menu warung bebek 3 rasa (dok. warung bebek 3 rasa)

Lima Kunci Sukses Bisnis Warung Nasi Beromzet Puluhan Juta Rupiah

11 August 2021   |   16:11 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Berminat mau membuka usaha bisnis makanan sendiri? Untuk sukses berbisnis kuliner tidak harus memiliki restoran mewah atau tempat yang mahal. Bahkan hanya dari sebuah warung nasi, seorang pelaku usaha juga bisa loh berkembang dan meraup omzet hingga puluhan juta rupiah.

Kuncinya adalah sang pemilik usaha tahu cara mengolah makanan yang enak dan nikmat, dengan kualitas terbaik serta memiliki keunikan yang membedakannya dari warung nasi sebelah, seperti yang dilakukan oleh Herizal Efendi pemilik Warung Bebek 3 Rasa.

1. Memiliki Unique Selling Point
Sejak memulai bisnisnya pada 2011 lalu, Herizal memang fokus menjual menu bebek sebagai menu utamanya mulai dari bebek bakar hingga bebek goreng karena saat itu penjualan sedang naik daun.

Saat itu warung bebek yang dia kembangkan sama dengan warung pada umumnya. Olahan bebek dan sambal yang digunakan juga, tidak ada yang spesial. Setelah memasuki tahun kedua, Rizal berpikir untuk membuat terobosan baru karena sepanjang tahun itu peningkatan penjualannya tidak signifikan.

“Saat makan bebek itu yang membuatnya tambah nikmat ada di sambal, maka kita berkreasi membuat sambal sendiri yang unik dan istimewa,” tuturnya.

Sambal pertama yang dia buat adalah sambal rica ijo menjadi istimewa karena tidak ditemukan di tempat lain. Rasa sambalnya pedas gurih dengan aroma yang wangi. Dari situ banyak yang penasaran ingin mencicipi menu bebek di tempatnya.

Dengan makin banyaknya konsumen, Rizal makin semangat berkreasi menambah dua sambal lainnya yaitu sambal merah pete dan sambal madura yang ternyata juga sang diminati dan cukup favorit.

2. Manfaatkan Penjualan Secara Online
Dari situ penjualan perlahan mulai meningkat, konsumen pun mulai berdatangan untuk mencicipi keunikan sambal dari Bebek 3 Rasa ini. Tidak sedikit yang memintanya memanfaatkan penjualan secara online. Bahkan, customernya yang membantu untuk memasukkan warung bebek miliknya ke layanan pesan antar makanan GoFood.

“Customer menyarankan saya untuk masuk ke GoFood supaya makin dikenal dan penjualan makin meningkat,” tuturnya.

Betul saja, setelah warung bebek miliknya masuk ke platform GoFood, pelangganya makin bertambah dengan jangkuan yang lebih luas hingga radius 5 km hingga 10 km. Orang yang tadinya belum pernah tahu dan membeli, akhirnya membeli dan menjadi pelanggan setia Bebek 3 Rasa.

3. Aktif Memberikan Promo
Apalagi, harga yang ditawarkan juga tidak terlalu mahal apalagi Bebek 3 Rasa juga sering memberikan promo melalui platform digital seperti GoFood maupun GrabFood.

 “Saya membuat menu dalam bentuk paket misalnya paket nasi dan paket makan minum dengan harga mulai Rp20.000an hingga Rp30.000an kemudian ada paket jumbo untuk keluarga seharga Rp90.000an. Lalu dibuat promonya sehingga akan dilirik konsumen,” ujarnya.

Menurutnya, promo ini juga bisa menjadi cara paling ampuh untuk menarik konsumen mencoba menu yang ditawarkan. Selain tu, yang harus dipahami meski membuat paket promo jangan sampai menurunkan kualitas rasa dan kesegaran produk, semua harus benar-benar dijaga sehingga pembeli akan tetap bertahan dan menjadi pelanggan setia.

“Ketika mereka sudah coba sekali atau dua kali dengan menggunakan promo, mereka akan ketagihan dan tetap menjadi pelanggan setia, baik ada maupun tidak ada promo,” tuturnya.

4. Menambah Variasi Menu
Menunya pun makin bervariasi tidak hanya bebek, tetapi juga ada ayam, ikan lele, dan menu pelengkap lainnya seperti tahu tempe dengan tetap mempertahankan 3 sambal yang menjadi andalan.

Warung Bebek 3 Rasa yang berada di kawasan Kebon Jeruk ini juga terus melakukan inovasi dengan menambah varian produk misalnya dengan membuat bebek dan ayam gulai kalio serta bebek bumbu rendang.

5. Jaga Konsistensi Rasa
Banyaknya pembeli yang menjadi pelanggan di Bebek 3 Rasa, selain karena rasa sambalnya yang khas, Rizal juga sangat mempertahankan konsistensi rasa, bahan baku dan lauk pauk yang digunakan semuanya juga segar serta memberi pelayanan terbaik kepada konsumen.

Adapun untuk omzet penjualannya di masa pandemi ini memang mengalami penurunan apalagi sejak adanya PPKM yang membatasi mobilitas masyarakat. Meski demikian dia masih tetap bersyukur karena penjualan yang dia dapatkan masih cukup baik yakni mencapai Rp60 juta dalam sebulan.

“Pada saat pandemi ini kita harus memahami memang daya beli menurun sehingga penjualan juga ikut terdampak. Jika sebelum pandemi kami bisa di atas Rp90 juta dalam sebulan sekarang Alhamdulillah masih di angka Rp60 juta sangat terbantu dengan rajin ikut promo juga,” tuturnya.

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

Ketika Sushi dan Kopi Bersatu di Saka Kopi Jakarta

BERIKUTNYA

Mengenal Lebih Jauh Perihal Seni Konseptual

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: