5 Benda Prasejarah Penting Koleksi Museum Nasional Indonesia
18 September 2023 |
18:00 WIB
Museum Nasional Indonesia memiliki ratusan ribu benda bersejarah dengan berbagai kategori produk budaya. Salah satu di antaranya adalah benda prasejarah yang kaya akan informasi dan menarik untuk dipelajari sebagai warisan budaya dari masa lampau.
Dikutip dari laman Museum Nasional Indonesia, ada banyak benda praserajah yang dapat dinikmati oleh para pengunjung museum, baik secara daring maupun luring. Jenis barangnya juga sangat beragam. Benda-benda itu seperti tengkorak manusia, alat- alat yang digunakan seperti kapak, hingga perhiasan dari masa lampau.
Baca juga: Polisi dan Tim Ahli Mulai Pisahkan Puing Kebakaran dan Aset Museum Nasional, Begini Prosesnya
Sebagaimana diketahui, Museum Nasional mengalami kebakaran yang melanda enam ruangan di gedung A museum yang berlokasi di Jakarta Pusat tersebut, pada Sabtu (16/9/2023) malam.
Saat ini, tim gabungan yang terdiri atas perwakilan museum, kurator, konservator, dan ahli mulai melakukan pemisahan antara puing dan barang-barang yang menjadi aset museum.
Bagi kalian yang penasaran dengan sebagian koleksi benda prasejarah di Museum Nasional Indonesia, berikut barang-barangnya yang dirangkum dari laman resminya.
Benda prasejarah pertama yang merupakan koleksi Museum Nasional Indonesia adalah Belincung. Kapak batu ini merupakan salah satu contoh alat Neolitik Beliung.
Museum menuliskan bahwa potongan kapak tersebut digunakan sebagai benda yang dibarter atau hadiah penguburan. Dalam benda ini terdapat bagian yang timbal di tengah bagian belakangnya. Kemudian, barang ini juga memiliki penampakan setengah lingkaran, segitiga, atau segi enam.
Koleksi barang prasejarah lain yang dimiliki oleh Museum Nasional Indonesia adalah kalung manik-manik berwarna–warni dengan berbagai ukuran. Benda koleksi Museum Gajah ini adalah hadiah dari Orsoy de Flines.
Orsoy adalah kolektor keramik, dan hamper 90 persen koleksi keramik di museum ini merupakan bentuk hibah darinya. Museum Nasional menyebutkan bahwa kalung ini digunakan sebagai perhiasan atau barang yang akan dibawa ketika seseorang meninggal dunia.
Tengkorak Sangiran 17 juga menjadi koleksi menarik lainnya yang harus dilihat oleh para pengunjung Museum Nasional Indonesia. Benda ini adalah salah satu temuan sisa manusia purba Homo Erectus yang ditemukan di Sangiran pada 1969.
Tengkorak ini ditemukan pada endapan tanah Formasi Kabuh berusia 800.000-700.000 tahun silam. Sangiran 17 yang juga terkenal dengan sebutan S17 memiliki tampilan tengkorak dengan bagian wajah yang cukup lengkap sehingga disebut sebagai temuan Homo Erectus terlengkap di Asia Tenggara.
Fosil Gading Stegodon atau gajah purba adalah barang prasejarah lain yang juga akan ditemukan oleh Genhype sebagai koleksi Museum Nasional Indoensia. Benda ini ditemukan di Sangiran dan diperkirakan dari sektiar 700–150.000 tahun lalu.
Stegodon disebut bergerak hampir ke seluruh Asia sekitar 11 juta tahun lalu sampai pada akhirnya punah. Beberapa gajah purba itu mengalami gejala pengerdilan karena pengaruh alam seperti yang ditemukan di Flores dan Sulawesi.
Penemuan fosil di kedua pulau itu juga menunjukkan bahwa sang gajah juga bisa berenang di perairan mengingat Pulau Flores dan Sulawesi tidak pernah menjadi satu.
Tengkorak Homo Floresienis atau manusia Flores adalah salah satu koleksi Museum Nasional Indonesia lainnya yang berada dalam kelompok prasejarah. Benda bersejarah penting ini ditemukan di Liang Bua, Pulau Flores pada 2001.
Dalam halaman Museum Nasional Indonesia disebutkan bahwa pakar gabungan antara Indonesia dan Australia menggunakan beragam ciri, baik ukuran tengkorak dan tulang, kondisi kerangka yang tidak memfosil, serta temuan-temuan sisa tulang hewan dan alat-alat di sekitarnya.
Baca juga: 7 Fakta Kebakaran Museum Nasional yang Hanguskan Sejumlah Koleksi
Usia bagian tubuh dari Homo Florensiensis diperkirakan oleh para pakar berasal dari 94.000 hingga 13.000 tahun yang lalu.
Editor: Fajar Sidik
Dikutip dari laman Museum Nasional Indonesia, ada banyak benda praserajah yang dapat dinikmati oleh para pengunjung museum, baik secara daring maupun luring. Jenis barangnya juga sangat beragam. Benda-benda itu seperti tengkorak manusia, alat- alat yang digunakan seperti kapak, hingga perhiasan dari masa lampau.
Baca juga: Polisi dan Tim Ahli Mulai Pisahkan Puing Kebakaran dan Aset Museum Nasional, Begini Prosesnya
Sebagaimana diketahui, Museum Nasional mengalami kebakaran yang melanda enam ruangan di gedung A museum yang berlokasi di Jakarta Pusat tersebut, pada Sabtu (16/9/2023) malam.
Saat ini, tim gabungan yang terdiri atas perwakilan museum, kurator, konservator, dan ahli mulai melakukan pemisahan antara puing dan barang-barang yang menjadi aset museum.
Bagi kalian yang penasaran dengan sebagian koleksi benda prasejarah di Museum Nasional Indonesia, berikut barang-barangnya yang dirangkum dari laman resminya.
1. Belincung
Benda prasejarah pertama yang merupakan koleksi Museum Nasional Indonesia adalah Belincung. Kapak batu ini merupakan salah satu contoh alat Neolitik Beliung.Museum menuliskan bahwa potongan kapak tersebut digunakan sebagai benda yang dibarter atau hadiah penguburan. Dalam benda ini terdapat bagian yang timbal di tengah bagian belakangnya. Kemudian, barang ini juga memiliki penampakan setengah lingkaran, segitiga, atau segi enam.
2. Kalung Manik-manik
Koleksi barang prasejarah lain yang dimiliki oleh Museum Nasional Indonesia adalah kalung manik-manik berwarna–warni dengan berbagai ukuran. Benda koleksi Museum Gajah ini adalah hadiah dari Orsoy de Flines.Orsoy adalah kolektor keramik, dan hamper 90 persen koleksi keramik di museum ini merupakan bentuk hibah darinya. Museum Nasional menyebutkan bahwa kalung ini digunakan sebagai perhiasan atau barang yang akan dibawa ketika seseorang meninggal dunia.
3. Tengkorak Sangiran 17
Tengkorak Sangiran 17 juga menjadi koleksi menarik lainnya yang harus dilihat oleh para pengunjung Museum Nasional Indonesia. Benda ini adalah salah satu temuan sisa manusia purba Homo Erectus yang ditemukan di Sangiran pada 1969.Tengkorak ini ditemukan pada endapan tanah Formasi Kabuh berusia 800.000-700.000 tahun silam. Sangiran 17 yang juga terkenal dengan sebutan S17 memiliki tampilan tengkorak dengan bagian wajah yang cukup lengkap sehingga disebut sebagai temuan Homo Erectus terlengkap di Asia Tenggara.
4. Fosil Gading Stegodon
Fosil Gading Stegodon atau gajah purba adalah barang prasejarah lain yang juga akan ditemukan oleh Genhype sebagai koleksi Museum Nasional Indoensia. Benda ini ditemukan di Sangiran dan diperkirakan dari sektiar 700–150.000 tahun lalu.Stegodon disebut bergerak hampir ke seluruh Asia sekitar 11 juta tahun lalu sampai pada akhirnya punah. Beberapa gajah purba itu mengalami gejala pengerdilan karena pengaruh alam seperti yang ditemukan di Flores dan Sulawesi.
Penemuan fosil di kedua pulau itu juga menunjukkan bahwa sang gajah juga bisa berenang di perairan mengingat Pulau Flores dan Sulawesi tidak pernah menjadi satu.
5. Homo Floresiensis
Tengkorak Homo Floresienis atau manusia Flores adalah salah satu koleksi Museum Nasional Indonesia lainnya yang berada dalam kelompok prasejarah. Benda bersejarah penting ini ditemukan di Liang Bua, Pulau Flores pada 2001.Dalam halaman Museum Nasional Indonesia disebutkan bahwa pakar gabungan antara Indonesia dan Australia menggunakan beragam ciri, baik ukuran tengkorak dan tulang, kondisi kerangka yang tidak memfosil, serta temuan-temuan sisa tulang hewan dan alat-alat di sekitarnya.
Baca juga: 7 Fakta Kebakaran Museum Nasional yang Hanguskan Sejumlah Koleksi
Usia bagian tubuh dari Homo Florensiensis diperkirakan oleh para pakar berasal dari 94.000 hingga 13.000 tahun yang lalu.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.