Daftar Lengkap Pemenang Jakarta Film Week 2023
30 October 2023 |
10:30 WIB
Ajang Jakarta Film Week 2023 telah berakhir. Dihelat di empat lokasi berbeda selama 25 Oktober sampai 29 Oktober 2023, festival tahunan yang telah memasuki edisi ketiga ini sukses menayangkan ratusan film terkurasi dari berbagai negara di dunia.
Tahun ini Jakarta Film Week menerima total 750 film submission dari 57 negara, dan total film yang ditayangkan berjumlah 103 film yang berasal dari 44 negara. JFF 2023 menyebut tahun ini film-film yang dihadirkan memiliki nuansa, cara bertutur, dan gaya penceritaan yang lebih beragam
Baca juga: 5 Film Perwakilan Oscar 2024 yang Tayang di Jakarta Film Week 2023
Pada edisi ketiga ini, Jakarta Film Week mengusung tema Evolve. Tema ini dipilih untuk menggambarkan pertumbuhan festival sekaligus berkembangnya industri film sejak pandemi terjadi. Festival berusaha memotret perkembangan berbagai aspek sinema yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini.
Dengan semangat Evolve, Jakarta Film Week tahun ini juga sukses menghadirkan berbagai program menarik, seperti pemutaran film dan fringe events. Sejumlah program yang termasuk ke dalam fringe events antara lain Masterclass, Talks, Community, Jakarta Film Fund dan Road to Jakarta Film Week.
Sedangkan program baru yang hadir di tahun ini adalah JFW Net. Program ini terdiri dari beberapa bagian, antara lain Producers Lab, Producers Network dan Festival Meeting. Nantinya, alumni program tersebut diharapkan bisa lebih kompeten dan mampu bersaing dengan sineas dari regional Asia maupun internasional.
Selain itu, tahun ini Jakarta Film Week 2023 juga kembali mengadakan program penghargaan untuk berbagai sektor dalam industri sinema. Beberapa di antaranya ialah penghargaan film panjang internasional terbaik (Global Feature Award), penghargaan film panjang Indonesia terbaik (Direction Award), dan penghargaan film pendek internasional terbaik (Global Short Award)
Kemudian, Jakarta Film Week juga memberikan penghargaan untuk film pendek animasi terbaik (Global Animasi Award), penghargaan film seri Indonesia terbaik (Series of The Year Award), dan penghargaan ide cerita pembuatan film pendek terbaik (Jakarta Film Fund Award).
Tahun ini, kategori Global Feature Award diraih oleh Totem yang disutradarai oleh Lila Aviles. Juri dalam kategori ini, Chie Hayakawa, Sebatien Chesneau, dan Kiki Fung mengatakan bahwa film ini berhasil memikat para juri berkat pendekatan intuitif dan intimnya terhadap situasi kompleks yang terjadi di film tersebut.
Pendekatan tersebut juga menanamkan rasa kemanusiaan dan harapan melalui sudut pandang seorang anak yang lugu. Dengan mise-en-scene yang invetif dan penuh pemikiran, detail yang halus, dan selera humor yang menyenangkan, pembuat film ini membawa keringanan ke dalam subjek secara apik.
“Pengarahan yang cermat dan sinematografi yang menggugah membawa kita ke dalam sebuah cerita yang selaras dengan realitas pengalaman manusia,” ungkapnya, dikutip Hypeabis.id dari laman Instagram Jakarta Film Week, Senin (30/10).
Kemudian, untuk kategori Direction Award 2023 dimenangkan oleh film Women From Rote Island yang disutradarai oleh Jeremias Nyangoen. Para juri di kategori ini Naman Ramachandran, Yosep Anggi Noen, and Kim Young Woo telah bersuara bulat memilih film debut Jeremies Nyangoen sebagai pemenang.
Sebab, film ini membahas topik yang mendesak dan penting tentang perempuan yang kerap dianggap sebagai gender kelas dua, dengan cara yang sensitif, tetapi kuat. Arahannya terasa tepat dan meyakinkan tanpa terasa seperti film debut.
Untuk kategori Jakarta Film Fund Award, pemenangnya adalah film Rabu Yang Bahagia karya Candra Aditya. Para juri di kategori ini Lorna Tee, Yandy Laurens, dan Restuning Dyah Widyanti mengatakan bahwa film ini begitu hangat dan menggambarkan bagaimana Jakarta menawarkan banyak kemungkinan untuk impian setiap orang.
Hal ini terlihat dalam ketegangan antara ayah dan anak, bagaimana mereka berjuang hingga akhirnya mencapai pemahaman dan penerimaan satu sama lain.
Untuk kategori Global Short Award, pemenangnya adalah film Things Unheard Of yang disutradarai oleh Ramazan Kilic. Para juri di kategori ini, yakni Yow Chong Lee, M. Reza Fahriyansyah, dan Asmara Abigail mengatakan film ini dipilih sebagai pemenang karena menggambarkan percikan pembebasan yang tampak polos, tetapi memberdayakan melalui perjalanannya.
Berangkat dari konflik generasi dalam sebuah keluarga hingga skala yang lebih besar dalam sebuah bangsa dan kemanusiaan, film ini berhasil menyampaikan buah-buah perlawanan dari kacamata seorang gadis kecil.
Untuk kategori Global Animation Award, pemenangnya adalah film Mortelli, A Hopeless Case karya Ben Fernandez. Para juri di kategori ini, yakni Alfeus Christie, Sabrina Rochelle, dan Chandra Endroputro mengatakan bahwa film ini berhasil menawarkan teknik penyampaian cerita dan animasi yang unik.
Namun, tetap mampu menyampaikan bahwa ide sesederhana apa pun, tetap dapat menarik dan menciptakan pengalaman yang baik bagi penonton. Mulai dari skenario hingga artikulasi sinematiknya digarap apik.
Untuk kategori Series of The Year, pemenangnya adalah Teluh Darah yang disutradarai oleh Kimo Stamboel. Para juri di kategori ini, yakni Anggia Kharisma, Rahabi Mandra, dan Ratih Kumala mengatakan bahwa serial adalah kategori yang berbeda dari setiap kategori lainnya.
Berdasarkan pedoman penilaian Series of the Year Award Jakarta Film Week 2023, terdapat empat syarat, yakni keaslian, keunikan, kohesi estetis, dan realisasi ide atau konsep. Khusus untuk kategori ini, juri menambahkan beberapa poin lagi untuk melakukan penilaian.
Menurut mereka, sebuah serial harus mempunyai viewer engagement yang tinggi, artinya harus mampu menjaga perhatian dan minat pemirsanya untuk sering menonton acara tersebut. Serial pemenang ini dianggap memenuhi aspek itu dan sekaligus memiliki kaitan narasi yang kuat, plot serta subplot yang menarik dengan relevansi budaya yang berakar di Indonesia.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Tahun ini Jakarta Film Week menerima total 750 film submission dari 57 negara, dan total film yang ditayangkan berjumlah 103 film yang berasal dari 44 negara. JFF 2023 menyebut tahun ini film-film yang dihadirkan memiliki nuansa, cara bertutur, dan gaya penceritaan yang lebih beragam
Baca juga: 5 Film Perwakilan Oscar 2024 yang Tayang di Jakarta Film Week 2023
Pada edisi ketiga ini, Jakarta Film Week mengusung tema Evolve. Tema ini dipilih untuk menggambarkan pertumbuhan festival sekaligus berkembangnya industri film sejak pandemi terjadi. Festival berusaha memotret perkembangan berbagai aspek sinema yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini.
Dengan semangat Evolve, Jakarta Film Week tahun ini juga sukses menghadirkan berbagai program menarik, seperti pemutaran film dan fringe events. Sejumlah program yang termasuk ke dalam fringe events antara lain Masterclass, Talks, Community, Jakarta Film Fund dan Road to Jakarta Film Week.
Sedangkan program baru yang hadir di tahun ini adalah JFW Net. Program ini terdiri dari beberapa bagian, antara lain Producers Lab, Producers Network dan Festival Meeting. Nantinya, alumni program tersebut diharapkan bisa lebih kompeten dan mampu bersaing dengan sineas dari regional Asia maupun internasional.
Selain itu, tahun ini Jakarta Film Week 2023 juga kembali mengadakan program penghargaan untuk berbagai sektor dalam industri sinema. Beberapa di antaranya ialah penghargaan film panjang internasional terbaik (Global Feature Award), penghargaan film panjang Indonesia terbaik (Direction Award), dan penghargaan film pendek internasional terbaik (Global Short Award)
Kemudian, Jakarta Film Week juga memberikan penghargaan untuk film pendek animasi terbaik (Global Animasi Award), penghargaan film seri Indonesia terbaik (Series of The Year Award), dan penghargaan ide cerita pembuatan film pendek terbaik (Jakarta Film Fund Award).
Tahun ini, kategori Global Feature Award diraih oleh Totem yang disutradarai oleh Lila Aviles. Juri dalam kategori ini, Chie Hayakawa, Sebatien Chesneau, dan Kiki Fung mengatakan bahwa film ini berhasil memikat para juri berkat pendekatan intuitif dan intimnya terhadap situasi kompleks yang terjadi di film tersebut.
Pendekatan tersebut juga menanamkan rasa kemanusiaan dan harapan melalui sudut pandang seorang anak yang lugu. Dengan mise-en-scene yang invetif dan penuh pemikiran, detail yang halus, dan selera humor yang menyenangkan, pembuat film ini membawa keringanan ke dalam subjek secara apik.
“Pengarahan yang cermat dan sinematografi yang menggugah membawa kita ke dalam sebuah cerita yang selaras dengan realitas pengalaman manusia,” ungkapnya, dikutip Hypeabis.id dari laman Instagram Jakarta Film Week, Senin (30/10).
Kemudian, untuk kategori Direction Award 2023 dimenangkan oleh film Women From Rote Island yang disutradarai oleh Jeremias Nyangoen. Para juri di kategori ini Naman Ramachandran, Yosep Anggi Noen, and Kim Young Woo telah bersuara bulat memilih film debut Jeremies Nyangoen sebagai pemenang.
Sebab, film ini membahas topik yang mendesak dan penting tentang perempuan yang kerap dianggap sebagai gender kelas dua, dengan cara yang sensitif, tetapi kuat. Arahannya terasa tepat dan meyakinkan tanpa terasa seperti film debut.
Untuk kategori Jakarta Film Fund Award, pemenangnya adalah film Rabu Yang Bahagia karya Candra Aditya. Para juri di kategori ini Lorna Tee, Yandy Laurens, dan Restuning Dyah Widyanti mengatakan bahwa film ini begitu hangat dan menggambarkan bagaimana Jakarta menawarkan banyak kemungkinan untuk impian setiap orang.
Hal ini terlihat dalam ketegangan antara ayah dan anak, bagaimana mereka berjuang hingga akhirnya mencapai pemahaman dan penerimaan satu sama lain.
Untuk kategori Global Short Award, pemenangnya adalah film Things Unheard Of yang disutradarai oleh Ramazan Kilic. Para juri di kategori ini, yakni Yow Chong Lee, M. Reza Fahriyansyah, dan Asmara Abigail mengatakan film ini dipilih sebagai pemenang karena menggambarkan percikan pembebasan yang tampak polos, tetapi memberdayakan melalui perjalanannya.
Berangkat dari konflik generasi dalam sebuah keluarga hingga skala yang lebih besar dalam sebuah bangsa dan kemanusiaan, film ini berhasil menyampaikan buah-buah perlawanan dari kacamata seorang gadis kecil.
Untuk kategori Global Animation Award, pemenangnya adalah film Mortelli, A Hopeless Case karya Ben Fernandez. Para juri di kategori ini, yakni Alfeus Christie, Sabrina Rochelle, dan Chandra Endroputro mengatakan bahwa film ini berhasil menawarkan teknik penyampaian cerita dan animasi yang unik.
Namun, tetap mampu menyampaikan bahwa ide sesederhana apa pun, tetap dapat menarik dan menciptakan pengalaman yang baik bagi penonton. Mulai dari skenario hingga artikulasi sinematiknya digarap apik.
Untuk kategori Series of The Year, pemenangnya adalah Teluh Darah yang disutradarai oleh Kimo Stamboel. Para juri di kategori ini, yakni Anggia Kharisma, Rahabi Mandra, dan Ratih Kumala mengatakan bahwa serial adalah kategori yang berbeda dari setiap kategori lainnya.
Berdasarkan pedoman penilaian Series of the Year Award Jakarta Film Week 2023, terdapat empat syarat, yakni keaslian, keunikan, kohesi estetis, dan realisasi ide atau konsep. Khusus untuk kategori ini, juri menambahkan beberapa poin lagi untuk melakukan penilaian.
Menurut mereka, sebuah serial harus mempunyai viewer engagement yang tinggi, artinya harus mampu menjaga perhatian dan minat pemirsanya untuk sering menonton acara tersebut. Serial pemenang ini dianggap memenuhi aspek itu dan sekaligus memiliki kaitan narasi yang kuat, plot serta subplot yang menarik dengan relevansi budaya yang berakar di Indonesia.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.