Bawakan Karya Maestro Farida Oetoyo, Pementasan Balet The Birds Dihelat Desember 2023
25 November 2023 |
06:00 WIB
Prasetyo Agung Ginanjar
Jurnalis Hypeabis.id
Para penikmat tari balet sepertinya siap semringah akhir tahun ini. Sebab, Rumah Karya Sjuman bakal segera menggelar pertunjukan tari balet kontemporer The Birds dalam rangka perayaan 25 Tahun Kreativität Dance Indonesia yang akan membawa karya maestro balet Indonesia, Farida Oetoyo.
Pertunjukan The Birds atau burung-burung ini akan dilaksanakan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta pada 1 Desember 2023 pukul 20.00 WIB.
Aksan Sjuman, Artistic Director Kreativität Dance Indonesia mengatakan, berbeda dengan pementasan sebelumnya, pertunjukan balet kali ini juga akan dikemas lebih unik. Terutama dengan mengaransemen ulang tujuh nomor komposisi album The Birds serta pendekatan tari yang lebih cair.
Baca juga: Menghadapi Toksikitas di Tempat Kerja, Kisah Dalam Pertunjukan Musikal Kapan Resign?
Tak hanya itu, dalam pementasan ini pihaknya juga menjalin kolaborasi dengan koreografer-koreografer lintas generasi Indonesia seperti Wenny Halim, Nudiandra Sarasvati, Yudistira Sjuman, dan Alm. Marich Prakoso, yang mengedepankan kerja sama dalam menginterpretasi ide karya dari Farida Oetoyo ke dalam kemasan yang baru.
"Saya juga menggandeng Indra Lesmana untuk berkolaborasi mengaransemen ulang musik The Birds sesuai dengan perkembangan musik di Indonesia saat ini," katanya.
Aksan menambahkan, nama Kreativität diambil dari Bahasa Jerman. Alasannya karena sebagian besar dari para pekerja seni yang tergabung dalam grup yang didirikan oleh ibunya itu mempunyai latar belakang pendidikan dari negara tersebut.
"Misi awal dibuatnya grup ini adalah memberikan wadah bagi para pekerja seni, yaitu koreografer, penari, pekerja panggung dan pengelola seni pertunjukan, untuk berkarya seni yang hasilnya dapat dibagi dan dinikmati oleh masyarakat luas," katanya.
Selaras, Wenny Halim, Artistic Director Ballet Sumber Cipta mengatakan, dalam pementasan ini nantinya mereka bakal menggaet 26 penari dari dalam dan luar negeri. Salah satunya dengan menampilkan seorang penari tamu dari Balet Manila, Filipina, John Balagot.
Menurut Wenny, The Birds pertama kali dipentaskan Kreativität Dance Indonesia pada Art Summit Indonesia 2001 di Gedung Kesenian Jakarta. Saat itu, salah satu karya dari maestro Farida Oetoyo ini juga mendapatkan sambutan yang cukup antusias dari para penggemar balet di Tanah Air.
"Ini kolaborasi yang membuat kami happy, karena saya percaya kehadiran John Balagot akan membuat perbedaan yang menarik dan menghadirkan elemen yang berbeda dalam pertunjukan nanti," terang Wenny yang juga menjadi salah satu koreografer dalam pertunjukkan The Birds.
Adapun, dalam proses pengerjaan komposisi musik untuk The Birds, menurut Aksan Sjuman, bekerja sama dengan Indra Lesmana adalah sebuah proses yang menyenangkan. Sebab, sebagai sobat karib mereka sudah mengetahui pola kerja yang sangkil dalam membuat karya bersama.
"Kerja sama Indra itu menariknya adalah suasananya, fun. Kami kerjanya serius tapi sambil ketawa-ketawa. Ide-ide yang awalnya kelihatan ngaco kemudian berkembang menjadi sesuatu yang sangat serius, dan keren," terangnya.
Baca juga: 12 Seniman Muda Asal Korea Selatan Gelar Pertunjukan di Salihara
Setali tiga uang, menurut Indra Lesmana, dirinya dan Aksan Sjuman sudah kenal cukup lama, sejak dekade 1980-an. Oleh karena itu dari cara berpikir, mereka sudah saling kenal, termasuk juga bercandanya, yang membuat proses produksi pementasan jadi lebih mangkus.
"Jadi, ketika bekerja itu, kami bisa menggabungkan keseriusan dan ketidak seriusan dalam waktu yang bersamaan. Kalau orang lihat kita bekerja mungkin tidak ketahuan lagi serius atau nggak karena kita bisa saling membaca satu sama lain," katanya.
Editor: Fajar Sidik
Pertunjukan The Birds atau burung-burung ini akan dilaksanakan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta pada 1 Desember 2023 pukul 20.00 WIB.
Aksan Sjuman, Artistic Director Kreativität Dance Indonesia mengatakan, berbeda dengan pementasan sebelumnya, pertunjukan balet kali ini juga akan dikemas lebih unik. Terutama dengan mengaransemen ulang tujuh nomor komposisi album The Birds serta pendekatan tari yang lebih cair.
Baca juga: Menghadapi Toksikitas di Tempat Kerja, Kisah Dalam Pertunjukan Musikal Kapan Resign?
Tak hanya itu, dalam pementasan ini pihaknya juga menjalin kolaborasi dengan koreografer-koreografer lintas generasi Indonesia seperti Wenny Halim, Nudiandra Sarasvati, Yudistira Sjuman, dan Alm. Marich Prakoso, yang mengedepankan kerja sama dalam menginterpretasi ide karya dari Farida Oetoyo ke dalam kemasan yang baru.
"Saya juga menggandeng Indra Lesmana untuk berkolaborasi mengaransemen ulang musik The Birds sesuai dengan perkembangan musik di Indonesia saat ini," katanya.
Aksan menambahkan, nama Kreativität diambil dari Bahasa Jerman. Alasannya karena sebagian besar dari para pekerja seni yang tergabung dalam grup yang didirikan oleh ibunya itu mempunyai latar belakang pendidikan dari negara tersebut.
"Misi awal dibuatnya grup ini adalah memberikan wadah bagi para pekerja seni, yaitu koreografer, penari, pekerja panggung dan pengelola seni pertunjukan, untuk berkarya seni yang hasilnya dapat dibagi dan dinikmati oleh masyarakat luas," katanya.
Selaras, Wenny Halim, Artistic Director Ballet Sumber Cipta mengatakan, dalam pementasan ini nantinya mereka bakal menggaet 26 penari dari dalam dan luar negeri. Salah satunya dengan menampilkan seorang penari tamu dari Balet Manila, Filipina, John Balagot.
Menurut Wenny, The Birds pertama kali dipentaskan Kreativität Dance Indonesia pada Art Summit Indonesia 2001 di Gedung Kesenian Jakarta. Saat itu, salah satu karya dari maestro Farida Oetoyo ini juga mendapatkan sambutan yang cukup antusias dari para penggemar balet di Tanah Air.
"Ini kolaborasi yang membuat kami happy, karena saya percaya kehadiran John Balagot akan membuat perbedaan yang menarik dan menghadirkan elemen yang berbeda dalam pertunjukan nanti," terang Wenny yang juga menjadi salah satu koreografer dalam pertunjukkan The Birds.
Adapun, dalam proses pengerjaan komposisi musik untuk The Birds, menurut Aksan Sjuman, bekerja sama dengan Indra Lesmana adalah sebuah proses yang menyenangkan. Sebab, sebagai sobat karib mereka sudah mengetahui pola kerja yang sangkil dalam membuat karya bersama.
"Kerja sama Indra itu menariknya adalah suasananya, fun. Kami kerjanya serius tapi sambil ketawa-ketawa. Ide-ide yang awalnya kelihatan ngaco kemudian berkembang menjadi sesuatu yang sangat serius, dan keren," terangnya.
Baca juga: 12 Seniman Muda Asal Korea Selatan Gelar Pertunjukan di Salihara
Setali tiga uang, menurut Indra Lesmana, dirinya dan Aksan Sjuman sudah kenal cukup lama, sejak dekade 1980-an. Oleh karena itu dari cara berpikir, mereka sudah saling kenal, termasuk juga bercandanya, yang membuat proses produksi pementasan jadi lebih mangkus.
"Jadi, ketika bekerja itu, kami bisa menggabungkan keseriusan dan ketidak seriusan dalam waktu yang bersamaan. Kalau orang lihat kita bekerja mungkin tidak ketahuan lagi serius atau nggak karena kita bisa saling membaca satu sama lain," katanya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.