Tim Konservator Melakukan Proses Klasifikasi Koleksi MNI yang Terdampak Kebakaran (sumber gambar MCB)

728 Koleksi Berhasil Diidentifikasi,  Proses Restorasi Artefak Museum Nasional Dilakukan Tahun Depan  

07 December 2023   |   16:38 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Pascakebakaran yang terjadi di Museum Nasional Indonesia, pemerintah terus melakukan berbagai upaya pemulihan. Termasuk menggandeng ahli dari berbagai bidang untuk merestorasi kembali sejumlah koleksi benda bersejarah di museum tersebut.

Terbaru, tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) melaporkan hingga saat ini sebanyak 728 koleksi telah teridentifikasi. Bahkan sebagian besar di antaranya telah memasuki tahapan klasifikasi untuk direstorasi.

Baca juga: Update Restorasi Koleksi Museum Nasional: 715 Koleksi Berhasil Diidentifikasi Tim Ahli

Kurator Museum Nasional Indonesia Budiman, mengatakan, sejauh ini pihaknya telah membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses restorasi. Adapun, kegiatan akhir dari tahapan pemulihan koleksi itu akan segera dilakukan pada awal 2024.

"Sejauh ini sudah lebih dari 90 persen yang berhasil diidentifikasi. Berbagai koleksi itu ada yang utuh, rusak ringan, hingga berat," katanya dalam diskusi Menyembuhkan Luka, Memulihkan Asa, Menyelamatkan Warisan Negara pada Kamis, (7/12/23).

Adapun, dari 171 koleksi yang tergolong dalam klasifikasi berat serta membutuhkan proses remediasi, saat ini yang sudah berhasil ditangani sebanyak 28 koleksi. Sebagian besar dari koleksi tersebut menurutnya didominasi koleksi dengan material dari logam.

Senada, Subkoordinator Konservasi Indonesian Heritage Agency Nahar Cahyandaru mengatakan, urgensi pemilihan remediasi koleksi logam dilakukan karena artefak tersebut yang paling banyak terdampak. Selain itu koleksi tersebut juga terkontaminasi material lain, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih berat, apabila tidak segera ditangani.

"Dari semua koleksi ini semuanya didominasi logam, baik berupa besi, perunggu, dan lain. Setelah tahap stabilisasi atau remediasi ini setidaknya kita bisa berpikir lebih baik," katanya.
 

Diskusi Menyembuhkan Luka, Memulihkan Asa, Menyelamatkan Warisan Negara (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Diskusi Menyembuhkan Luka, Memulihkan Asa, Menyelamatkan Warisan Negara (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Adapun pascaproses stabilisasi, Nahar bersama tim konservator lain juga akan mencoba menyambungkan berbagai koleksi material yang retak, pecah, atau rusak. Menurutnya, hal tersebut juga membutuhkan waktu yang cukup lama, sebab tingkat kerusakannya bervariasi.

"Berikutnya, untuk upaya restorasi, kita akan mempertimbangkan dari nilai, kemudian juga beberapa koleksi yang akan dipamerkan pada Januari, meski masih menunggu dari panitia yang melaksanakan," terangnya

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB) Ahmad Mahendra mengatakan, setelah pihaknya melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama para ahli, akhirnya dihasilkan rekomendasi terkait penanganan pasca-klasifikasi terhadap koleksi Museum Nasional Indonesia.

Dia mengungkap, setidaknya terdapat empat tahapan pelaksanaan penyelamatan koleksi yang terdampak, yakni tahap evakuasi, tahap identifikasi, tahap klasifikasi dan konservasi. Sedangkan,  tahap konservasi memiliki empat tahapan, yakni tahap observasi, sampling, analisis, dan remediasi, dan proses restorasi. 

"Terkait koleksi apa saja, proses remediasi yang dibutuhkan, kapan dan oleh siapa dilakukan. Kami juga akan mengajak keterlibatan para ahli untuk menghasilkan rekomendasi yang tepat sasaran," jelas Mahendra. 

Diketahui, kebakaran belum lama ini terjadi di Museum Nasional Indonesia pada Sabtu (16/9/23) sekitar pukul 20.08 WIB. Terdapat enam ruangan di Gedung A Museum Nasional terkena dampak. Adapun 16 ruangan lainnya di Gedung A, serta ruang pamer Gedung B dan C diketahui aman dari si jago merah (api).

Total terdapat 817 koleksi dari 194.000 di enam ruangan MNI terdampak kebakaran. Adapun koleksi tersebut meliputi koleksi dengan bahan perunggu, terakota, keramik, kayu, miniatur, dan replika benda prasejarah yang saat ini masih dalam penanganan ahli.

Hingga saat ini pemerintah bersama pihak berwenang masih melakukan investigasi penyebab terjadinya kebakaran. Tak hanya itu bersama beberapa ahli mereka juga masih melakukan inventarisir barang atau benda koleksi apa saja yang terbakar untuk direhabilitasi ulang.

Baca juga: Keren, Kain Wastra & Selimut Nusantara Berhasil Mejeng di Museum Louvre Paris



Editor: Indyah Sutriningrum

SEBELUMNYA

Sinopsis drama Korea Soundtrack #2, Kisah Mantan Kekasih yang Bertemu Lagi Ketika Telah Dewasa

BERIKUTNYA

Dibanderol Rp10,9 Juta, Cek Spesifikasi Lengkap iQOO 12 yang Diklaim Monster

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: