6 Cara Mengatasi Polusi dalam Ruangan yang Berbahaya untuk Pernapasan
Polutan di dalam ruangan umumnya berasal dari produk pembersih rumah tangga, kompor gas, cat dinding, bulu hewan, debu, tungau dan jamur. Kualitas udara yang buruk dalam rumah bisa membuat sesak napas, batuk, mata berair, sakit tenggorokan, kulit gatal-gatal, bahkan asma.
Nah Genhype, mengutip dari Environmental Protection Agency (EPA), yuk simak cara mengatasi polusi udara dalam ruangan berikut ini.
Baca juga: 6 Cara Sederhana Mencegah Masalah Pernapasan Akibat Polusi Udara
1. Membuka ventilasi udara
Ventilasi berfungsi untuk mendukung sirkulasi udara yang baik. Pertukaran udara akan membuat polutan yang mengandung bakteri dan virus bisa keluar dari ruangan, sehingga tidak mengendap di dalam dan menjadi penyakit. Orang sakit di rumah bisa menyebarkan virus yang dapat menginfeksi udara di sekelilingnya.
Selain batuk dan bersin, sejumlah penyakit yang penularannya dengan perantara udara yakni TBC, bronkitis, pneumonia, dan lain-lain. Hawa segar diperlukan dalam rumah guna mengganti udara ruangan yang sudah terpakai.
Oleh karenanya, penting sekali adanya pertukaran udara untuk menjaga temperatur dan kelembaban udara dalam ruangan. Umumnya temperatur kamar 220C – 300C saja sudah cukup baik dan sehat.
2. Menggunakan pemurni udara di rumah
Kamu bisa memasang air purifier atau pemurni udara di dalam rumah. Fungsinya untuk menjernihkan udara dalam ruangan supaya tetap bersih. Pilihlah air purifier dengan HEPA atau Health Efficiency Particulate Air,
HEPA merupakan jenis filter udara mekanis yang bisa menyaring partikel berukuran sangat kecil dan hampir tak kasat mata seperti bulu hewan, asap rokok, maupun kotoran lain pada udara. Filter HEPA sebaiknya diganti minimal setiap lima tahun sekali.
3. Hindari merokok dan vape di rumah
Salah satu alasan utama meningkatnya polusi udara di dalam ruangan, yakni asap rokok dan vape. Zat beracun dalam rokok dan vape lama-lama akan terakumulasi, sehingga bisa menurunkan kualitas udara bersih di dalam ruangan. Selain itu asap rokok dan vape juga bisa berbahaya bagi pernapasan dan meningkatkan risiko penyakit paru-paru. Baik untuk perokok aktif maupun pasif.
4. Menempatkan Tanaman dalam rumah
Tanaman dalam rumah dapat meningkatkan kualitas udara. Pilihlah tanaman yang bisa tumbuh di dalam ruangan, seperti lidah mertua, monstera, geranium dan lainnya. Fungsinya bisa menghilangkan zat beracun dari produk pembersih, pengharum ruangan, cat dinding atau furnitur baru.
Selain itu, kehadiran tanaman juga bisa menurunkan stres, meningkatkan fokus, bahkan mencegah batuk dan pilek. Hal tersebut karena ruangan yang memiliki tumbuhan di dalamnya akan menghasilkan lebih sedikit debu dan jamur. Daun dan bagian tumbuhan lainnya juga dapat berperan sebagai penyaring alergen atau zat pemicu alergi dan partikel udara lainnya yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.
5. Bersihkan karpet secara rutin
Karpet adalah tempat bersarangnya debu dan bulu hewan peliharaan. Partikel tersebut lama kelamaan akan menumpuk dan menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan seperti masalah paru-paru kronis, asma, dan batuk. Bersihkan karpet dengan vacuum cleaner dan cucilah dengan rutin. Apabila memungkinkan, sebaiknya jangan memakai karpet berbahan bulu.
6. Mengurangi penggunaan bahan kimia
Perhatikan komposisi produk pembersih atau pengharum ruangan yang tertera pada label kemasannya. Cari tahu apakah bahan kimia yang terkandung cukup berbahaya. Jika
memungkinkan, beralihlah ke bahan alami atau produk yang mengandung sedikit atau bahkan tanpa bahan kimia sama sekali. Kamu bisa memakai baking soda atau cuka sebagai pengganti produk pembersih berbahan kimia. Selain itu, bisa juga membuat pengharum ruangan dengan bunga atau buah-buahan yang harum.
Baca juga: 7 Makanan Sehat yang Dibutuhkan Tubuh Agar Tetap Bugar saat Polusi Meningkat
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.