Ragam busana di Anacaraka Butik (Sumber gambar: UNESCO Jakarta)

Laris Manis Bisnis Kerajinan Produk Budaya Nusantara

22 October 2023   |   16:00 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Potensi bisnis yang berangkat dari warisan budaya Nusantara belakangan banyak menarik atensi publik. Salah satunya dilakukan oleh Ida Ayu Harmaita Wijayanti. Perempuan asli Bali tersebut mencoba memadukan fesyen dengan berbagai ragam corak khas budaya tanah kelahirannya tersebut.

Bagi perempuan yang akrab disapa Dayu tersebut, fesyen dan budaya adalah sebuah passion. Lewat dua hal ini pulalah, Dayu, sapaan akrabnya, membangun jenama Anacaraka yang menawarkan ragam kebutuhan sandang sarat makna filosofis.

Baca juga: Kita Muda Kreatif Inclusive Showcase Sukses Promosikan Budaya & Ekonomi Lokal

Dalam merancang setiap busananya, Dayu banyak memanfaatkan ragam corak kebudayaan tanah kelahirannya, Bali, menjadi sebuah fesyen yang memikat. Salah satu ciri khas fesyen bikinannya ialah adanya lukisan-lukisan yang kebanyakan menggambarkan berbagai kebudayaan yang ada di Pulau Dewata tersebut.
 

Ragam busana di Anacaraka Butik (Sumber gambar: UNESCO Jakarta)

Ragam busana di Anacaraka Butik (Sumber gambar: UNESCO Jakarta)

Selama ini, praktik-praktik perancangan desain busana yang dibuatnya memang banyak terinspirasi dari budaya-budaya yang ada tanah kelahirannya. Namun, beberapa kali dirinya juga mengeluarkan beberapa edisi yang mengangkat budaya daerah luar Bali.

Dalam desain-desain fesyen yang dikreasikan Dayu, kita bisa dengan mudah menemukan berbagai corak Bali. Mulai dari motif karang dedari, perempuan yang sedang menari, hingga flora dan fauna endemik, semisal burung cendrawasih, rajawali, atau juga motif-motif bunga tertentu.

Ada banyak ragam sandang yang dikreasikan Dayu. Awalnya dia hanya mendesain kaus lukis, tetapi seiring berjalannya waktu berkembang hingga muncul produk lain, seperti kebaya, kemeja, hingga aksesoris seperti tas, masker, dan topi.

Semuanya memiliki ciri khas yang sama, yakni hadirnya corak-corak yang terinspirasi dari budaya Bali yang dilukiskan secara handmade oleh para seniman lukis lokal. Ciri khasnya tersebut kemudian mendapat sambutan yang baik oleh konsumen.

Saat ini, pasarnya tidak hanya ada di Bali, tetapi juga berbagai daerah lain dari Sabang sampai Merauke. Bahkan, gaung kekaryaannya telah sampai di telinga kalangan pejabat. Mulai Suzana Teten Masduki hingga Iriana Jokowi pernah membeli busana kreasinya.

“Produk yang memiliki kaitannya dengan budaya saat ini memiliki respons yang sangat tinggi. Banyak orang mulai senang dengan busana yang bisa dipakai sekaligus bisa melestarikan budaya,” ungkap Dayu kepada Hypeabis.id saat berkunjung dengan UNESCO Jakarta ke butiknya di Bali, Kamis (19/10/2023).

Untuk saat ini, penjualannya lebih banyak terjadi di lokapasar dibanding fisik dengan perbandingan 80 -20 persen. Omzetnya pun mengalami perkembangan signifikan dibanding ketika awal merintis.

Setali tiga uang, Owner Padma Herbal Ni Putu Ellida Raiani Pande punya pengalaman sama. Saat ini produk yang bersentuhan dengan budaya memang lagi diminati. Hal ini pulalah yang membuatnya terjun ke usaha produk tanaman herbal, seperti jamu yang telah melekat dengan budaya orang Indonesia, tetapi dikreasikan dengan kemasan dan rasa yang lebih kekinian.

Dia ingin mengangkat jamu dan minuman herbal lain yang dianggap dahulu kerap dianggap kuno, menjadi lebih modern. Usahanya yang berbasis di Tabanan, Bali, ini mencoba mengubah tanaman herbal menjadi produk-produk yang lebih mudah dikonsumsi, seperti minuman, permen, atau juga produk lain yang bisa diaplikasikan ke kulit, misalnya minyak.
 

Padma Herbal (Sumber gambar: UNESCCO Jakarta)

Padma Herbal (Sumber gambar: UNESCCO Jakarta)

Ketekunan dan kegigihan Ellida membuat Padma Herbal kini telah berkembang pesat. Kini, Padma Herbal bahkan tengah membidik pasar ekspor.  Beberapa waktu lalu jenamanya berpartisipasi dalam pameran Wellness Food Japan 2023 yang diselenggarakan di Tokyo Big Sight, Jepang, 2–4 Agustus 2023.

Setelah mengikuti acara tersebut, pihaknya mulai perlahan membuka jaringan dan peluang untuk memasarkan produknya ke pangsa pasar global. Dia berharap ekspor dalam jumlah besar akan bisa dilakukan dalam waktu yang tak lama lagi.

Menurut Dayu dan Ellida, kunci mengembangkan usaha berbasis budaya ini ialah memiliki strategi digital marketing dan branding yang tepat untuk usahanya. Dalam hal ini, keduanya mengaku cukup banyak mendapat bantuan dari Kita Muda Kreatif, sebuah program pembinaan dari UNESCO Jakarta untuk pemberdayaan ekonomi anak muda di sekitar situs warisan budaya Indonesia.

Direktur dan Perwakilan UNESCO Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa mengatakan program Kita Muda Kreatif memang berakar pada upaya pelestarian budaya. Namun, pada praktiknya, pendekatan yang dipakai program ini ujungnya juga cukup menyeluruh dan holistik.

Sebab, upaya-upaya yang dilakukannya menyangkut berbagai aspek. Misalnya, pemberdayaan anak muda dalam mengembangkan ekonomi, pelestarian produk budaya lewat berbagai usaha, hingga transfer pengetahuan budaya ke generasi yang lebih muda.

“Semoga inisiasi-inisiasi seperti ini bisa dikembangkan lebih luas lagi. Para pemuda kreatif yang sudah didampingi juga bisa menjadi pelopor dan menjadi contoh-contoh yang baik,” ucapnya.

Dalam program Kita Muda Kreatif, UNESCO Jakarta memberikan bantuan kepada kalangan wirausaha muda, antara lain dalam bentuk bantuan pendampingan pengembangan usaha, legalitas usaha, digital marketing hingga dukungan untuk branding.

Saat ini di Bali ada sekitar 25 usaha yang mendapatkan pendampingan. Bidang usaha yang didampingi meliputi fesyen, kuliner, craft, pertunjukan seni, dan berbagai sektor kreatif lain. Selain itu, pada 2023 ini, program Kita Muda Kreatif juga mulai mendampingi wirausaha muda Bali yang merupakan penyandang disabilitas. Jumlahnya saat ini sekitar 13 orang. Di luar itu, program ini juga digelar di beberapa kota lain.

Baca juga: Menjaga Eksistensi Subak Jatiluwih, Konsep Pertanian Bali Warisan Budaya UNESCO

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

5 Fakta Menarik Film The Architecture of Love, Dibintangi Putri Marino & Nicholas Saputra

BERIKUTNYA

6 Film & Drakor Terbaik Bae Suzy yang Wajib Ditonton Selain Doona!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: