Arah Baru 2024, Dell Serius Garap Proyek AI Hingga Komputasi Kuantum
04 December 2023 |
14:30 WIB
Penerapan teknologi artificial intelligence (AI) semakin masif. Bahkan kecerdasan buatan ini menjadi arah baru bagi perusahaan untuk menciptakan produk terbarunya. Salah satunya, Dell Technologies yang fokus terhadap AI Generatif hingga komputasi kuantum pada 2024.
John Roese, Global Chief Technology Officer Dell Technologies menyampaikan dialog tentang AI Generatif akan beralih dari teori ke praktik dengan infrastruktur. Biaya pelatihan pun bergeser ke inferensi dan biaya operasional dengan tanggung jawab kepemimpinan yang lebih besar.
Baca juga: Review Laptop Workstation Dell Precision 7670, Layar Lebar Performa Kencang
Fokus Dell, katanya, semakin beralih dari eksperimen umum ke fokus strategis dari pimpinan ke karyawan (top-down) untuk memilih beberapa proyek Generatif AI yang dapat mewujudkan transformasi.
"Memasuki tahun 2024, kita akan melihat gelombang pertama proyek-proyek enterprise GenAI mencapai tingkat kesiapan yang akan mengungkap peran penting GenAI yang belum dapat dipahami saat ini," ujar Roese saat berbincang dengan media pada akhir pekan lalu.
Sejauh ini, Dell melihat penerapan AI di Asia Pasifik Jepang (APJ) pertumbuhan yang cepat dan luas berkat keterbukaan untuk menerima teknologi tersebut. Minatnya besar untuk bereksperimen, serta dukungan para pimpinan terhadap adopsi AI.
Roose menyebut dengan keunggulan inovasi, wilayah APJ berada di posisi terdepan dengan potensi untuk menggelar dan menerapkan AI. Namun memang, ada potensi tantangan seperti bias dan nuansa budaya yang harus dipertimbangkan dalam implementasi AI. Hal ini katanya sudah diantisipasi perusahaan.
Melihat lebih jauh ke masa depan, Roese menjelaskan bahwa komputasi kuantum akan mengatasi masalah utama dari Generatif AI dan sebagian AI berskala besar, yaitu kebutuhan akan sumber daya komputasi yang ekstrem. Menurut prediksinya, komputasi kuantum akan menghadirkan terobosan besar dalam kemampuan sistem AI.
Dasar komputasi AI modern akan menjadi sebuah sistem kuantum hibrid. Menurutnya penggunaan AI akan tersebar di rangkaian arsitektur komputasi yang berbeda-beda, termasuk di unit-unit pemrosesan kuantum.
Roese juga menyampaikan bahwa perusahaan menyadari bahwa ada dua cara untuk membangun sebuah edge modern, yaitu mengembangkan mono-edge dengan cepat atau sebagai sebuah platform edge multicloud. Menurutnya, cara kedua di mana adopsi pendekatan platform edge dengan edge modern sebagai perpanjangan dari infrastruktur multicloud adalah cara yang tepat.
President APJ Dell Technologies Peter Marrs mengatakan, meskipun penggunaan multicloud telah menjadi hal umum di APJ, perlu ada strategi khusus untuk menghadirkan ketangkasan dan inovasi bisnis.
Di sisi lain, dengan demokratisasi AI, serta semakin banyaknya data dan kecerdasan yang bergerak ke level Edge, Marrs menegaskan bahwa pengelolaan data akan menjadi semakin penting untuk mengamankan masa depan digital di wilayah APJ. Dengan semakin meningkatnya ancaman di titik masuk data (threat surface), kesadaran akan pentingnya membangun arsitektur Zero Trust secara riil dan mewajibkan penggunaannya juga akan ikut meningkat.
Roese menambahkan, Dell akan meluncurkan proyek Fort Zero pada 2024 sebagai sistem cloud pribadi Zero Trust komersial pertama di industri. Proyek ini akan membuka jalan bagi penerapan Zero Trust di berbagai industri yang berbeda.
"AI menjadi inti dunia TI dan edge adalah cara kita mewujudkannya di lini produksi. Zero Trust adalah cara kita mengamankannya, dan akhirnya kuantum akan menjadi hal yang memberdayakan AI dalam jangka panjang untuk mencapai kinerja dan efisiensi," tutur Roese.
Baca juga: Review Laptop Bisnis Dell Latitude 7430 2-in-1
Editor: Dika Irawan
John Roese, Global Chief Technology Officer Dell Technologies menyampaikan dialog tentang AI Generatif akan beralih dari teori ke praktik dengan infrastruktur. Biaya pelatihan pun bergeser ke inferensi dan biaya operasional dengan tanggung jawab kepemimpinan yang lebih besar.
Baca juga: Review Laptop Workstation Dell Precision 7670, Layar Lebar Performa Kencang
Fokus Dell, katanya, semakin beralih dari eksperimen umum ke fokus strategis dari pimpinan ke karyawan (top-down) untuk memilih beberapa proyek Generatif AI yang dapat mewujudkan transformasi.
"Memasuki tahun 2024, kita akan melihat gelombang pertama proyek-proyek enterprise GenAI mencapai tingkat kesiapan yang akan mengungkap peran penting GenAI yang belum dapat dipahami saat ini," ujar Roese saat berbincang dengan media pada akhir pekan lalu.
Sejauh ini, Dell melihat penerapan AI di Asia Pasifik Jepang (APJ) pertumbuhan yang cepat dan luas berkat keterbukaan untuk menerima teknologi tersebut. Minatnya besar untuk bereksperimen, serta dukungan para pimpinan terhadap adopsi AI.
Roose menyebut dengan keunggulan inovasi, wilayah APJ berada di posisi terdepan dengan potensi untuk menggelar dan menerapkan AI. Namun memang, ada potensi tantangan seperti bias dan nuansa budaya yang harus dipertimbangkan dalam implementasi AI. Hal ini katanya sudah diantisipasi perusahaan.
Melihat lebih jauh ke masa depan, Roese menjelaskan bahwa komputasi kuantum akan mengatasi masalah utama dari Generatif AI dan sebagian AI berskala besar, yaitu kebutuhan akan sumber daya komputasi yang ekstrem. Menurut prediksinya, komputasi kuantum akan menghadirkan terobosan besar dalam kemampuan sistem AI.
Dasar komputasi AI modern akan menjadi sebuah sistem kuantum hibrid. Menurutnya penggunaan AI akan tersebar di rangkaian arsitektur komputasi yang berbeda-beda, termasuk di unit-unit pemrosesan kuantum.
Roese juga menyampaikan bahwa perusahaan menyadari bahwa ada dua cara untuk membangun sebuah edge modern, yaitu mengembangkan mono-edge dengan cepat atau sebagai sebuah platform edge multicloud. Menurutnya, cara kedua di mana adopsi pendekatan platform edge dengan edge modern sebagai perpanjangan dari infrastruktur multicloud adalah cara yang tepat.
President APJ Dell Technologies Peter Marrs mengatakan, meskipun penggunaan multicloud telah menjadi hal umum di APJ, perlu ada strategi khusus untuk menghadirkan ketangkasan dan inovasi bisnis.
Di sisi lain, dengan demokratisasi AI, serta semakin banyaknya data dan kecerdasan yang bergerak ke level Edge, Marrs menegaskan bahwa pengelolaan data akan menjadi semakin penting untuk mengamankan masa depan digital di wilayah APJ. Dengan semakin meningkatnya ancaman di titik masuk data (threat surface), kesadaran akan pentingnya membangun arsitektur Zero Trust secara riil dan mewajibkan penggunaannya juga akan ikut meningkat.
Roese menambahkan, Dell akan meluncurkan proyek Fort Zero pada 2024 sebagai sistem cloud pribadi Zero Trust komersial pertama di industri. Proyek ini akan membuka jalan bagi penerapan Zero Trust di berbagai industri yang berbeda.
"AI menjadi inti dunia TI dan edge adalah cara kita mewujudkannya di lini produksi. Zero Trust adalah cara kita mengamankannya, dan akhirnya kuantum akan menjadi hal yang memberdayakan AI dalam jangka panjang untuk mencapai kinerja dan efisiensi," tutur Roese.
Baca juga: Review Laptop Bisnis Dell Latitude 7430 2-in-1
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.