6 Cara Menghemat Konsumsi Listrik Agar Kocek Genhype Tetap Aman

Tagihan listrik yang melonjak kerap jadi kekhawatiran banyak orang. Terlebih, saat ini hampir berbagai aktivitas yang dilakukan kerap berhubungan dengan listrik, khususnya pada penggunaan perangkat elektronik, seperti laptop, lampu, hingga pendingin udara.

Penggunaan listrik yang tidak terkendali otomatis akan membuat biaya tagihannya jauh lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Padahal, pembayaran listrik PLN, baik pascabayar maupun token prabayar merupakan pengeluaran rutin yang mesti diatur dengan baik.

Baca juga: Hypereport: Gaya Hidup Minimalis, Bukan Sekadar Berhemat

Di sisi lain, melakukan penghematan konsumsi listrik juga tidak semata-mata demi persoalan ekonomi saja. Dengan mengurangi penggunaan listrik, Genhype juga bisa membantu melestarikan lingkungan.

Saat ini ada banyak sekali cara sederhana yang bisa dilakukan untuk menghemat konsumsi listrik. Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) juga telah membagikan kiat hemat energi.
Berikut adalah 6 cara menghemat konsumsi listrik agar tagihan tidak membengkak.

1. Matikan Barang Elektronik yang Tak Terpakai

Salah satu cara sederhana untuk menghemat tagihan listrik ialah disiplin terhadap penggunaan barang elektronik. Segeralah cabut atau matikan stop kontak listrik pada perangkat elektronik yang tidak dipakai.

Genhype sebaiknya menghindari memberikan tetap menyala. Sebab, bisa jadi tagihan listrik akan terus berputar. Contoh sederhananya ialah charger gawai yang terus terpasang saat sudah penuh akan tetap memakan listrik.

2. Upayakan Pencahayaan Alami

Sumber pencahayakan kerap disepelekan. Mesti lampu berukuran kecil, jika dibiarkan menyala terus menerus lama kelamaan konsumsi dayanya bisa besar. Oleh karena itu, sebaiknya matikan lampu jika tidak digunakan.

Lalu, pakailah lampu hemat energi. Di sisi lain, penempatan lampu juga mesti di area yang tepat sehingga memaksimalkan daya cahayanya. Namun, yang lebih baik ialah dengan memaksimalkan cahaya alami, seperti matahari. Terlebih, jika penggunaannya ialah pada siang hari.

3. Manfaatkan Sirkulasi Udara Alami

Ketika berada di rumah dan cuaca terasa panas, jangan buru-buru menyalakan pendingin udara. Sebaiknya, manfaatkan sirkulasi udara alami terlebih dahulu. Misalnya, dengan membuka jendela atau pintu rumah agar udara segar mengalir.

Jika terpaksa menggunakan pendingin udara, sebaiknya gunakan AC yang hemat energi dan telah berteknologi inverter. Lalu, pastikan penggunaannya berada di ruang tertutup agar suhu udara bisa terbentuk
maksimal. Tak ada salahnya juga gunakan power save atau eco mode. Terakhir, segera matikan AC bila ruangan tidak digunakan.
 

4. Menggunakan Perangkat Rumah Tangga Cerdas

Memilih perangkat cerdas yang bisa dikendalikan dari gadget atau diotomasi bisa menjadi solusi lain. Meski mungkin harga alat rumah tangga akan jadi lebih mahal, secara jangka panjang alat ini akan membantu menghemat energi.

Dengan perangkat cerdas, pengguna bisa memaksimalkan fitur alat tersebut. Jika ternyata lupa mematikan perangkat tertentu ketika berada di luar rumah, si pengguna bisa mengaturnya dari jarak jauh. Ini tentu akan membuat penggunaannya lebih efisien.

5. Perhatikan Waktu Memasak Nasi

Meski terkesan sederhana, mengoptimalkan penggunaan rice cooker rupanya cukup berpengaruh dalam tagihan listrik. Caranya ialah dengan menanak nasi secukupnya mendekati waktu makan.

Dengan demikian, rice cooker tidak akan menyala dalam durasi yang lama. Setelah jam makan selesai, apalagi kalau nasi sudah habis, segera matikan alat tersebut.

6. Jangan Buka Tutup Kulkas Terlalu Sering

Isi kulkas rupanya berpengaruh terhadap pemakaian energi perangkat elektronik ini. Genhype sebaiknya mengisi kulkas secukupnya dan jangan terlalu penuh. Akan tetapi, jangan pula terlalu kosong.

Selain itu, jangan terlalu sering membuka pintu kulkas karena suhu di dalam akan berubah. Lalu, otomatis kulkas akan bekerja lagi untuk mencapai suhu idealnya. Genhype juga sebaiknya menghindari memasukkan minuman atau makanan panas agar mesin pendingin tidak berusaha terlalu keras untuk menstabilkan suhu di dalamnya lagi.

Baca juga: Hemat dan Ramah Lingkungan, Milenial Kian Tertarik dengan Kendaraan Listrik


Editor: Indyah Sutriningrum