Sering kali seseorang akan melupakan hal-hal kecil yang sedang dikerjakan dan kesulitan dalam mengingat sesuatu, hal inilah yang dinamakan demensia. (Sumber gambar: Afif Ramdhasuma /Unsplash)

Kenali Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegah Penyakit Demensia

31 October 2023   |   11:30 WIB
Image
Yulita Theresia Maghi Mahasiswi Jurnalistik Universitas Nusa Nipa Indonesia, Maumere.

Risiko menjadi seorang pelupa tidak hanya dirasakan oleh orang tua tapi siapa saja. Banyak yang menganggap bahwa ini merupakan hal yang wajar seiring dengan penuaan usia. Namun, penurunan daya ingat dapat dikaitkan dengan penyakit seperti Demensia yang juga menyerang kelompok lebih muda. 

Yulia Christina S. Pareira, Dokter Umum di Puskesmas Lekebai, Kabupaten Sikka, menjelaskan bahwa demensia merupakan sebuah keadaan ketika seseorang mengalami kehilangan daya ingat yang bersifat kronis dan progresif. 

“Kronis maksudnya ialah dapat terjadi dalam jangka  waktu yang lama, sedangkan progresif maksudnya adalah semakin hari kondisi gejala yang dialami  pasien dapat terus memburuk,” kata Yulia kepada Hypeabis.id

Baca juga: Sering Tertukar, Ini 5 Jenis Demensia yang Perlu Diketahui

Dokter yang akrab disapa Lia itu mengatakan, demensia umumnya dapat dijumpai pada kelompok usia lanjut. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya usia, maka mereka akan mengalami penurunan fungsi otak. Namun, tidak menutup kemungkinan masalah kesehatan ini dapat dirasakan pada kelompok yang lebih muda. Menurunnya fungsi kerja otak yang terjadi pada usia muda dinamai sebagai demensia dini. 


Faktor Penyebab

Dia melanjutkan, demensia bisa terjadi karena beberapa faktor. Penyebab utama demensia adalah adanya gangguan pada fungsi kerja otak, khususnya pada bagian korteks. Selanjutnya, faktor umur tentu turut menjadi salah satu penyebab utama terjadinya penurunan fungsi otak yang terjadi pada masyarakat usia lanjut.

Selain itu, masalah penurunan fungsi otak ini juga dapat disebabkan oleh faktor genetik. Demensia yang disebabkan oleh faktor genetik biasanya terjadi pada masyarakat usia muda. Hal ini dikarenakan demensia yang diturunkan oleh orang tua, memiliki risiko terjadi lebih cepat pada anak. 

Lebih lanjut, Lia menjelaskan menurunkannya daya ingat seseorang secara kronis juga dapat terjadi  karena disebabkan oleh penyakit seperti tumor otak. Pada beberapa kasus, Lia menyebut demensia yang terjadi pada seseorang akan memengaruhi kehidupannya. 
 
Mengalami gangguan kesehatan, saat menjalani kegiatan sehari-hari akan  membuat seseorang mengalami stres, pekerjaan menjadi tidak terurus, serta dampak buruk lainnya. Selain itu, gangguan pada fungsi otak ini dapat menyebabkan kehilangan memori ingatan, tidak fokus dalam menyelesaikan sebuah masalah, serta gangguan berpikir.

Oleh sebab itu, untuk menjaga kesehatan, khususnya pada masalah penurunan daya ingat, Lia menganjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat.

Dia memaparkan langkah yang dapat dilakukan Genhype untuk mencegah demensia, yaitu dengan mengonsumsi makanan yang tinggi omega tiga seperti ikan salmon. Selain itu, kalian juga dapat mengonsumsi sayur brokoli, kacang-kacangan, dan telur.

Lebih lanjut, dia menambahkan agar masyarakat rutin mengonsumsi vitamin yang baik untuk otak seperti B1, B6, B12, melakukan olahraga secara rutin, serta  istirahat yang cukup.

Baca juga: Penelitian Ungkap Kemampuan Bilingual dapat Melindungi Seseorang dari Demensia

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Apple Umumkan Deretan MacBook Pro dengan Chip M3 Generasi Terbaru 

BERIKUTNYA

Perayaan Halloween Identik dengan Hantu & Hal-hal Seram, Ternyata Begini Asal Mulanya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: