Eksplorasi Baru Yandy Laurens Tanpa Unsur Fantasi di Film JESEDEF
11 October 2023 |
13:44 WIB
Sutradara Yandy Laurens melakukan eksplorasi dari segi penceritaan dalam karya garapan terbarunya. Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (JESEDEF) yang menjadi karya panjang keduanya dijanjikan akan menjadi tontonan berbeda tanpa meninggalkan ciri khasnya selama ini.
Dalam beberapa karyanya, Yandy kerap menyajikan sebuah cerita dengan bumbu fantasi yang kental. Hal itu bisa dilihat dalam beberapa mini series atau webseries yang disutradarainya.
Misalnya, dalam serial Yang Hilang Dalam Cinta, Yandy memakai premis menarik dengan membuat Dara, salah satu pemain dalam serial tersebut tiba-tiba menjadi invisible. Uniknya, Dara masih bisa dilihat oleh Satrio yang pernah terlibat romansa selama 5 tahun pada masa lalunya.
Baca juga: Sinopsis Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, Menggugah Hati dan Penuh Emosi
Pada serial Sore: Istri dari Masa Depan, Yandy juga menghadirkan fantasi saat tokoh utamanya, Jonathan, kedatangan perempuan yang ternyata menjadi istri dari masa depannya. Tak jauh berbeda, serial Janji juga menyajikan cerita unik ketika ada dua karakter yang jiwanya tertukar.
“[Film terbaru ini] tidak ada, tetapi semoga sama mengejutkannya ketika hal itu dihadirkan,” terang Yandy kepada Hypeabis.id ketika ditemui seusai konferensi pers teaser JESEDEF di Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Yandy memang dikenal punya visi kuat dalam menggarap proyek-proyek sinematiknya. Meski tanpa unsur fantasi, dalam film JESEDEF ini dia akan tetap membawa penonton dalam perjalanan cerita yang menggugah hati dengan cerita yang kaya emosi.
Dalam film ini, Yandy akan mengisahkan tentang penulis skenario bernama Bagus (Ringgo Agus Rahman) yang tanpa sengaja bertemu kembali dengan Hana (Nirina Zubir), sahabatnya ketika masih SMA dahulu.
Bagus yang masih menyukai Hana pun ingin kembali dekat dengan perempuan tersebut. Segala pertemuannya juga dituangkan dalam bentuk skenario film romantis yang sedang digarapnya.
Walaupun demikian, Bagus tahu bahwa posisinya serba salah. Sebab, saat itu Hana masih sangat berduka setelah kehilangan suaminya.
Film JESEDEF tampaknya akan jadi karya yang sangat personal bagi Yandy. Sejak awal penulisannya, dia bahkan sudah yakin dan selalu bertahan untuk meyakinkan setiap orang yang bekerja sama dengannya untuk memakai konsep hitam dan putih.
Film produksi Imajinari bersama dengan Jagartha & Trinity Entertainment ini 80 persen hadir dalam layar atau warna film hitam putih. Meski awalnya cukup kesulitan 'menjual naskah', tetapi akhirnya Yandy bersyukur apa yang dikonsepkannya sebentar lagi akan menjadi film yang bisa ditonton banyak orang.
Menurut Yandy, film ini terinspirasi ketika dirinya melihat ibunya yang terasa seperti kehilangan warna, terutama setelah kehilangan besar yang dialaminya. Alasan ini pula yang membuatnya begitu getol ingin menyajikan film dalam balutan hitam dan putih, sama seperti apa yang dirasakannya ketika itu.
Di sisi lain, dalam film ini dirinya juga melakukan percobaan baru dalam penulisannya. Yandy menyebut ketika menulis JESEDEF, yang pertama kali dibayangkannya ialah aktor yang akan memainkannya.
Pada saat itu, yang ada di bayangannya adalah Nirina Zubir dan Agus Ringgo, dua artis yang kini jadi pemeran utama di film tersebut. “Saya sangat jarang melakukan teknik itu. Khusus di film ini entah mengapa prosesnya begitu,” imbuhnya.
Baca juga: Rekomendasi Film Horor dan Thriller yang Dirilis Oktober 2023
Yandy mengatakan bahwa formula barunya ini terjadi hanya ketika awal-awal penulisan naskah. Setelahnya, pengembangan cerita berjalan sesuai metode yang umum digunakan dalam penulisan, seperti struktur cerita dan lain-lain.
Editor: Fajar Sidik
Dalam beberapa karyanya, Yandy kerap menyajikan sebuah cerita dengan bumbu fantasi yang kental. Hal itu bisa dilihat dalam beberapa mini series atau webseries yang disutradarainya.
Misalnya, dalam serial Yang Hilang Dalam Cinta, Yandy memakai premis menarik dengan membuat Dara, salah satu pemain dalam serial tersebut tiba-tiba menjadi invisible. Uniknya, Dara masih bisa dilihat oleh Satrio yang pernah terlibat romansa selama 5 tahun pada masa lalunya.
Baca juga: Sinopsis Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, Menggugah Hati dan Penuh Emosi
Pada serial Sore: Istri dari Masa Depan, Yandy juga menghadirkan fantasi saat tokoh utamanya, Jonathan, kedatangan perempuan yang ternyata menjadi istri dari masa depannya. Tak jauh berbeda, serial Janji juga menyajikan cerita unik ketika ada dua karakter yang jiwanya tertukar.
“[Film terbaru ini] tidak ada, tetapi semoga sama mengejutkannya ketika hal itu dihadirkan,” terang Yandy kepada Hypeabis.id ketika ditemui seusai konferensi pers teaser JESEDEF di Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Yandy memang dikenal punya visi kuat dalam menggarap proyek-proyek sinematiknya. Meski tanpa unsur fantasi, dalam film JESEDEF ini dia akan tetap membawa penonton dalam perjalanan cerita yang menggugah hati dengan cerita yang kaya emosi.
Dalam film ini, Yandy akan mengisahkan tentang penulis skenario bernama Bagus (Ringgo Agus Rahman) yang tanpa sengaja bertemu kembali dengan Hana (Nirina Zubir), sahabatnya ketika masih SMA dahulu.
Bagus yang masih menyukai Hana pun ingin kembali dekat dengan perempuan tersebut. Segala pertemuannya juga dituangkan dalam bentuk skenario film romantis yang sedang digarapnya.
Walaupun demikian, Bagus tahu bahwa posisinya serba salah. Sebab, saat itu Hana masih sangat berduka setelah kehilangan suaminya.
Teknik Penulisan Naskah yang Berbeda
Film JESEDEF tampaknya akan jadi karya yang sangat personal bagi Yandy. Sejak awal penulisannya, dia bahkan sudah yakin dan selalu bertahan untuk meyakinkan setiap orang yang bekerja sama dengannya untuk memakai konsep hitam dan putih.Film produksi Imajinari bersama dengan Jagartha & Trinity Entertainment ini 80 persen hadir dalam layar atau warna film hitam putih. Meski awalnya cukup kesulitan 'menjual naskah', tetapi akhirnya Yandy bersyukur apa yang dikonsepkannya sebentar lagi akan menjadi film yang bisa ditonton banyak orang.
Menurut Yandy, film ini terinspirasi ketika dirinya melihat ibunya yang terasa seperti kehilangan warna, terutama setelah kehilangan besar yang dialaminya. Alasan ini pula yang membuatnya begitu getol ingin menyajikan film dalam balutan hitam dan putih, sama seperti apa yang dirasakannya ketika itu.
Di sisi lain, dalam film ini dirinya juga melakukan percobaan baru dalam penulisannya. Yandy menyebut ketika menulis JESEDEF, yang pertama kali dibayangkannya ialah aktor yang akan memainkannya.
Pada saat itu, yang ada di bayangannya adalah Nirina Zubir dan Agus Ringgo, dua artis yang kini jadi pemeran utama di film tersebut. “Saya sangat jarang melakukan teknik itu. Khusus di film ini entah mengapa prosesnya begitu,” imbuhnya.
Baca juga: Rekomendasi Film Horor dan Thriller yang Dirilis Oktober 2023
Yandy mengatakan bahwa formula barunya ini terjadi hanya ketika awal-awal penulisan naskah. Setelahnya, pengembangan cerita berjalan sesuai metode yang umum digunakan dalam penulisan, seperti struktur cerita dan lain-lain.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.