Rekomendasi Kamera Vlog Canon PowerShot V10 & Sony ZV-1 II, Cek Fitur & Speknya
01 November 2023 |
07:00 WIB
Media sosial menjadi wadah untuk mendapatkan cuan dengan mudah, seiring pesatnya perkembangan teknologi serta semakin meleknya masyarakat terhadap internet. Salah satu cara yang paling potensial untuk meraup pundi-pundi rupiah yakni dengan membuat konten.
Kini, banyak orang berlomba-lomba membuat konten menarik hingga nyeleneh untuk menggaet penonton hingga AdSense di ragam saluran media sosial yang dibuat. Kini, label ‘konten kreator’ pun bukan sekadar status melainkan menjadi profesi yang menjanjikan dan menjadi impian para generasi muda.
Mungkin, jutaan konten diunggah dan beredar setiap harinya di media sosial. Dari ragam konten yang beredar, video blog (vlog) menjadi konten yang banyak dikonsumsi masyarakat, entah itu bertema keseharian, perjalanan, hingga kulineran.
Dalam membuat konten, selain ide dan cara pembawaan, sang kreator juga patut memperhatikan kualitas gambar yang ditampilkan. Oleh karena itu, penting untuk menentukan jenis kamera yang akan digunakan.
Selain fungsionalitas, bentuk yang ringkas juga perlu dipertimbangkan, terutama jika ingin membuat konten traveling. Melihat kebutuhan ini, Canon baru saja merilis PowerShot V10, kamera saku berukuran smartphone dengan kualitas gambar hingga 4K dengan layar flip, serta tombol rekam depan belakang yang didesain khusus untuk memudahkan saat digunakan dengan satu tangan.
Canon Business Unit Director PT Datascrip Monica Aryasetiawan mengatakan kamera ini, bukan hanya menghadirkan bentuk yang ringkas, praktis dan trendi, PowerShot V10 ini juga dibekali teknologi yang dapat menghasilkan kualitas video terbaik dari sisi visual dan suara. “Pengoperasiannya mudah dan berbagai fitur menarik ditanamkan pada kamera ini,” ujarnya.
Kamera ini dibekali prosesor DIGIC X dan sensor CMOS yang memiliki keunggulan konsumsi daya rendah serta kecepatan pemrosesan yang tinggi. Ditambah fitur image stabilization, hasil gambar menjadi lebih stabil saat digunakan handheld bahkan ketika bergerak.
Meskipun bentuknya kecil, ada ragam mode pengambilan gambar pada Canon PowerShot V10. Untuk hasil gambar yang natural, kamera ini dilengkapi fitur Auto Movie Mode yang akan menyesuaikan warna dan kecerahan pada subjek atau objek gambar untuk hasil terbaik di berbagai kondisi pencahayaan. Bahkan gambar hasil tangkapan kamera ini pada kondisi minim cahaya tetap cerah dan minim noise ketika menggunakan ISO tinggi.
Fitur Filter Movie Auto ND di lensa kamera ini juga secara otomatis mengaktifkan atau menonaktifkan filter ND 3-stop bawaan sesuai dengan tingkat kecerahan area sekitar. Dengan demikian, pengguna dapat merekam transisi pencahayaan dengan sempurna, seperti merekam dari dalam ruangan yang redup ke luar ruangan yang cerah dalam satu pengambilan gambar yang mulus.
Buat konten kreator pemula tidak perlu khawatir. Pasalnya kamera ini juga memiliki fitur Scene Intelligent Auto yang membuat kamera secara otomatis menetapkan hampir semua pengaturan bidik, seperti fungsi AF dan mode metering (pengukuran) untuk mengurangi risiko bidikan gagal.
Dari segi autofocus, kamera ini juga sudah memiliki fitur Face Tracking AF yang membantu agar menjaga area fokus berada pada wajah subjek. Pengguna juga bisa beralih ke area fokus lain dengan satu sentuhan jari pada layar. Ada pula ragam pilihan aspek rasio yang memudahkan proses editing untuk kebutuhan upload ke berbagai platform media sosial.
Canon PowerShot V10 juga dilengkapi kamera wide-angle beresolusi 13,1 megapiksel untuk gambar yang lebih jernih dan luas. Selain itu, kamera ini sudah dilengkapi dengan dudukan built-in yang berfungsi layaknya tripod untuk pengambilan gambar pada beberapa angle.
Dari sisi kualitas perekaman suara, PowerShot 10 memiliki built-in stereo microphone dengan fitur noise-cancelling yang mampu meredam kebisingan di area sekitar. Cocok bagi kreator yang gemar membuat video dengan efek Autonomous Sensory Meridian Response (ASMR).
Keunggulan berikutnya, kamera ini mudah terkoneksi ketika pengguna ingin melakukan live-streaming ke Facebook atau YouTube melalui aplikasi Camera Connect. Untuk kebutuhan face cam ataupun webcam (UVC/UAC) dapat melalui koneksi USB-C plug-and-play. Tersedia juga konektivitas seperti koneksi WiFi, HDMI micro (tipe D), hingga 3,5 mm stereo mini jack.
Selain Canon, Sony juga memiliki jajaran kamera vlogging. Salah satunya ZV-1 II yang dirilis beberapa waktu lalu. President Director of PT Sony Indonesia Yoshiyuki Fujioka mengatakan kehadiran kamera ini menjawab permintaan dari para pengguna yang menginginkan fitur-fitur paling penting bagi para vlogger atau kreator konten di seri ZV.
“Kami berusaha untuk menerima masukan dari komunitas untuk terus mengembangkan dan meningkatkan seri ZV, dan ZV-1 II akan menjawab hal tersebut,” tuturnya.
Mengusung desain ramah lingkungan dengan material daur ulang pada bodi kamera, kamera terbaru dari Sony ini dilengkapi sensor 20,1 megapiksel dan mesin pemrosesan gambar BIONZ X untuk hasil gambar berkualitas tinggi.
Ditambah lensa dengan focal length 18-50mm, ZV-1 II bisa dipakai untuk mengambil gambar mulai dari group selfies hingga ruangan yang sempit. Kamera ini juga memiliki keunggulan Multiple Face Recognition yang mengenali beberapa wajah dan secara otomatis menyesuaikan fokus agar semua wajah tetap jelas saat mengambil gambar selfie yang melibatkan dua atau tiga orang.
Ada pula fungsi Focus Magnification and Peaking yang membuat fokus manual menjadi lebih mudah. Fitur seperti Touch Focus, Touch Tracking, dan Touch Shutter memungkinkan pengguna fokus, melacak, dan mengambil foto hanya dengan menyentuh subjek di layar monitor.
Uniknya, ZV-1 II memiliki fitur aksesibilitas yang memudahkan operasional dalam berbagai cara, termasuk fungsi screen reader untuk orang dengan gangguan penglihatan. Ketika fungsi pembaca layar diaktifkan, teks pada layar menu dibacakan.
Saat online meeting dan live streaming, gunakan fitur Creative Look untuk menyesuaikan tampilan kulit dan warna. Wajah akan terlihat lebih jelas dan cerah (Face Priority AE) dan mata akan tetap fokus (Real-time Eye AF).
Dari segi desain, kamera ini bisa dikatakan praktis dan ringan untuk para kreator konten. Body-nya mudah digenggam dan letak tombol dan kontrol yang mudah digunakan. Sementara indikator perekaman ada pada bagian depan body. Pengisian daya kamera ini juga cukup mudah melalui konektor USB Type-C.
Kini, banyak orang berlomba-lomba membuat konten menarik hingga nyeleneh untuk menggaet penonton hingga AdSense di ragam saluran media sosial yang dibuat. Kini, label ‘konten kreator’ pun bukan sekadar status melainkan menjadi profesi yang menjanjikan dan menjadi impian para generasi muda.
Mungkin, jutaan konten diunggah dan beredar setiap harinya di media sosial. Dari ragam konten yang beredar, video blog (vlog) menjadi konten yang banyak dikonsumsi masyarakat, entah itu bertema keseharian, perjalanan, hingga kulineran.
Dalam membuat konten, selain ide dan cara pembawaan, sang kreator juga patut memperhatikan kualitas gambar yang ditampilkan. Oleh karena itu, penting untuk menentukan jenis kamera yang akan digunakan.
Canon PowerShot V10
Selain fungsionalitas, bentuk yang ringkas juga perlu dipertimbangkan, terutama jika ingin membuat konten traveling. Melihat kebutuhan ini, Canon baru saja merilis PowerShot V10, kamera saku berukuran smartphone dengan kualitas gambar hingga 4K dengan layar flip, serta tombol rekam depan belakang yang didesain khusus untuk memudahkan saat digunakan dengan satu tangan. Canon Business Unit Director PT Datascrip Monica Aryasetiawan mengatakan kamera ini, bukan hanya menghadirkan bentuk yang ringkas, praktis dan trendi, PowerShot V10 ini juga dibekali teknologi yang dapat menghasilkan kualitas video terbaik dari sisi visual dan suara. “Pengoperasiannya mudah dan berbagai fitur menarik ditanamkan pada kamera ini,” ujarnya.
Kamera ini dibekali prosesor DIGIC X dan sensor CMOS yang memiliki keunggulan konsumsi daya rendah serta kecepatan pemrosesan yang tinggi. Ditambah fitur image stabilization, hasil gambar menjadi lebih stabil saat digunakan handheld bahkan ketika bergerak.
Meskipun bentuknya kecil, ada ragam mode pengambilan gambar pada Canon PowerShot V10. Untuk hasil gambar yang natural, kamera ini dilengkapi fitur Auto Movie Mode yang akan menyesuaikan warna dan kecerahan pada subjek atau objek gambar untuk hasil terbaik di berbagai kondisi pencahayaan. Bahkan gambar hasil tangkapan kamera ini pada kondisi minim cahaya tetap cerah dan minim noise ketika menggunakan ISO tinggi.
Fitur Filter Movie Auto ND di lensa kamera ini juga secara otomatis mengaktifkan atau menonaktifkan filter ND 3-stop bawaan sesuai dengan tingkat kecerahan area sekitar. Dengan demikian, pengguna dapat merekam transisi pencahayaan dengan sempurna, seperti merekam dari dalam ruangan yang redup ke luar ruangan yang cerah dalam satu pengambilan gambar yang mulus.
Buat konten kreator pemula tidak perlu khawatir. Pasalnya kamera ini juga memiliki fitur Scene Intelligent Auto yang membuat kamera secara otomatis menetapkan hampir semua pengaturan bidik, seperti fungsi AF dan mode metering (pengukuran) untuk mengurangi risiko bidikan gagal.
Dari segi autofocus, kamera ini juga sudah memiliki fitur Face Tracking AF yang membantu agar menjaga area fokus berada pada wajah subjek. Pengguna juga bisa beralih ke area fokus lain dengan satu sentuhan jari pada layar. Ada pula ragam pilihan aspek rasio yang memudahkan proses editing untuk kebutuhan upload ke berbagai platform media sosial.
Canon PowerShot V10 juga dilengkapi kamera wide-angle beresolusi 13,1 megapiksel untuk gambar yang lebih jernih dan luas. Selain itu, kamera ini sudah dilengkapi dengan dudukan built-in yang berfungsi layaknya tripod untuk pengambilan gambar pada beberapa angle.
Dari sisi kualitas perekaman suara, PowerShot 10 memiliki built-in stereo microphone dengan fitur noise-cancelling yang mampu meredam kebisingan di area sekitar. Cocok bagi kreator yang gemar membuat video dengan efek Autonomous Sensory Meridian Response (ASMR).
Keunggulan berikutnya, kamera ini mudah terkoneksi ketika pengguna ingin melakukan live-streaming ke Facebook atau YouTube melalui aplikasi Camera Connect. Untuk kebutuhan face cam ataupun webcam (UVC/UAC) dapat melalui koneksi USB-C plug-and-play. Tersedia juga konektivitas seperti koneksi WiFi, HDMI micro (tipe D), hingga 3,5 mm stereo mini jack.
Sony ZV-1 II
Selain Canon, Sony juga memiliki jajaran kamera vlogging. Salah satunya ZV-1 II yang dirilis beberapa waktu lalu. President Director of PT Sony Indonesia Yoshiyuki Fujioka mengatakan kehadiran kamera ini menjawab permintaan dari para pengguna yang menginginkan fitur-fitur paling penting bagi para vlogger atau kreator konten di seri ZV. “Kami berusaha untuk menerima masukan dari komunitas untuk terus mengembangkan dan meningkatkan seri ZV, dan ZV-1 II akan menjawab hal tersebut,” tuturnya.
Mengusung desain ramah lingkungan dengan material daur ulang pada bodi kamera, kamera terbaru dari Sony ini dilengkapi sensor 20,1 megapiksel dan mesin pemrosesan gambar BIONZ X untuk hasil gambar berkualitas tinggi.
Ditambah lensa dengan focal length 18-50mm, ZV-1 II bisa dipakai untuk mengambil gambar mulai dari group selfies hingga ruangan yang sempit. Kamera ini juga memiliki keunggulan Multiple Face Recognition yang mengenali beberapa wajah dan secara otomatis menyesuaikan fokus agar semua wajah tetap jelas saat mengambil gambar selfie yang melibatkan dua atau tiga orang.
Ada pula fungsi Focus Magnification and Peaking yang membuat fokus manual menjadi lebih mudah. Fitur seperti Touch Focus, Touch Tracking, dan Touch Shutter memungkinkan pengguna fokus, melacak, dan mengambil foto hanya dengan menyentuh subjek di layar monitor.
Uniknya, ZV-1 II memiliki fitur aksesibilitas yang memudahkan operasional dalam berbagai cara, termasuk fungsi screen reader untuk orang dengan gangguan penglihatan. Ketika fungsi pembaca layar diaktifkan, teks pada layar menu dibacakan.
Saat online meeting dan live streaming, gunakan fitur Creative Look untuk menyesuaikan tampilan kulit dan warna. Wajah akan terlihat lebih jelas dan cerah (Face Priority AE) dan mata akan tetap fokus (Real-time Eye AF).
Dari segi desain, kamera ini bisa dikatakan praktis dan ringan untuk para kreator konten. Body-nya mudah digenggam dan letak tombol dan kontrol yang mudah digunakan. Sementara indikator perekaman ada pada bagian depan body. Pengisian daya kamera ini juga cukup mudah melalui konektor USB Type-C.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.