Hati-hati, Ini 6 Tanda Ketika Genhype Mengalami Toxic Texting
06 August 2021 |
23:39 WIB
Toxic relationship atau hubungan beracun dapat terlihat jelas ketika terjadi secara fisik, yang mana salah satu pihak disakiti atau dianiaya. Namun, hubungan beracun jauh lebih kompleks daripada sekadar perkara fisik. Tak jarang, toxic relationship bahkan bisa hadir melalui pesan teks.
Layaknya kekerasan fisik, pesan teks juga bisa menyebabkan korban merasa terisolasi, sedih, stres, dan kurang berharga. Akibatnya, beban pikiran dan emosi ini berdampak pada kasus kesehatan fisik dan mental seperti gangguan makan, depresi, hingga kecemasan.
Untuk terhindar dari perilaku sepert ini, yuk simak 6 tanda ketika mengalami toxic relationship melalui pesan teks.
1. Ada aturan khusus dalam berpesan
Berkirim pesan harusnya dilakukan secara terbuka dan apa adanya. Jika pasangan memang mengusahakan hubungan yang sehat, chat seharusnya adalah ruang yang aman.
Namun, ini tidak terjadi pada pasangan toxic. Pasangan dalam toxic relationship biasanya dihantui aturan dalam berkirim pesan. Alhasil, korban membutuhkan strategi dan kalkulasi agar pesannya tidak dipelintir dan menjadi serangan lewat semacam permainan pikiran.
2. Merasa tertekan untuk merespons segera
Saat menerima pesan, wajar jika Genhype tidak langsung membalasnya karena kesibukan yang dimiliki. Tapi, jika pasangan sudah mulai menuntut untuk meminta pesannya dibalas sesaat setelah pesannya masuk, maka bisa saja orang tersebut merupakan orang yang kurang baik. Ini juga menunjukan kalau pasangan tidak menghargai waktu, kegiatan, dan ruang pribadi.
3. Pasangan mengabaikan Genhype
Biasanya pasangan dalam hubungan toxic relationship akan membuat berbagai alasan dan drama, termasuk mengabaikan Genhype, ketika pesannya tidak dibalas sesuai keinginannya. Hati-hati karena perilaku ini sudah menunjukan kalau pasangan adalah orang yang toxic.
4. Pasangan terus-menerus mengirimkan pesan
Lebih parah dari tuntutan membalas pesan, pasangan yang terus menerus mengirimkan pesan kepada Genhype juga perlu diperhatikan karena hal ini bisa memicu berbagai dampak buruk. Beberapa di antaranya adalah stres, kecemasan, serta rasa frustrasi dan marah yang menumpuk.
5. Pasangan melakukan gaslighting secara daring
Pasangan yang suka melakukan manipulasi dengan cara gaslihting secara daring melalui gawai untuk mengendalikan Genhype dari jauh merupakan pasangan yang harus mulai dipantau karena bisa saja dia melakukan tindakan seperti menghapus kontak orang tertentu, pesan di dalam gawai, konten foto dan video di galeri, hingga berpura-pura membalas pesan seolah-olah dia adalah Genhype.
Selain itu, manipulasi ini juga bisa terjadi melalui kata-kata yang ditinggalkan dari pesan singkat maupun telepon atau rekaman suara.
6. Pasangan mengambil gawai milik Genhype
Lampu merah yang jauh lebih berbahaya adalah ketika pasangan toxic mengambil gawai milik Genhype dan mengklaim Genhype punya kecanduan. Meski terkesan perhatian, ini bisa jadi hanya merupakan strategi untuk mengendalikan Genhype secara penuh dengan memutus jaringan komunikasi dari orang-orang yang Genhype kenal.
Editor: Avicenna
Layaknya kekerasan fisik, pesan teks juga bisa menyebabkan korban merasa terisolasi, sedih, stres, dan kurang berharga. Akibatnya, beban pikiran dan emosi ini berdampak pada kasus kesehatan fisik dan mental seperti gangguan makan, depresi, hingga kecemasan.
Untuk terhindar dari perilaku sepert ini, yuk simak 6 tanda ketika mengalami toxic relationship melalui pesan teks.
1. Ada aturan khusus dalam berpesan
Berkirim pesan harusnya dilakukan secara terbuka dan apa adanya. Jika pasangan memang mengusahakan hubungan yang sehat, chat seharusnya adalah ruang yang aman.
Namun, ini tidak terjadi pada pasangan toxic. Pasangan dalam toxic relationship biasanya dihantui aturan dalam berkirim pesan. Alhasil, korban membutuhkan strategi dan kalkulasi agar pesannya tidak dipelintir dan menjadi serangan lewat semacam permainan pikiran.
2. Merasa tertekan untuk merespons segera
Saat menerima pesan, wajar jika Genhype tidak langsung membalasnya karena kesibukan yang dimiliki. Tapi, jika pasangan sudah mulai menuntut untuk meminta pesannya dibalas sesaat setelah pesannya masuk, maka bisa saja orang tersebut merupakan orang yang kurang baik. Ini juga menunjukan kalau pasangan tidak menghargai waktu, kegiatan, dan ruang pribadi.
3. Pasangan mengabaikan Genhype
Biasanya pasangan dalam hubungan toxic relationship akan membuat berbagai alasan dan drama, termasuk mengabaikan Genhype, ketika pesannya tidak dibalas sesuai keinginannya. Hati-hati karena perilaku ini sudah menunjukan kalau pasangan adalah orang yang toxic.
4. Pasangan terus-menerus mengirimkan pesan
Lebih parah dari tuntutan membalas pesan, pasangan yang terus menerus mengirimkan pesan kepada Genhype juga perlu diperhatikan karena hal ini bisa memicu berbagai dampak buruk. Beberapa di antaranya adalah stres, kecemasan, serta rasa frustrasi dan marah yang menumpuk.
5. Pasangan melakukan gaslighting secara daring
Pasangan yang suka melakukan manipulasi dengan cara gaslihting secara daring melalui gawai untuk mengendalikan Genhype dari jauh merupakan pasangan yang harus mulai dipantau karena bisa saja dia melakukan tindakan seperti menghapus kontak orang tertentu, pesan di dalam gawai, konten foto dan video di galeri, hingga berpura-pura membalas pesan seolah-olah dia adalah Genhype.
Selain itu, manipulasi ini juga bisa terjadi melalui kata-kata yang ditinggalkan dari pesan singkat maupun telepon atau rekaman suara.
6. Pasangan mengambil gawai milik Genhype
Lampu merah yang jauh lebih berbahaya adalah ketika pasangan toxic mengambil gawai milik Genhype dan mengklaim Genhype punya kecanduan. Meski terkesan perhatian, ini bisa jadi hanya merupakan strategi untuk mengendalikan Genhype secara penuh dengan memutus jaringan komunikasi dari orang-orang yang Genhype kenal.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.