Ilustrasi aci (Sumber gambar: Unsplash/Theme Photos)

Siswa SD Keracunan Cimin, Waspadai Bahaya Konsumsi Aci Berlebihan

30 September 2023   |   14:00 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Makanan berbahan dasar aci lumrah ditemui di Indonesia. Umumnya, aci atau juga disebut tepung tapioka ini banyak diolah menjadi beraneka macam olahan kuliner yang menggugah selera, dan dijajakan di dekat sekolah. Sebut saja cilok, cimol, cireng, cimin, dan masih banyak lagi.

Meski sudah lazim digunakan sebagai bahan makanan, penggunaan dan pembuatannya mesti sesuai dengan takaran. Konsumsinya pun tak boleh berlebihan karena bisa menimbulkan dampak kesehatan tertentu.

Baru-baru ini, puluhan pelajar SD di Desa Saguling, Bandung Barat, mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi jajanan cimin alias aci mini di depan sekolah mereka. Cimin yang dicampur bumbu pedas itu memicu peristiwa keracunan jamaah, bahkan satu meninggal dunia karena memiliki komorbid atau penyakit penyerta. 

Baca juga: Picu Keracunan, Kasus Jajanan Ciki Ngebul Sudah Layak Dianggap KLB?

Mengutip dari Healthline, aci merupakan bahan pembuat makanan yang sejatinya aman untuk dikonsumsi. Jika diolah dengan benar, tidak akan menimbulkan banyak efek negatif bagi kesehatan. Sebagian besar dampak negatif berasal dari konsumsi aci yang diproses secara buruk.

Walaupun demikian, rupanya aci tidak cocok atau tak disarankan untuk dikonsumsi bagi penderita penyakit tertentu. Sebab, hal ini bisa memperparah kondisi dari penyakit yang sudah ada. “Tidak cocok untuk penderita diabetes karena hampir murni karbohidrat,” demikian pertanyaan tertulis di laman itu, dikutip Hypeabis.id, Sabtu (30/9). 
 

Bahaya Konsumsi Aci Berlebihan

Kandungan karbohidrat yang sangat tinggi dan miskinnya zat gizi lain membuat penderita diabetes mesti membatasi konsumsinya. Walaupun di dalamnya ada kandungan pati resisten, yang dapat menurunkan kadar gula darah, tetapi tetap saja tak boleh berlebihan.

Pasalnya, jika konsumsinya dalam jumlah besar, dikhawatirkan kadar gula darah tetap mengalami kenaikan. Di sisi lain, aci yang terbuat dari singkong juga punya potensi keracunan. Sebab, ada senyawa linamarin yang beracun, terutama jika diolah secara tak beraturan.

Jenis makanan ini juga bisa memicu reaksi alergi. Walaupun kasusnya tidak banyak, tetapi orang yang alergi akan mengalami reaksi tertentu akibat reaktivitas silang. Hal ini juga dikenal dengan sindrom lateks-buah.

Kemudian, olahan aci yang banyak dijual di pinggir jalan juga sering kali menambahkan saus atau bubuk tertentu untuk rasa-rasa. Tambahan bahan tersebut umumnya tinggi garam dan kurang baik untuk tubuh. Terlebih jika konsumsinya berlebihan.  
 

Manfaat Aci

Meskipun demikian, aci atau tepung tapioka ini tetap punya manfaat. Syaratnya ialah dengan diolah secara benar dan dikonsumsi sewajarnya.

Melansir dari berbagai sumber, aci umumnya mengandung pati resisten. Pati ini tidak dapat dicerna oleh tubuh sehingga bisa membantu melancarkan pencernaan. Fungsinya mirip seperti serat dalam sistem pencernaan. Kandungan tersebut juga mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, yang mengurangi peradangan dan menurunkan jumlah bakteri jahat di usus.

Jenis bahan ini juga bisa menjadi pengganti tepung bagi orang yang punya intoleransi gluten. Orang yang sedang diet bebas gluten bisa memanfaatkan aci tepung tapioka untuk membuat berbagai olahan kulinernya.

Di sisi lain, aci termasuk bahan makanan yang punya kandungan natrium rendah. Hal ini membuat penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau stroke bisa diuntungkan. 

Baca juga: Astaga! Ada Kasus Siswa Bakar Sekolah, Psikolog Ingatkan Efek Bahaya Bullying

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Nia Dinata Dambakan Industri FIlm Indonesia yang Lebih Variatif dari Segi Genre dan Tema

BERIKUTNYA

5 Sneakers dengan Harga Fantastis, Melangkah dalam Gaya Hidup Menengah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: