Dokter Sebut Kerontokan Rambut Normalnya 50-100 Helai per Hari, Lebih dari Itu Perlu Waspada
24 September 2023 |
13:00 WIB
Kerontokan dan kebotakan rambut kini menjadi masalah besar bagi sebagian besar populasi manusia di dunia. Melansir Medi Hair, sekitar 85 persen pria dan 33 persen wanita pasti pernah mengalami masalah kerontokan rambut dalam hidupnya.
Pria menjadi kelompok yang lebih rentan mengalami masalah kebotakan rambut mencapai 50 persen di seluruh dunia. Kebotakan rambut disebabkan oleh berbagai penyebab. Selain soal genetika, kebotakan rambut juga bisa disebabkan kerontokan rambut yang tidak wajar dan terjadi secara terus menerus.
Baca juga: Jurus Jitu Perawat Rambut untuk Tampil Lebih Menarik
Faktor penyebab dapat mencakup efek samping obat, efek hormon, pasca melahirkan, stres, hingga perawatan rambut yang salah. Beberapa faktor bersifat eksternal yang kerap dianggap sepele adalah membiarkan rambut terjemur di bawah sinar matahari dalam waktu yang lama. Jika terus terpapar, paparan sinar ultraviolet ini dapat mempengaruhi kerontokan pada rambut.
Dokter Spesialis Kulit & Kelamin di Bamed Mohammad Yoga Adi Waskito mengatakan, batas kondisi normal kerontokan rambut berkisar 50-100 helai saja per hari. Sayangnya, kerontokan rambut lebih dari 100 helai per hari sangat sering terjadi baik pada pria maupun wanita.
Yoga menyebut, kondisi rambut mengalami siklus yang mirip dengan kulit. Rambut juga sensitif dan penuh nutrisi mirip seperti kulit.
Salah satu masalah kebotakan rambut paling besar adalah Alopecia Androgenetica (AGA) yang datang dari pengaruh hormonal. Dalam masalah ini, faktor usia berperan penting menyebabkan terjadinya AGA.Yoga mengatakan, hampir 50 persen penduduk dunia mengalami masalah rambut yang serius ini. “Sekitar 50 persen pria dan 35 persen wanita akan mengalami AGA saat berusia 50 tahun,” kata Yoga.
Misalnya, penggunaan penumbuh rambut yang sudah terbukti efikasinya yakni Minoxidil, atau melakukan terapi menggunakan laser cahaya rendah untuk menumbuhkan rambut secara efektif. Bagian rambut akan disinari cahaya laser dengan panjang gelombang 655nm yang berfungsi meningkatkan produksi sel-sel rambut.
Langkah lain yang dapat dipilih adalah PRP & Stem Hair Therapy untuk merangsang pertumbuhan sel-sel rambut sembari mempertebal dan memberikan perawatan menyeluruh pada batang rambut. Pasien bisa menggunakan obat anti androgen untuk menghambat aktivitas hormon DHT penyebab kebotakan rambut pada pria dan wanita atas saran dokter.
Apabila ragam metode tersebut belum bisa menyelesaikan masalah kebotakan, Firman menyebut transplantasi rambut dapat dilakukan sebagai opsi akhir. Untuk melakukan transplantasi pun, diperlukan konsultasi dan penanganan khusus dari aslinya.
Sebab, hanya beberapa kasus saja yang dapat menggunakan metode jenis ini. Misalnya, masalah mundurnya garis rambut yang kebanyakan terjadi pada wanita berhijab, kelainan rambut pasca trauma, atau kondisi genetika yang menyebabkan kerontokan pada pria dan wanita. Firman mengatakan, kondisi khusus pada bagian wajah yang berambut seperti alis, bulu mata, hingga janggut jua bisa menggunakan metode transplantasi untuk menanamkan rambut.
Kini, Firman menyebut metode transplantasi rambut juga kian mutakhir seiring dengan perkembangan teknologi dalam bidang medis. Saat ini, terdapat dua teknik transplantasi rambut yakni Follicular Unit Transplantation (FUT) dan Follicular Unit Extraction (FUE).
Kedua metode transplantasi in memiliki keunggulannya masing-masing yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien rambut botak. Dua metode ini dianggap efektif karena dapat dilakukan meskipun ares scalp rambut minim serta hanya memiliki risiko kerusakan saraf dan pendarahan yang juga lebih kecil.
“Salah satu perkembangan terbaru dalam teknik FUE adalah FUE Sapphire. Hasilnya lebih natural, nyaman, dan ada efek antibacterial-nya sehingga risiko infeksi kecil dan proses penyembuhannya lebih cepat, serta tidak merusak jaringan kulit,” jelasnya.
Firman menyebut, saat ini tren teknik FUE sedang ramai digunakan di Turki. Mekanisme tata laksananya adalah dengan cara mengambil unit folikel dari kulit kepala belakang dengan micromotor dan kemudian menggunakan pisau sapphire dalam proses penanamannya. Dengan teknik baru ini, hasil rambut yang ditanam lebih natural, presisi, tidak merusak jaringan kulit dan risiko alergi yang kecil dibanding metode transplantasi rambut lainnya.
Baca juga: 5 Manfaat Jus Bawang Merah untuk Rambut Sehat & Berkilau, Begini Cara Penerapannya
Editor: Dika Irawan
Pria menjadi kelompok yang lebih rentan mengalami masalah kebotakan rambut mencapai 50 persen di seluruh dunia. Kebotakan rambut disebabkan oleh berbagai penyebab. Selain soal genetika, kebotakan rambut juga bisa disebabkan kerontokan rambut yang tidak wajar dan terjadi secara terus menerus.
Baca juga: Jurus Jitu Perawat Rambut untuk Tampil Lebih Menarik
Faktor penyebab dapat mencakup efek samping obat, efek hormon, pasca melahirkan, stres, hingga perawatan rambut yang salah. Beberapa faktor bersifat eksternal yang kerap dianggap sepele adalah membiarkan rambut terjemur di bawah sinar matahari dalam waktu yang lama. Jika terus terpapar, paparan sinar ultraviolet ini dapat mempengaruhi kerontokan pada rambut.
Dokter Spesialis Kulit & Kelamin di Bamed Mohammad Yoga Adi Waskito mengatakan, batas kondisi normal kerontokan rambut berkisar 50-100 helai saja per hari. Sayangnya, kerontokan rambut lebih dari 100 helai per hari sangat sering terjadi baik pada pria maupun wanita.
Yoga menyebut, kondisi rambut mengalami siklus yang mirip dengan kulit. Rambut juga sensitif dan penuh nutrisi mirip seperti kulit.
Salah satu masalah kebotakan rambut paling besar adalah Alopecia Androgenetica (AGA) yang datang dari pengaruh hormonal. Dalam masalah ini, faktor usia berperan penting menyebabkan terjadinya AGA.Yoga mengatakan, hampir 50 persen penduduk dunia mengalami masalah rambut yang serius ini. “Sekitar 50 persen pria dan 35 persen wanita akan mengalami AGA saat berusia 50 tahun,” kata Yoga.
Transplantasi Rambut Kian Mutakhir
Transplantasi masih menjadi solusi tangkas dalam masalah kebotakan rambut. Dokter Spesialis Kulit & Kelamin di Bamed Firman Parrol mengatakan, sebetulnya ada langkah yang masih bisa ditempuh sebelum memutuskan transplantasi.Misalnya, penggunaan penumbuh rambut yang sudah terbukti efikasinya yakni Minoxidil, atau melakukan terapi menggunakan laser cahaya rendah untuk menumbuhkan rambut secara efektif. Bagian rambut akan disinari cahaya laser dengan panjang gelombang 655nm yang berfungsi meningkatkan produksi sel-sel rambut.
Langkah lain yang dapat dipilih adalah PRP & Stem Hair Therapy untuk merangsang pertumbuhan sel-sel rambut sembari mempertebal dan memberikan perawatan menyeluruh pada batang rambut. Pasien bisa menggunakan obat anti androgen untuk menghambat aktivitas hormon DHT penyebab kebotakan rambut pada pria dan wanita atas saran dokter.
Apabila ragam metode tersebut belum bisa menyelesaikan masalah kebotakan, Firman menyebut transplantasi rambut dapat dilakukan sebagai opsi akhir. Untuk melakukan transplantasi pun, diperlukan konsultasi dan penanganan khusus dari aslinya.
Sebab, hanya beberapa kasus saja yang dapat menggunakan metode jenis ini. Misalnya, masalah mundurnya garis rambut yang kebanyakan terjadi pada wanita berhijab, kelainan rambut pasca trauma, atau kondisi genetika yang menyebabkan kerontokan pada pria dan wanita. Firman mengatakan, kondisi khusus pada bagian wajah yang berambut seperti alis, bulu mata, hingga janggut jua bisa menggunakan metode transplantasi untuk menanamkan rambut.
Kini, Firman menyebut metode transplantasi rambut juga kian mutakhir seiring dengan perkembangan teknologi dalam bidang medis. Saat ini, terdapat dua teknik transplantasi rambut yakni Follicular Unit Transplantation (FUT) dan Follicular Unit Extraction (FUE).
Kedua metode transplantasi in memiliki keunggulannya masing-masing yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien rambut botak. Dua metode ini dianggap efektif karena dapat dilakukan meskipun ares scalp rambut minim serta hanya memiliki risiko kerusakan saraf dan pendarahan yang juga lebih kecil.
“Salah satu perkembangan terbaru dalam teknik FUE adalah FUE Sapphire. Hasilnya lebih natural, nyaman, dan ada efek antibacterial-nya sehingga risiko infeksi kecil dan proses penyembuhannya lebih cepat, serta tidak merusak jaringan kulit,” jelasnya.
Firman menyebut, saat ini tren teknik FUE sedang ramai digunakan di Turki. Mekanisme tata laksananya adalah dengan cara mengambil unit folikel dari kulit kepala belakang dengan micromotor dan kemudian menggunakan pisau sapphire dalam proses penanamannya. Dengan teknik baru ini, hasil rambut yang ditanam lebih natural, presisi, tidak merusak jaringan kulit dan risiko alergi yang kecil dibanding metode transplantasi rambut lainnya.
Baca juga: 5 Manfaat Jus Bawang Merah untuk Rambut Sehat & Berkilau, Begini Cara Penerapannya
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.