12 Seniman Muda Asal Korea Selatan Gelar Pertunjukan di Salihara
18 November 2023 |
14:24 WIB
Komunitas Salihara bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan menyelenggarakan rangkaian pameran dan pertunjukan dalam Koreans Week. Pekan kebudayaan ini dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik antara Korea Selatan dengan Indonesia.
Di pekan kebudayaan yang berlangsung mulai hari ini, Sabtu, 18 sampai Minggu, 26 November 2023 di Teater dan Galeri Salihara itu, para pengunjung dapat menikmati berbagai suguhan dari 12 seniman asal Korea Selatan – termasuk pertunjukan tari yang akan dibawakan pada 18 – 19 November 2023.
Baca juga: 18 Seniman Pemenang UOB Painting of the Year Ikut Ramaikan Art Jakarta 2023
Para kolektor yang tergabung dalam kolektif bernama WESS asal Korea Selatan mengungkapkan bahwa karya yang ditampilkan untuk para pencinta seni di Indonesia berangkat dari dinamika sejarah Korea Selatan yang unik, emosional, dan penuh nilai sejarah.
Karya-karya tersebut hadir dalam sebuah projek trilogi dengan tema Natural Born Odds. Para seniman asal negara yang terkenal dengan sebutan Negeri Ginseng itu disebut menampilkan identitas visual Seoul yang menjelma dalam simbol, bentuk, dan tontonan tertentu.
“Sebagian besar lahir pada 1980–1990an, para seniman ini mencirikan Korea Selatan kontemporer, misalnya, melalui perpaduan antara tradisi dan realitas masa kini, keingintahuan terhadap media dan teknologi mutakhir, dan percepatan pembangunan infrastruktur perkotaan yang tak wajar,” demikian tertulis.
Dua belas seniman asal Korea Selatan yang karyanya dapat dinikmati oleh para pencinta seni di dalam negeri adalah Minhee Kim, Sungsil Ryu, Donghoon Rhee, Chorong An, Hyun Nahm, Choi Yongjoon, Don Sun Pil, Moony Perry, Youngzoo Im, Jeamin Cha, Yeoreum Jeong, dan Mu:p.
Selain pameran seni rupa, rangkaian program ini juga akan menampilkan pertunjukan tari dari kolektif Mu:p. Diselenggarakan pada 18-19 November 2023 di Teater Salihara, pertunjukan itu memiliki judul Further, Higher, Faster_A boring accelerating city.
Pertunjukan tari itu berbicara mengenai gerak kinetik tubuh dan irisannya dengan jarak, kecepatan, dan permainan ruang. Mu:p adalah kolektif seni dengan delapan tim yang disutradarai oleh Hyeongjun Cho dan Minsun Son yang merupakan koreografer dan arsitek.
Karya seni tari tersebut berawal dari ketertarikan kedua sutradara itu terhadap ruang dan fenomena yang muncul ketika tubuh atau objek disusun dalam konteks spasial tertentu. Sebelumnya, pertunjukan ini pernah dibawakan pada 2017. Namun, tarian mengalami pembauran pada 2023.
WESS mengungkapkan bahwa mereka ingin menghadirkan cara Indonesia dan Korea Selatan menjadi titik referensi dan berharap kedua negara dapat membina komunikasi melalui seni kontemporer.
Baca juga: Pameran Voice Against Reason Digelar di Museum MACAN, Hadirkan 24 Seniman Kontemporer Dunia
Salihara mengungkapkan bahwa pengungun yang tertarik menyaksikan langsung karya dari seniman asal grup musik BTS itu bisa langsung mendaftar melalui laman tiket.salihara.org. Pertunjukan dan pameran yang tersaji dapat dinikmati dengan gratis oleh para pencinta seni dari dalam negeri.
Editor: Fajar Sidik
Di pekan kebudayaan yang berlangsung mulai hari ini, Sabtu, 18 sampai Minggu, 26 November 2023 di Teater dan Galeri Salihara itu, para pengunjung dapat menikmati berbagai suguhan dari 12 seniman asal Korea Selatan – termasuk pertunjukan tari yang akan dibawakan pada 18 – 19 November 2023.
Baca juga: 18 Seniman Pemenang UOB Painting of the Year Ikut Ramaikan Art Jakarta 2023
Para kolektor yang tergabung dalam kolektif bernama WESS asal Korea Selatan mengungkapkan bahwa karya yang ditampilkan untuk para pencinta seni di Indonesia berangkat dari dinamika sejarah Korea Selatan yang unik, emosional, dan penuh nilai sejarah.
Karya-karya tersebut hadir dalam sebuah projek trilogi dengan tema Natural Born Odds. Para seniman asal negara yang terkenal dengan sebutan Negeri Ginseng itu disebut menampilkan identitas visual Seoul yang menjelma dalam simbol, bentuk, dan tontonan tertentu.
“Sebagian besar lahir pada 1980–1990an, para seniman ini mencirikan Korea Selatan kontemporer, misalnya, melalui perpaduan antara tradisi dan realitas masa kini, keingintahuan terhadap media dan teknologi mutakhir, dan percepatan pembangunan infrastruktur perkotaan yang tak wajar,” demikian tertulis.
Dua belas seniman asal Korea Selatan yang karyanya dapat dinikmati oleh para pencinta seni di dalam negeri adalah Minhee Kim, Sungsil Ryu, Donghoon Rhee, Chorong An, Hyun Nahm, Choi Yongjoon, Don Sun Pil, Moony Perry, Youngzoo Im, Jeamin Cha, Yeoreum Jeong, dan Mu:p.
Selain pameran seni rupa, rangkaian program ini juga akan menampilkan pertunjukan tari dari kolektif Mu:p. Diselenggarakan pada 18-19 November 2023 di Teater Salihara, pertunjukan itu memiliki judul Further, Higher, Faster_A boring accelerating city.
Pertunjukan tari itu berbicara mengenai gerak kinetik tubuh dan irisannya dengan jarak, kecepatan, dan permainan ruang. Mu:p adalah kolektif seni dengan delapan tim yang disutradarai oleh Hyeongjun Cho dan Minsun Son yang merupakan koreografer dan arsitek.
Karya seni tari tersebut berawal dari ketertarikan kedua sutradara itu terhadap ruang dan fenomena yang muncul ketika tubuh atau objek disusun dalam konteks spasial tertentu. Sebelumnya, pertunjukan ini pernah dibawakan pada 2017. Namun, tarian mengalami pembauran pada 2023.
WESS mengungkapkan bahwa mereka ingin menghadirkan cara Indonesia dan Korea Selatan menjadi titik referensi dan berharap kedua negara dapat membina komunikasi melalui seni kontemporer.
Baca juga: Pameran Voice Against Reason Digelar di Museum MACAN, Hadirkan 24 Seniman Kontemporer Dunia
Salihara mengungkapkan bahwa pengungun yang tertarik menyaksikan langsung karya dari seniman asal grup musik BTS itu bisa langsung mendaftar melalui laman tiket.salihara.org. Pertunjukan dan pameran yang tersaji dapat dinikmati dengan gratis oleh para pencinta seni dari dalam negeri.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.