Ini Loh 4 Alasan Logis Sebaiknya Tidak Membeli Followers di Medsos
04 August 2021 |
11:46 WIB
Platform media sosial seperti Instagram, Twitter, TikTok, telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Medsos kini tak lagi sekadar sarana untuk berkomunikasi tapi sebagai platform untuk banyak hal, mulai dari ekspresi diri hingga berbisnis. Tak ayal, banyak orang yang menginginkan punya pengikut (followers) dan interaksi (engagement) yang tinggi di akun media sosial mereka, untuk mendukung apa yang ingin dilakukan dan dicapainya.
Kebutuhan akan hal tersebut juga memunculkan fenomena jual-beli followers yang sempat ramai dalam beberapa waktu belakangan. Bahkan hingga kini, masih ada pihak-pihak yang menawarkan jasa tersebut.
Padahal, platform sosial media telah melarang penggunaan pengikut dan interaksi palsu di dalam platformnya. Mereka juga terus berbenah menghapus akun-akun yang diindikasi palsu dan digunakan untuk tujuan yang tidak baik.
Mengutip informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, berikut ini adalah beberapa alasan kenapa membeli followers adalah tindakan yang berbahaya dan sebaiknya tidak dilakukan :
1. Interaksi menjadi rendah
Membeli pengikut di media sosial hanya akan membuat angka bertambah signifikan tetapi interaksi yang ada tetap rendah. Pasalnya, followers yang dibeli biasanya berupa akun palsu atau bot.
2. Sulit mengukur performa
Akun media sosial yang memiliki followers palsu membuat kinerjanya sulit diukur berdasarkan data. Salah satunya, jumlah interaksi tidak sesuai atau relatif kecil dibandingkan dengan jumlah pengikutnya.
3. Menurunkan reputasi
Followers palsu sangat mudah dilacak. Pengguna bisa langsung memeriksa akun-akun palsu yang memiliki ciri khas tertentu atau menggunakan tools persentase fake followers. Jika ketahuan, ini bisa jadi menurunkan reputasi kita sendiri.
4. Rawan terkena pemblokiran akun
Platform sosial media sering melakukan pengecekan dan bersih-bersih akun yang dicurigai. Jika akun terdeteksi memiliki pengikut palsu yang tidak wajar, tidak menutup kemungkinan pihak medsos akan memblokir akun kalian.
Editor: Fajar Sidik
Kebutuhan akan hal tersebut juga memunculkan fenomena jual-beli followers yang sempat ramai dalam beberapa waktu belakangan. Bahkan hingga kini, masih ada pihak-pihak yang menawarkan jasa tersebut.
Padahal, platform sosial media telah melarang penggunaan pengikut dan interaksi palsu di dalam platformnya. Mereka juga terus berbenah menghapus akun-akun yang diindikasi palsu dan digunakan untuk tujuan yang tidak baik.
Mengutip informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, berikut ini adalah beberapa alasan kenapa membeli followers adalah tindakan yang berbahaya dan sebaiknya tidak dilakukan :
1. Interaksi menjadi rendah
Membeli pengikut di media sosial hanya akan membuat angka bertambah signifikan tetapi interaksi yang ada tetap rendah. Pasalnya, followers yang dibeli biasanya berupa akun palsu atau bot.
2. Sulit mengukur performa
Akun media sosial yang memiliki followers palsu membuat kinerjanya sulit diukur berdasarkan data. Salah satunya, jumlah interaksi tidak sesuai atau relatif kecil dibandingkan dengan jumlah pengikutnya.
3. Menurunkan reputasi
Followers palsu sangat mudah dilacak. Pengguna bisa langsung memeriksa akun-akun palsu yang memiliki ciri khas tertentu atau menggunakan tools persentase fake followers. Jika ketahuan, ini bisa jadi menurunkan reputasi kita sendiri.
4. Rawan terkena pemblokiran akun
Platform sosial media sering melakukan pengecekan dan bersih-bersih akun yang dicurigai. Jika akun terdeteksi memiliki pengikut palsu yang tidak wajar, tidak menutup kemungkinan pihak medsos akan memblokir akun kalian.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.