Dari Ekstrovert hingga Petualang, Begini Cara Mengenal Karakter Anak Sejak Dini
17 March 2025 |
22:00 WIB
Setiap anak memiliki karakter unik yang berkembang seiring pertumbuhannya. Memahami karakter anak sejak usia dini menjadi langkah penting dalam membentuk kepribadian yang kuat dan hubungan yang harmonis dengan orang tua.
Dengan mengenali kepribadian mereka, orang tua dapat menyesuaikan pola asuh yang tepat dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara optimal. Damar Wahyu Wijayanti, Certified Positive Discipline Parent Educator mengatakan bahwa memahami karakter anak merupakan kunci dalam mendidik mereka dengan efektif.
“Setiap anak memiliki kecenderungan yang berbeda dalam menghadapi dunia sekitarnya. Untuk itu, orang tua perlu lebih peka dalam mengenali bagaimana anak mereka bereaksi terhadap situasi tertentu,” ujarnya di sela acara Taro Hunt Ramadan (THR), beberapa waktu lalu.
Baca juga: Sisi Gelap Kidfluencer Dibayangi Isu Eksploitasi Anak Demi Keuntungan Finansial
Menurutnya ada beberapa jenis karakter yang dimiliki anak yang harus dipahami oleh orang tua sehingga bisa membantu meningkatkan potensi yang mereka miliki.
Anak ekstrovert cenderung aktif, suka berbicara, dan senang bersosialisasi. Mereka mendapatkan energi dari interaksi dengan orang lain dan cenderung nyaman dalam lingkungan yang ramai. Untuk mendukung mereka, orang tua dapat memberikan ruang berekspresi dan melibatkan mereka dalam aktivitas yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan banyak orang.
Sebaliknya, anak introvert lebih menikmati suasana yang tenang dan sering merasa lebih nyaman dalam lingkup kecil atau saat sendiri. Mereka cenderung berpikir lebih dalam sebelum berbicara dan memiliki imajinasi yang kaya. Orang tua perlu menghargai kebutuhan mereka akan waktu sendiri dan tidak memaksakan mereka untuk selalu berinteraksi dengan banyak orang.
Anak sensitif memiliki empati yang tinggi dan mudah menangkap emosi orang lain. Mereka bisa lebih peka terhadap kritik dan perubahan suasana. “Orang tua perlu membantu anak sensitif dengan menciptakan rasa aman, mendukung emosi mereka, dan mengajarkan cara mengelola perasaan dengan sehat,” jelas Damar.
Anak dengan karakter petualang senang mencoba hal baru, memiliki rasa ingin tahu tinggi, dan tidak takut menghadapi tantangan. Mereka cenderung berani dan suka mengeksplorasi lingkungan sekitar. Orang tua bisa mendukung mereka dengan memberikan pengalaman baru yang edukatif serta membimbing mereka dalam mengambil risiko dengan bijak.
Menurutnya, pendekatan berbasis pengalaman nyata atau experiential learning menjadi cara efektif dalam membentuk karakter anak. “Anak-anak belajar paling baik dari pengalaman langsung. Orang tua dapat memberikan tantangan kecil yang sesuai dengan usia mereka untuk mengembangkan keberanian, rasa percaya diri, dan kepedulian terhadap sesama,” tambah Damar.
Salah satu cara yang dapat dilakukan orang tua untuk memahami karakter anak adalah dengan mengajaknya bermain dan berpetualang bersama seperti dalam program Taro Hunt Ramadan yang mengusung konsep Taro Rangers Family Adventure, mengajak anak dan keluarga terlibat dalam kegiatan berbasis eksplorasi dan berbagi.
Riza Arief Rahman, VP-Head of Marketing FKS Food Sejahtera mengatakan, peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak. “Kami ingin mengajak orang tua Indonesia untuk berpetualang bersama anak mereka agar terus tumbuh bersama,” tuturnya
Program ini memberikan ruang bagi anak-anak dengan berbagai karakter untuk belajar dan berkembang. Anak ekstrovert dapat menikmati interaksi sosial dalam kegiatan berburu kebaikan, sedangkan anak introvert dapat menemukan kenyamanan dalam eksplorasi pribadi.
Sementara itu, anak dengan jiwa petualang akan merasa tertantang untuk mencoba hal baru, dan anak sensitif dapat mengasah empatinya dengan kegiatan berbagi.
Baca juga: Arti Nama Anak Rizky Febian dan Mahalini, Zairee Selina Quinlyn Kareema Febian
Setelah memahami karakter yang dimiliki anak, maka orang tua dapat membangun hubungan yang sehat dengan mereka. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan mulai dari mendengarkan anak dengan penuh perhatian tanpa menghakimi akan membuat mereka merasa dihargai dan dipahami.
Kemudian, biarkan anak mengeksplorasi minat dan bakat mereka tanpa paksaan agar mereka bisa menemukan jati diri mereka sendiri. Namun orang tua juga harus bisa menjadi contoh yang baik. Sebab anak cenderung meniru perilaku orang tua. “Tunjukkan sikap positif, komunikasi yang baik, serta nilai-nilai yang ingin ditanamkan,” jelas Damar.
Orang tua juga perlu untuk mengajarkan anak agar dapat mengenali emosinya sendiri dan bagaimana mengekspresikannya dengan cara yang sehat. Dengan memahami karakter anak dan menerapkan pola asuh yang sesuai, orang tua dapat menciptakan hubungan yang harmonis serta membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan bahagia.
Dengan mengenali kepribadian mereka, orang tua dapat menyesuaikan pola asuh yang tepat dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara optimal. Damar Wahyu Wijayanti, Certified Positive Discipline Parent Educator mengatakan bahwa memahami karakter anak merupakan kunci dalam mendidik mereka dengan efektif.
“Setiap anak memiliki kecenderungan yang berbeda dalam menghadapi dunia sekitarnya. Untuk itu, orang tua perlu lebih peka dalam mengenali bagaimana anak mereka bereaksi terhadap situasi tertentu,” ujarnya di sela acara Taro Hunt Ramadan (THR), beberapa waktu lalu.
Baca juga: Sisi Gelap Kidfluencer Dibayangi Isu Eksploitasi Anak Demi Keuntungan Finansial
Menurutnya ada beberapa jenis karakter yang dimiliki anak yang harus dipahami oleh orang tua sehingga bisa membantu meningkatkan potensi yang mereka miliki.
1. Anak Ekstrovert
Anak ekstrovert cenderung aktif, suka berbicara, dan senang bersosialisasi. Mereka mendapatkan energi dari interaksi dengan orang lain dan cenderung nyaman dalam lingkungan yang ramai. Untuk mendukung mereka, orang tua dapat memberikan ruang berekspresi dan melibatkan mereka dalam aktivitas yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan banyak orang.
2. Anak Introvert
Sebaliknya, anak introvert lebih menikmati suasana yang tenang dan sering merasa lebih nyaman dalam lingkup kecil atau saat sendiri. Mereka cenderung berpikir lebih dalam sebelum berbicara dan memiliki imajinasi yang kaya. Orang tua perlu menghargai kebutuhan mereka akan waktu sendiri dan tidak memaksakan mereka untuk selalu berinteraksi dengan banyak orang.
3. Anak Sensitif
Anak sensitif memiliki empati yang tinggi dan mudah menangkap emosi orang lain. Mereka bisa lebih peka terhadap kritik dan perubahan suasana. “Orang tua perlu membantu anak sensitif dengan menciptakan rasa aman, mendukung emosi mereka, dan mengajarkan cara mengelola perasaan dengan sehat,” jelas Damar.
4. Anak Petualang
Anak dengan karakter petualang senang mencoba hal baru, memiliki rasa ingin tahu tinggi, dan tidak takut menghadapi tantangan. Mereka cenderung berani dan suka mengeksplorasi lingkungan sekitar. Orang tua bisa mendukung mereka dengan memberikan pengalaman baru yang edukatif serta membimbing mereka dalam mengambil risiko dengan bijak.Menurutnya, pendekatan berbasis pengalaman nyata atau experiential learning menjadi cara efektif dalam membentuk karakter anak. “Anak-anak belajar paling baik dari pengalaman langsung. Orang tua dapat memberikan tantangan kecil yang sesuai dengan usia mereka untuk mengembangkan keberanian, rasa percaya diri, dan kepedulian terhadap sesama,” tambah Damar.
Salah satu cara yang dapat dilakukan orang tua untuk memahami karakter anak adalah dengan mengajaknya bermain dan berpetualang bersama seperti dalam program Taro Hunt Ramadan yang mengusung konsep Taro Rangers Family Adventure, mengajak anak dan keluarga terlibat dalam kegiatan berbasis eksplorasi dan berbagi.
Riza Arief Rahman, VP-Head of Marketing FKS Food Sejahtera mengatakan, peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak. “Kami ingin mengajak orang tua Indonesia untuk berpetualang bersama anak mereka agar terus tumbuh bersama,” tuturnya
Program ini memberikan ruang bagi anak-anak dengan berbagai karakter untuk belajar dan berkembang. Anak ekstrovert dapat menikmati interaksi sosial dalam kegiatan berburu kebaikan, sedangkan anak introvert dapat menemukan kenyamanan dalam eksplorasi pribadi.
Sementara itu, anak dengan jiwa petualang akan merasa tertantang untuk mencoba hal baru, dan anak sensitif dapat mengasah empatinya dengan kegiatan berbagi.
Baca juga: Arti Nama Anak Rizky Febian dan Mahalini, Zairee Selina Quinlyn Kareema Febian
Setelah memahami karakter yang dimiliki anak, maka orang tua dapat membangun hubungan yang sehat dengan mereka. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan mulai dari mendengarkan anak dengan penuh perhatian tanpa menghakimi akan membuat mereka merasa dihargai dan dipahami.
Kemudian, biarkan anak mengeksplorasi minat dan bakat mereka tanpa paksaan agar mereka bisa menemukan jati diri mereka sendiri. Namun orang tua juga harus bisa menjadi contoh yang baik. Sebab anak cenderung meniru perilaku orang tua. “Tunjukkan sikap positif, komunikasi yang baik, serta nilai-nilai yang ingin ditanamkan,” jelas Damar.
Orang tua juga perlu untuk mengajarkan anak agar dapat mengenali emosinya sendiri dan bagaimana mengekspresikannya dengan cara yang sehat. Dengan memahami karakter anak dan menerapkan pola asuh yang sesuai, orang tua dapat menciptakan hubungan yang harmonis serta membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan bahagia.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.