Daftar Film Produksi PFN yang Kini Dipimpin Ifan Seventeen, Si Unyil hingga Anak Titipan Setan
17 March 2025 |
17:30 WIB
Penunjukan Riefian Fajarsyah atau lebih dikenal Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) baru-baru ini terus menarik perhatian publik. PFN merupakan perusahaan BUMN yang memiliki peran penting dalam sejarah perfilman Indonesia.
Dimulai sebagai perusahaan film pada era kolonial Belanda, PFN telah melewati berbagai perubahan hingga berkembang menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti yang dikenal saat ini.
Baca juga: “Pak Ogah” Meninggal Dunia, Intip Sejarah Boneka Si Unyil
Sepanjang perjalanannya, PFN telah menghasilkan beragam film dan serial ikonik yang memberikan pengaruh besar dalam industri konten nasional. Berikut beberapa di antaranya.
Si Unyil merupakan serial televisi anak-anak yang diproduksi oleh PFN. Diciptakan oleh Drs Suyadi, serial ini tayang setiap Minggu pagi di TVRI pada medio 1981 sampai 1993. Serial legendaris ini pernah dibangkitkan kembali dan tayang di RCI pada medio 2002 dan di TPI pada 2003.
Serial ini bercerita tentang seorang anak sekolah dasar bernama Unyil dan petualangannya bersama teman-temannya. Si Unyil pada masanya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya populer di Indonesia. Sejumlah hal terkait serial ini, seperti permainan Hom pim pah alaiyum gambreng hingga tokoh Pak Raden dan Pak Ogah, sempat sangat populer pada masanya.
Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI merupakan dokudrama propaganda Indonesia yang rilis pada medio 1984-an. Disutradarai oleh Arifin C Noer, film ini merupakan hasil produksi dari PFN. Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama, seperti Bram Adrianto, Syubah Asa, Ade Irawan, Amoroso Katamsi, hingga Umar Kayam
Film ini menggambarkan masa menjelang percobaan kudeta pada 1965 dan beberapa hari setelah peristiwa tersebut. Film ini meraih sukses secara komersial maupun kritis dan dinominasikan untuk tujuh penghargaan di Festival Film Indonesia 1984
Kereta Api Terakhir merupakan film yang disutradarai oleh Mochtar Soemodimedjo yang dirilis pada 1981. Dibintangi oleh Deddy Sutomo dan Gito Rollies, film ini merupakan adaptasi dari novel Kereta Api Terakhir ke Jogjakarta: Roman Revolusi 45 karya Pandir Kelana.
Film ini mengambil latar belakang gagalnya Perjanjian Linggar Jati. Markas besar tentara di Yogyakarta kemudian memutuskan menarik seluruh kereta api, sebagai moda transportasi penting itu, ke Yogyakarta. Dinamika terjadi ketika kereta terakhir memiliki hambatan menuju ke Yogyakarta. Sebab, serangan-serangan dari Belanda mulai datang bertubi-tubi.
Djakarta 1966 merupakan dokudrama yang disutradarai oleh Arifin C Noer. Dibintangi oleh Amoroso Katamsi dan Umar Kayam, film produksi PFN ini mulanya akan dijadikan sebagai sekuel dari Pengkhianatan G30S PKI. Film ini menceritakan kronologi lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret tahun 1966 berdasarkan versi pemerintahan Orde Baru.
Baca juga: Penunjukan Ifan Seventeen Jadi 'Gong' Dikenalnya PFN
Pada masanya, film ini berhasil memenangkan tujuh penghargaan di Festival Film Bandung 1989. Kopi film 35 mm film ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.
Salah satu produksi terbaru PFN ialah film Anak Titipan Setan. Dikerjakan bersama Jaman Studio, film yang rilis pada 2023 lalu ini disutradarai dan ditulis oleh Erwin Arnada. dibintangi oleh Gisella Anastasia, Ingrid Widjanarko, dan Annisa Hertami, film ini menceritakan seorang bernama Putri yang harus kembali dari Australia karena keluarganya di Surakarta terkena masalah besar.
Sang nenek meminta Putri pulang sembari membawa anak laki-lakinya, yang konon diyakini bisa menjadi solusi dari masalah yang terjadi. Rupanya, masalah yang mengancam keselamatan seluruh keluarga itu berawal ketika Eyang Susana ikut ritual pesugihan dan mengikat perjanjian dengan iblis Jaran Penoleh.
Dimulai sebagai perusahaan film pada era kolonial Belanda, PFN telah melewati berbagai perubahan hingga berkembang menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti yang dikenal saat ini.
Baca juga: “Pak Ogah” Meninggal Dunia, Intip Sejarah Boneka Si Unyil
Sepanjang perjalanannya, PFN telah menghasilkan beragam film dan serial ikonik yang memberikan pengaruh besar dalam industri konten nasional. Berikut beberapa di antaranya.
1. Si Unyil
Si Unyil merupakan serial televisi anak-anak yang diproduksi oleh PFN. Diciptakan oleh Drs Suyadi, serial ini tayang setiap Minggu pagi di TVRI pada medio 1981 sampai 1993. Serial legendaris ini pernah dibangkitkan kembali dan tayang di RCI pada medio 2002 dan di TPI pada 2003.Serial ini bercerita tentang seorang anak sekolah dasar bernama Unyil dan petualangannya bersama teman-temannya. Si Unyil pada masanya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya populer di Indonesia. Sejumlah hal terkait serial ini, seperti permainan Hom pim pah alaiyum gambreng hingga tokoh Pak Raden dan Pak Ogah, sempat sangat populer pada masanya.
2. Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI
Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI merupakan dokudrama propaganda Indonesia yang rilis pada medio 1984-an. Disutradarai oleh Arifin C Noer, film ini merupakan hasil produksi dari PFN. Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama, seperti Bram Adrianto, Syubah Asa, Ade Irawan, Amoroso Katamsi, hingga Umar KayamFilm ini menggambarkan masa menjelang percobaan kudeta pada 1965 dan beberapa hari setelah peristiwa tersebut. Film ini meraih sukses secara komersial maupun kritis dan dinominasikan untuk tujuh penghargaan di Festival Film Indonesia 1984
3. Kereta Api Terakhir
Kereta Api Terakhir merupakan film yang disutradarai oleh Mochtar Soemodimedjo yang dirilis pada 1981. Dibintangi oleh Deddy Sutomo dan Gito Rollies, film ini merupakan adaptasi dari novel Kereta Api Terakhir ke Jogjakarta: Roman Revolusi 45 karya Pandir Kelana.Film ini mengambil latar belakang gagalnya Perjanjian Linggar Jati. Markas besar tentara di Yogyakarta kemudian memutuskan menarik seluruh kereta api, sebagai moda transportasi penting itu, ke Yogyakarta. Dinamika terjadi ketika kereta terakhir memiliki hambatan menuju ke Yogyakarta. Sebab, serangan-serangan dari Belanda mulai datang bertubi-tubi.
4. Djakarta 1966
Djakarta 1966 merupakan dokudrama yang disutradarai oleh Arifin C Noer. Dibintangi oleh Amoroso Katamsi dan Umar Kayam, film produksi PFN ini mulanya akan dijadikan sebagai sekuel dari Pengkhianatan G30S PKI. Film ini menceritakan kronologi lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret tahun 1966 berdasarkan versi pemerintahan Orde Baru.Baca juga: Penunjukan Ifan Seventeen Jadi 'Gong' Dikenalnya PFN
Pada masanya, film ini berhasil memenangkan tujuh penghargaan di Festival Film Bandung 1989. Kopi film 35 mm film ini dapat diakses dari Koleksi Sinematek Indonesia.
5. Anak Titipan Setan
Salah satu produksi terbaru PFN ialah film Anak Titipan Setan. Dikerjakan bersama Jaman Studio, film yang rilis pada 2023 lalu ini disutradarai dan ditulis oleh Erwin Arnada. dibintangi oleh Gisella Anastasia, Ingrid Widjanarko, dan Annisa Hertami, film ini menceritakan seorang bernama Putri yang harus kembali dari Australia karena keluarganya di Surakarta terkena masalah besar.Sang nenek meminta Putri pulang sembari membawa anak laki-lakinya, yang konon diyakini bisa menjadi solusi dari masalah yang terjadi. Rupanya, masalah yang mengancam keselamatan seluruh keluarga itu berawal ketika Eyang Susana ikut ritual pesugihan dan mengikat perjanjian dengan iblis Jaran Penoleh.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.