Hypereport: Musik dan Perjuangan Para Pahlawan yang Tak Pernah Selesai
12 November 2023 |
21:34 WIB
Industri musik Indonesia makin menunjukkan geliat yang menggembirakan dalam beberapa waktu belakangan. Perkembangan teknologi yang kian pesat menjadi salah satu pendorong ekosistem musik Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir, baik dari sisi produksi hingga distribusinya.
Berdasarkan data Statista, pendapatan industri musik digital Indonesia mencapai US$282,90 juta pada 2022. Nilai tersebut diperkirakan akan bertambah menjadi US$313,73 pada pengujung 2023 nanti.
Secara rinci, pendapatan terbesar diperoleh dari streaming musik yang mencapai US$249,1 juta. Kemudian, iklan streaming musik memberikan pendapatan sebesar US$31,81 juta. Pendapatan dari unduhan musik mencapai US$15,13 juta. Posisinya diikuti oleh iklan siniar (podcast) yang memberikan pendapatan sebesar US$17,69 juta.
Baca juga laporan terkait:
> Hypereport: Pahlawan Industri Perfilman, Ratna Asmara hingga Misbach Yusa Biran
> Hypereport: Kata Mereka tentang Kepahlawanan di Seni Rupa Indonesia
Tak hanya itu, geliat pertunjukan musik dalam bentuk konser maupun festival juga makin progresif setelah mengalami kelesuan sepanjang pandemi Covid-19 lalu. Banyak acara konser musik dengan berbagai tema dan musisi, baik lokal maupun internasional hadir di kota-kota di Indonesia.
Dari segi genre, makin banyak band atau penyanyi Indonesia yang muncul dengan menawarkan keberagaman musik yang menarik. Dari kaca mata pendengar, masyarakat Indonesia juga makin bisa menerima berbagai genre musik saat ini.
Endah Widiastuti vokalis Endah N Rhesa menilai keberagaman musik di Indonesia makin terbentuk. Saat ini sudah banyak musisi bagus yang muncul, baik secara konsep pertunjukan, rekaman, maupun penampilannya. Bisa dibilang, kekreatifan dan keberagaman industri musik sudah berjalan begitu menarik dalam tahun-tahun ke belakang. Hanya, terkadang karena saking banyaknya musisi, beberapa di antaranya masih belum terdeteksi radar.
Untuk sekadar pasar domestik, Endah meyakini musisi lokal sudah mendominasi dan mampu jadi tuan rumah di negeri sendiri. Namun, jika berbicara pangsa global, maka ada beberapa hal yang semestinya perlu dibenahi.
“Untuk Asia Tenggara sepertinya punya potensi untuk berkembang, bahkan mungkin sudah high-demand. Terlihat dari seringnya musisi Indonesia yang dari dulu hingga sekarang memenuhi panggilan tampil di negara-negara tetangga. Untuk pasar Eropa dan Amerika mungkin perlu dukungan dari banyak pihak agar bisa merajai pasar di sana,” ungkap Endah.
Tak jauh berbeda, produser musik ternama Ari Renaldi mengatakan bahwa iklim bermusik Indonesia makin terbentuk karena kekompakan para pelaku di dalamnya. Pelaku musik Indonesia saat ini sudah makin sadar terhadap proses dalam karya seni, termasuk musik. Dalam hal ini, musik tidak cuma soal siapa yang menyanyikan atau yang berada di depan saja. Namun, para pelaku musik di belakang layar juga makin dihargai dan diapresiasi.
Tak hanya itu, pelan-pelan kesadaran terhadap hak-hak kekayaan intelektual juga semakin mendapat sorotan. Hal ini membuat makin banyak pintu untuk membuka rezeki, terutama bagi musisi-musisi yang memang berhak mendapatkanya karena karya yang pernah dibuatnya.
“Kualitas musik indonesia makin baik. Baik skill di bidang teknis maupun non teknis. Ekosistemnya juga makin terbentuk. Ya, bisa dibilang kita cukup advanced untuk saat ini,” ungkapnya.
Baca juga: Hypereport: Metamorfosis Dangdut dari Irama Melayu hingga Feel Koplo
Apa yang sudah dipetik saat ini dalam industri musik tak bisa dilepaskan dari perjuangan dan sejarah panjang. Perjuangan tersebut juga akan terus ada, melahirkan sosok-sosok pahlawan di eranya masing-masing.
Ya, perkembangan musik Indonesia saat ini tak bisa diputus dari jasa kontribusi para pendahulu. Dulu, melalui musik, para tokoh bangsa ikut berjuang memajukan musik dalam negeri bahkan menggerakan nasionalisme. Salah satu nama Pahlawan Nasional yang erat kaitannya dengan musik adalah Wage Rudolf Supratman. Dia adalah komponis Indonesia sekaligus yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Melalui pena dan biolanya, W.R Supratman yang juga seorang guru ini turut berjuang mengangkat derajat bangsa dan memupuk nasionalisme melalui lagu-lagunya. Salah satu maha karyanya tersebut juga pernah dikumandang saat Kongres Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Tak hanya W.R Supratman, pada masa itu, beberapa pelaku musik Indonesia yang punya peran penting dalam sejarah di antaranya ialah Ismail Marzuki, Kusbini, hingga Ibu Sud. Semuanya punya peran masing-masing dalam berkarya dan perjuangan Tanah Air.
Bagi Ari Renaldi, pahlawan pada era awal-awal ini punya peran penting dalam membuka jalan Indonesia merdeka. Hal itu dilakukan dengan berbagai cara, termasuk lewat musik. Ketika itu, saat internet dan keterhubungan belum ada, tetapi bisa menciptakan musik perjuangan yang indah. Berkat mereka, Indonesia sampai hari ini bisa bebas berekspresi, tak terkecuali dalam bidang seni.
Sepakat, Endah juga menyebut kontribusi Pahlawan Nasional tentu saja besar sekali terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa. Karya-karya yang dapat menyuarakan dan menggerakkan hati orang banyak untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk kehidupan.
Bertahun-tahun kemudian, generasi pelaku musik setelahnya juga ikut memperpanjang tongkat estafet perjuangan meski dengan tujuan yang tentu saja telah berbeda. Contoh nyatanya adalah ketika Covid-19 kemarin. Musik bisa menjadi untuk menggalang donasi bantuan bagi para penderita, tenaga kesehatan, dan yang terdampak dari pandemi tentu saja melibatkan musisi.
Saat ini, para pelaku musik terus berjuang, utamanya untuk makin menggerakan industri musik Indonesia ke arah yang lebih baik. Pergerakan-pergerakan itu turut menghidupkan ekosistem di dalamnya.
“Mungkin sejauh ini karena kami bergerak di ranah populer, tokoh di industri kreatif (musik) versi kami yang layak mendapat gelar pahlawan adalah Glenn Fredly. Menurut kami, pergerakan dan usahanya untuk merintis tempat kreatif bersama teman-teman lain di beberapa kota di Indonesia perlu diapresiasi, ia juga berjuang untuk kepemilikan master rekamannya, menginisiasi Konferensi Musik di Ambon dan mempertemukan teman-teman musisi dari berbagai lingkaran dan lapisan, juga terhubung dalam aksi-aksi lingkungan dan kemanusiaan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ari Renaldi mengatakan ada banyak pelaku musik saat ini yang juga tidak hanya sibuk berkarya, tetapi juga turut membantu menciptakan ekosistem yang baik bagi industri ini. Beberapa nama yang menjadi pahlawan baginya ialah komposer Erwin Gutara dan Candra Darusman. Sebab, yang mereka kerjakan turut mewarnai industri musik. Selain itu, keduanya juga turut menginsiprasinya dalam berkarya dan memilih jalur musik sebagai pilihan hidup.
Baca juga: Hypereport: Menyusuri Jejak Generasi Baru Kalcer Skena
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Berdasarkan data Statista, pendapatan industri musik digital Indonesia mencapai US$282,90 juta pada 2022. Nilai tersebut diperkirakan akan bertambah menjadi US$313,73 pada pengujung 2023 nanti.
Secara rinci, pendapatan terbesar diperoleh dari streaming musik yang mencapai US$249,1 juta. Kemudian, iklan streaming musik memberikan pendapatan sebesar US$31,81 juta. Pendapatan dari unduhan musik mencapai US$15,13 juta. Posisinya diikuti oleh iklan siniar (podcast) yang memberikan pendapatan sebesar US$17,69 juta.
Baca juga laporan terkait:
> Hypereport: Pahlawan Industri Perfilman, Ratna Asmara hingga Misbach Yusa Biran
> Hypereport: Kata Mereka tentang Kepahlawanan di Seni Rupa Indonesia
Tak hanya itu, geliat pertunjukan musik dalam bentuk konser maupun festival juga makin progresif setelah mengalami kelesuan sepanjang pandemi Covid-19 lalu. Banyak acara konser musik dengan berbagai tema dan musisi, baik lokal maupun internasional hadir di kota-kota di Indonesia.
Dari segi genre, makin banyak band atau penyanyi Indonesia yang muncul dengan menawarkan keberagaman musik yang menarik. Dari kaca mata pendengar, masyarakat Indonesia juga makin bisa menerima berbagai genre musik saat ini.
Endah Widiastuti vokalis Endah N Rhesa menilai keberagaman musik di Indonesia makin terbentuk. Saat ini sudah banyak musisi bagus yang muncul, baik secara konsep pertunjukan, rekaman, maupun penampilannya. Bisa dibilang, kekreatifan dan keberagaman industri musik sudah berjalan begitu menarik dalam tahun-tahun ke belakang. Hanya, terkadang karena saking banyaknya musisi, beberapa di antaranya masih belum terdeteksi radar.
Untuk sekadar pasar domestik, Endah meyakini musisi lokal sudah mendominasi dan mampu jadi tuan rumah di negeri sendiri. Namun, jika berbicara pangsa global, maka ada beberapa hal yang semestinya perlu dibenahi.
“Untuk Asia Tenggara sepertinya punya potensi untuk berkembang, bahkan mungkin sudah high-demand. Terlihat dari seringnya musisi Indonesia yang dari dulu hingga sekarang memenuhi panggilan tampil di negara-negara tetangga. Untuk pasar Eropa dan Amerika mungkin perlu dukungan dari banyak pihak agar bisa merajai pasar di sana,” ungkap Endah.
Tak jauh berbeda, produser musik ternama Ari Renaldi mengatakan bahwa iklim bermusik Indonesia makin terbentuk karena kekompakan para pelaku di dalamnya. Pelaku musik Indonesia saat ini sudah makin sadar terhadap proses dalam karya seni, termasuk musik. Dalam hal ini, musik tidak cuma soal siapa yang menyanyikan atau yang berada di depan saja. Namun, para pelaku musik di belakang layar juga makin dihargai dan diapresiasi.
Tak hanya itu, pelan-pelan kesadaran terhadap hak-hak kekayaan intelektual juga semakin mendapat sorotan. Hal ini membuat makin banyak pintu untuk membuka rezeki, terutama bagi musisi-musisi yang memang berhak mendapatkanya karena karya yang pernah dibuatnya.
“Kualitas musik indonesia makin baik. Baik skill di bidang teknis maupun non teknis. Ekosistemnya juga makin terbentuk. Ya, bisa dibilang kita cukup advanced untuk saat ini,” ungkapnya.
Baca juga: Hypereport: Metamorfosis Dangdut dari Irama Melayu hingga Feel Koplo
Jejak Para Pahlawan Musik
Apa yang sudah dipetik saat ini dalam industri musik tak bisa dilepaskan dari perjuangan dan sejarah panjang. Perjuangan tersebut juga akan terus ada, melahirkan sosok-sosok pahlawan di eranya masing-masing.Ya, perkembangan musik Indonesia saat ini tak bisa diputus dari jasa kontribusi para pendahulu. Dulu, melalui musik, para tokoh bangsa ikut berjuang memajukan musik dalam negeri bahkan menggerakan nasionalisme. Salah satu nama Pahlawan Nasional yang erat kaitannya dengan musik adalah Wage Rudolf Supratman. Dia adalah komponis Indonesia sekaligus yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Melalui pena dan biolanya, W.R Supratman yang juga seorang guru ini turut berjuang mengangkat derajat bangsa dan memupuk nasionalisme melalui lagu-lagunya. Salah satu maha karyanya tersebut juga pernah dikumandang saat Kongres Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Tak hanya W.R Supratman, pada masa itu, beberapa pelaku musik Indonesia yang punya peran penting dalam sejarah di antaranya ialah Ismail Marzuki, Kusbini, hingga Ibu Sud. Semuanya punya peran masing-masing dalam berkarya dan perjuangan Tanah Air.
Bagi Ari Renaldi, pahlawan pada era awal-awal ini punya peran penting dalam membuka jalan Indonesia merdeka. Hal itu dilakukan dengan berbagai cara, termasuk lewat musik. Ketika itu, saat internet dan keterhubungan belum ada, tetapi bisa menciptakan musik perjuangan yang indah. Berkat mereka, Indonesia sampai hari ini bisa bebas berekspresi, tak terkecuali dalam bidang seni.
Sepakat, Endah juga menyebut kontribusi Pahlawan Nasional tentu saja besar sekali terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa. Karya-karya yang dapat menyuarakan dan menggerakkan hati orang banyak untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk kehidupan.
Bertahun-tahun kemudian, generasi pelaku musik setelahnya juga ikut memperpanjang tongkat estafet perjuangan meski dengan tujuan yang tentu saja telah berbeda. Contoh nyatanya adalah ketika Covid-19 kemarin. Musik bisa menjadi untuk menggalang donasi bantuan bagi para penderita, tenaga kesehatan, dan yang terdampak dari pandemi tentu saja melibatkan musisi.
Saat ini, para pelaku musik terus berjuang, utamanya untuk makin menggerakan industri musik Indonesia ke arah yang lebih baik. Pergerakan-pergerakan itu turut menghidupkan ekosistem di dalamnya.
“Mungkin sejauh ini karena kami bergerak di ranah populer, tokoh di industri kreatif (musik) versi kami yang layak mendapat gelar pahlawan adalah Glenn Fredly. Menurut kami, pergerakan dan usahanya untuk merintis tempat kreatif bersama teman-teman lain di beberapa kota di Indonesia perlu diapresiasi, ia juga berjuang untuk kepemilikan master rekamannya, menginisiasi Konferensi Musik di Ambon dan mempertemukan teman-teman musisi dari berbagai lingkaran dan lapisan, juga terhubung dalam aksi-aksi lingkungan dan kemanusiaan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ari Renaldi mengatakan ada banyak pelaku musik saat ini yang juga tidak hanya sibuk berkarya, tetapi juga turut membantu menciptakan ekosistem yang baik bagi industri ini. Beberapa nama yang menjadi pahlawan baginya ialah komposer Erwin Gutara dan Candra Darusman. Sebab, yang mereka kerjakan turut mewarnai industri musik. Selain itu, keduanya juga turut menginsiprasinya dalam berkarya dan memilih jalur musik sebagai pilihan hidup.
Baca juga: Hypereport: Menyusuri Jejak Generasi Baru Kalcer Skena
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.