pulau Sakhalin di Rusia yang dekat dengan Jepang berada di dalam status waspada tsunami. Peringatan ini dikeluarkan usai gempa melanda Jepang.

Sementara itu, Korea Selatan juga melakukan hal serupa. permukaan air laut di beberapa bagian provinsi, seperti Gangwon di pantai timur berpotensi mengalami kenaikan akibat gempa di Jepang.

4. Dampak Gempa

Aljazeera melaporkan gempa telah mengakibatkan sejumlah kerusakan di Jepang. Namun, dampak yang ditimbulkan pascabencana masih belum jelas. Akan tetapi, gempa telah mendorong penduduk di beberapa daerah pesisir mengungsi ke tempat lebih tinggi

Selain itu, puluhan bangunan rumah di Ishikawa dikabarkan runtuh. Lebih dari 36.000 rumah tangga kehilangan listrik. Namun, beruntung, sejauh ini belum ada kejanggalan yang ditemukan di area pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang laut Jepang.

5. Jumlah WNI di Prefektur Ishikawa

Kementerian Luar Negeri Indonesia terus berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka untuk mengetahui dampak yang terjadi akibat bencana gempa bumi. Otoritas terkait juga terus berkoordinasi, utamanya terkait warga negara Indonesia yang berada di prefektur Ishikawa, tempat terjadinya gempa.

Dalam catatan KBRI Tokyo, ada sekitar 1.315 WNI yang menetap di prefektur Ishikawa. Sejauh ini, KBRI Tokyo dan OJRI Osaka telah mengeluarkan imbauan untuk tetap waspada tehadap gempa susulan dan potensi tsunami lanjutan.

Baca  juga: Summer Sonic 2024 Digelar di Bangkok, Perdana Diselenggarakan di Luar Jepang

Editor: Dika Irawan