Ilustrasi unit AC yang ada di luar ruangan atau outdoor unit (dok: Unsplash/Dewi Karuniasih)

Salah Kaprah Menghemat Listrik Saat Menggunakan AC

28 July 2021   |   08:28 WIB
Image
Rezha Hadyan Hypeabis.id

Bagi kalian yang tinggal di dataran rendah yang berhawa panas, khususnya kawasan perkotaan yang padat, tentunya sudah tidak asing lagi dengan pendingin udara atau air conditioner (AC). Penyejuk ruangan ini menjadi solusi untuk meredam udara panas yang ada di dalam ruangan.

Tetapi penggunaan AC memunculkan  kekhawatiran tentang membengkaknya tagihan listrik. Akhirnya, beberapa orang menggunakan taktik mereka sendiri, seperti mematikan AC saat mencapai suhu yang diinginkan atau menggunakan "mode dehumidifier" untuk mengurangi konsumsi daya.

Walaupun demikian, cara-cara tersebut tidak semuanya berguna.

Melansir Hankook Ilbo pada Rabu (28/7/2021), para ahli dari sejumlah produsen AC di Korea Selatan mengatakan bahwa keputusan untuk mematikan AC ketika sudah cukup dingin  tak sepenuhnya tepat. Terlebih bagi AC keluaran terbaru yang teknologinya sudah jauh lebih canggih dengan adanya inverter.

Sebagian besar AC yang dirilis di pasaran akhir-akhir ini dilengkapi dengan inverter, yang memungkinkan mesin bekerja dengan kekuatan penuh pada awalnya untuk mendinginkan ruangan yang panas, tetapi kemudian secara otomatis beralih ke pengoperasian minimal setelah suhu yang diinginkan tercapai.

Adapun, AC non-inverter terus beroperasi dengan daya penuh, berhenti sepenuhnya ketika mencapai suhu yang diinginkan dan kemudian melanjutkan pengoperasian daya penuh segera setelah suhu ruangan naik.

Singkatnya, dimungkinkan untuk menghemat daya dengan mematikan AC lama tanpa inverter setelah mencapai suhu yang diinginkan. Namun, dalam kasus mesin yang lebih baru dengan inverter, lebih baik membiarkannya menyala setelah mengatur suhu yang diinginkan.

Orang-orang juga tertipu oleh "mode dehumidifier". Karena berfokus pada pengendalian kelembaban, ini memberi kesan bahwa AC akan menggunakan lebih sedikit listrik. Namun,  mode dehumidifier dapat mengkonsumsi lebih banyak energi daripada mode pendinginan biasa pada hari-hari yang lembab.

Karena kondisi yang mempengaruhi kelembaban, seperti seberapa baik ruangan disegel, berbeda di setiap rumah tangga, seseorang tidak dapat menjamin tagihan listrik yang lebih rendah saat menggunakan mode dehumidifier. 
 

Air Contioner. /Bisnis.com

Air Contioner. /Bisnis.com


Para ahli merekomendasikan menggunakan "mode hemat energi" sebagai gantinya.

Mereka juga menyarankan pengguna untuk mengarahkan ventilasi AC ke atas. Saat udara dingin turun dan udara panas naik, udara dingin dari AC akan mencoba turun, yang berarti hal itu akan mendinginkan ruangan lebih efektif dengan mendistribusikan udara dingin lebih cepat. 

Selain itu, menggunakan kipas angin bersama dengan AC akan membantu dengan cara yang sama.

Komponen luar AC harus dipasang di tempat yang sejuk dengan ventilasi yang baik. Karena ketika dipanaskan keadaan itu menghambat kapasitas pendinginannya, selain menghabiskan lebih banyak energi.

Terakhir, untuk mencegah bau tidak sedap yang berasal dari AC, para ahli juga merekomendasikan untuk mengeringkan bagian dalam AC sebelum mematikannya, dengan menggunakan "mode kipas" atau "fan mode".

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

Jenuh Di Rumah? Ini Tiga Kiat Sederhana Usir Rasa Bosan saat WFH

BERIKUTNYA

Twitter Ujicoba Fitur Baru Informasi Penangguhan dan Penguncian Akun

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: