Jumbo Cetak Rekor Film Animasi Paling Laris di Asia Tenggara

Setelah memperoleh lebih dari 3 juta penonton sejak dirilis, film animasi Indonesia berjudul Jumbo berhasil menjadi yang paling laris di Asia Tenggara dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa. Pencapaian ini menambah daftar panjang prestasi karya dari Visinema Studios.

Kabar tentang film Jumbo yang menjadi karya animasi paling laris disampaikan oleh Deadline. Menurut laman tersebut, Jumbo yang telah meraih 3,2 juta penonton berhasil memperoleh pendapatan US$8 juta sejak rilis pada 31 Maret 2025. Perolehan itu tercatat melampaui Mechamato Movie dari Malaysia yang meraup sekitar US$7,68 juta pada 2022.

Baca juga: Makna Lagu Selalu Ada di Nadimu, Soundtrack Film Jumbo yang Menyayat Hati

Sementara itu, pencapaian jumlah penonton Jumbo juga membuatnya berhasil menyalip film asal Hollywood berjudul Moana 2 yang sempat menjadi karya animasi paling laris kedua di box office Indonesia.

Pada saat ini, film animasi Frozen 2 masih tetap menjadi yang paling laris sepanjang masa di box office Indonesia. Moana 2 tercatat telah meraih jumlah penonton sebanyak 3,1 juta setelah dirilis pada November 2024. “Jumbo telah melampaui tonggak sejarah itu dalam dua minggu,” demikian tertulis.

Sementara itu, dikutip dari laman Instagram Official Account Jumbo Film, karya tersebut tercatat memiliki penonton yang jauh lebih banyak, yakni 3.566.454 penonton pada hari ke-15 penayangan.

Peningkatan jumlah penonton itu juga diperoleh seiring dengan penambahan layar di bioskop yang menyaksikannya. Film Jumbo mendapatkan penambahan layar sehingga menjadi 912 layar di seluruh Indonesia dan memiliki lebih dari 3.700 pemutaran.

Untuk diketahui, pencapaian jumlah penonton Jumbo hingga lebih dari 3,5 juta penonton membuatnya menjadi salah satu film paling laris yang rilis pada 2025. Tidak hanya itu, karya yang bercerita tentang karakter Don dan teman-temannya itu juga menjadi film animasi terlaris di Indonesia sepanjang masa.

Film animasi Jumbo bercerita tentang karakter anak bernama Don yang kerap merasa diremehkan oleh teman-temannya. Pada suatu waktu, Don pun bertekad mengikuti pertunjukan bakat yang diselenggarakan di kampung guna membuktikan bahwa dia lebih dari sekadar anak dengan tubuh besar yang tidak pernah memenangkan apa pun.

Baca juga: Kenalan Lebih Dekat dengan Kreator Film Jumbo, Sutradara hingga Produser

Dalam ajang pertunjukan bakat itu, Don berencana menampilkan sandiwara panggung karya peninggalan kedua orang tuanya yang telah tiada. Namun, upayanya untuk tampil itu tidaklah mulus. Sebelum pertunjukan, salah satu anak yang kerap merundungnya merampas buku yang jadi skenario cerita sandiwaranya tersebut.

Don pun menyusun strategi untuk merebut kembali buku cerita tersebut. Di tengah-tengah diskusi di sebuah bangunan, sesosok anak kecil datang menghampiri untuk meminta bantuan agar dapat bertemu kembali dengan orang tuanya. Don dan kawan-kawannya menyetujui syarat tersebut.