Tim Konservator Melakukan Proses Identifikasi Koleksi MNI yang Terdampak Kebakaran (sumber gambar MCB)

Update Restorasi Koleksi Museum Nasional: 715 Koleksi Berhasil Diidentifikasi Tim Ahli

22 November 2023   |   18:58 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Pasca kebakaran yang terjadi di Museum Nasional Indonesia, pemerintah terus melakukan berbagai upaya pemulihan. Termasuk menggandeng ahli dari berbagai bidang di sejumlah negara untuk merestorasi kembali sejumlah koleksi benda bersejarah di museum tersebut.

Terbaru, tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) melaporkan  bahwa per 1 November 2023, sebanyak 715 koleksi telah teridentifikasi. Bahkan sebanyak 712 diantaranya telah memasuki tahapan klasifikasi untuk direstorasi.

Baca juga: Pemerintah Akan Melakukan Audit Total Museum & Cagar Budaya

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB), Ahmad Mahendra mengatakan, setelah pihaknya melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama para ahli, akhirnya dihasilkan rekomendasi terkait penanganan pasca-klasifikasi.

Menurut Mahendra, terdapat empat tahapan pelaksanaan penyelamatan koleksi yang terdampak, yakni tahap evakuasi, tahap identifikasi, tahap klasifikasi dan konservasi. Sedangkan,  tahap konservasi memiliki empat tahapan, yakni tahap observasi, sampling, analisis, dan remediasi, dan proses restorasi. 

"Dari hasil FGD, kebutuhan SDM dan keterlibatan para pihak yang dibutuhkan untuk penanganan di tahap selanjutnya, yaitu tahap restorasi," papar Ahmad Mahendra dalam siaran resmi.

Mahendra menambahkan, berdasarkan hasil analisis dan rekomendasi yang didapat, terdapat 171 koleksi tergolong dalam klasifikasi berat, yang membutuhkan proses remediasi secara cepat. Hal ini dikarenakan koleksi yang terdampak telah mengalami kontaminasi material lainnya dan dapat memberikan dampak yang lebih berat, apabila tidak segera ditangani.

"Beberapa koleksi yang terdampak berat ini terutama adalah koleksi yang terbuat dari bahan besi dan tembaga," katanya.
 

Tim Konservator Melakukan Proses Klasifikasi Koleksi MNI yang Terdampak Kebakaran (sumber gambar MCB)

Tim Konservator Melakukan Proses Klasifikasi Koleksi MNI yang Terdampak Kebakaran (sumber gambar MCB)

Sementara itu, terkait uji sampling gelombang pertama di Laboratorium Balai Konservasi Borobudur yang dilaksanakan bulan lalu, saat ini telah memasuki tahap uji sampling gelombang kedua. Sementara proses lainnya tetap dilakukan sesuai dengan jadwal dan kebutuhan pada rencana penanganan Museum Nasional Indonesia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, setelah proses uji sampling dilakukan, pihaknya akan kembali menggelar focus group discussion kedua bersama dengan para pihak dan ahli terlibat. Adapun hal itu dilakukan untuk menghasilkan rekomendasi kebutuhan penanganan koleksi pada tahun 2024. 

"Terkait koleksi apa saja, proses remediasi yang dibutuhkan, kapan dan oleh siapa dilakukan. Kami juga akan mengajak keterlibatan para ahli untuk menghasilkan rekomendasi yang tepat sasaran," jelas Mahendra. 


Gandeng Ahli dari AS

Selain menggandeng tim ahli dari Prancis dan Belanda terkait pemulihan pasca kebakaran, terbaru, pemerintah juga menjalin kerjasama dengan The Smithsonian’s National Museum of Asian Art untuk turut mendukung upaya pemulihan Museum Nasional Indonesia.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Hilmar Farid mengatakan, perwakilan dari Tracing Patterns Foundation dari AS juga telah mengunjungi Museum Nasional Indonesia, dan akan melakukan diskusi serta koordinasi bersama dengan Tim Penanganan Unit Museum Nasional.

"Kunjungan ini merupakan survei singkat, membuka jalan bagi kerja sama dan kolaborasi yang lebih luas oleh antara tim ahli Indonesia bersama dengan tim Tracing Patterns Foundation pada tahun mendatang,” ungkap Hilmar.

Tim Konservator Melakukan Proses Identifikasi Koleksi MNI yang Terdampak Kebakaran (sumber gambar MCB)

Tim Konservator Melakukan Proses Identifikasi Koleksi MNI yang Terdampak Kebakaran (sumber gambar MCB)

 
Menurut Hilmar, kunjungan dan perencanaan kerja sama bersama dengan Tim Tracing Patterns Foundation ini juga sejalan dengan nota kesepahaman (MoU) dengan National Museum of Asian Art, Smithsonian Institution pada awal bulan November ini. Di mana MoU dengan lembaga permuseuman ternama dunia itu akan banyak memfasilitasi peningkatan kapasitas SDM dan pertukaran pengetahuan. 

Dia menambahkan, kedua program kolaborasi tersebut juga turut dibahas pada pertemuan bilateral antara Presiden Joe Biden dan Presiden Joko Widodo pada pekan lalu di Gedung Putih. Tujuannya adalah untuk peningkatan SDM permuseuman dan pertukaran pengetahuan atau knowledge transfer. 

"Nantinya, Indonesia dapat meningkatkan pemahaman dan keahlian dalam praktik-praktik pengelolaan museum, seperti peningkatan kapasitas dan kualitas praktik museum serta kolaborasi penelitian dan pameran. Di sisi lain, AS juga akan meningkatkan pemahamannya terhadap wawasan sejarah dan budaya Indo-Pasifik, khususnya Indonesia,” jelasnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Seunghan RIIZE Hiatus Akibat Rumor Kontroversial, SM Entertainment Angkat Bicara

BERIKUTNYA

MD Pictures Rilis Trailer Resmi Film Ancika 1995, Tayang Januari 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: