Agatha Christie telah melahirkan puluhan novel detektif (Sumber gambar ilustrasi: pexels/ Aline Viana Prado)

Mengenal Agatha Christie, Penulis yang Menghasilkan Banyak Novel Misteri

14 September 2023   |   18:23 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Berbicara tentang penulis novel, banyak orang pasti mengenal pengarang bernama Agatha Christie. Wanita kelahiran Torquay pada 1890 silam itu telah menghasilkan banyak karya, dan salah satu di antaranya adalah Hallowe'en Party yang menjadi inspirasi film A Haunting in Venice.

Dikutip dari laman Agatha Christie, pemilik nama lengkap Agatha Mary Clarissa Miller itu lahir dari seorang ibu bernama Clara dan ayah Frederick Miller. Sang ibu adalah seorang pendongeng yang hebat yang memiliki peran besar dalam kreativitasnya.

Bukan tanpa sebab, Clara memilih untuk tidak mengajarkan sang anak membaca sampai berusia delapan tahun meskipun pada akhirnya Agatha belajar sendiri ketika umurnya sudah menginjak lima tahun.

Clara selalu mendogengkan beragam cerita kepada sang anak, termasuk cerita-cerita seperti Edith Nesbit berjudul The Story of the Treasure Seekers dan The Railway Children; karya Lousia M. Alcott berjudul Little Women, dan puisi serta thriller dari Amerika Serikat.

Beragam cerita dan dongeng dari sang ibu itu memunculkan imajinasi di dalam kepalanya. Pada saat usia sekolah, dia bersama dengan kakak dan adiknya kerap membuat teman khayalan, bermain dengan binatang, dan menulis puisi.

Pada usia 5 tahun, dia pindah ke Prancis saat kondisi ekonomi keluarganya mengalami penurunan. Di sini, sang novelis belajar tentang Bahasa Prancis yang idiomatis, tetapi ejaannya tidak menentu. Pada 1901 atau usia 11 tahun, dia menulis puisi tentang trem yang baru datang di Ealing, pinggiran kota London dan terbit di sebuah majalah lokal.

Kehidupannya mengalami perubahan secara drastis saat sang ayah meninggal secara mendadak. Pada usia 18 tahun, Agatha kerap menulis cerita pendek untuk menghibur diri untuk menghilangkan rasa bosan di atas tempat tidur karena sakit flu – sesuai dengan saran dari Clara. Cerita pendek itu berjudul The House of Beauty.

 

Agatha Cristie (Sumber foto Agatha Cristie)

Agatha Cristie (Sumber foto Agatha Cristie)


Perang Dunia I meletus pada 1914 atau ketika Agatha berusia sekitar 20an tahun. Pada saat itu, ribuan orang pengungsi melarikan diri dari pertempuran di Belgia untuk menetap di Inggris dan penduduk Torquay menyambutnya.

Kondisi itu membuatnya berpikir bahwa seorang pengungsi Belgia, mantan polisi yang hebat, akan menjadi seorang detektif luar biasa untuk The Mysterious Affair at Styles. Karakter Hercule Poirot pun lahir.

Dia berhasil menjelaskan dengan sangat baik penggunaan racun alami dalam metode pembunuhan dalam cerita, sehingga menerima penghargaan yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai sebuah penulis fiksi.

Untuk menyelesaikan naskahnya, sang novelis mengambil liburan dua minggu di Hotel Moorland. Dia bahkan kerap memerankan setiap bab dalam cerita dan berbicara dengan lantang memposisikan diri sebagai karakternya.

Saat selesai, banyak penerbit menolak cerita yang telah dibuatnya. Momen penting baru terjadi pada 1919. Pada saat itu, dia melahirkan seorang putri dan saat yang bersamaan penerbit John Lane dari The Bodley Head menerima naskahnya. Agatha pun mendapatkan kontrak untuk memproduksi lima buku lagi.

Setelah perang, Agatha terus menulis, bereksperimen dengan berbagai jenis cerita thriller dan misteri pembunuhan seperti The Secret Adversary. Pada 1923 Agatha menerbitkan novel Poirot keduanya, The Murder on the Links.

Saat itu, dia memutuskan berganti penerbit lantaran menilai penawaran dari The Bodley Head tidak adil. Agatha bergabung dengan penerbit baru, yakni William Collins and Sons yang sekarang bernama HarperCollins.

Bersama penerbit Collins, dia mengeluarkan novel berjudul The Murder of Roger Ackroyd pada 1926 dan menjadi salah satu novel misteri pembunuhan yang paling terkenal sepanjang masa. Pada tahun yang sama, sang ibu juga meninggal dunia.

Setelah itu, dia menghasilkan banyak karya, seperti The Mystery of the Blue Train; The Murder at the Vicarage; Three Act Tragedy; The Body in the Library; dan sebagainya.

Salah satu buku yang juga telah dihasilkannya adalah Hallowe’en Party. Novel ini bercerita tentang Joyce, seorang anak berusia 13 tahun yang bermusuhan. Di pesta Halloween, dia menyombongkan diri pernah menyaksikan pembunuhan. Namun, tidak ada yang percaya, sehingga membuatnya segera pulang.

Beberapa jam kemudian, tubuh Joyce ditemukan tenggelam di bak mandi berisi apel di dalam rumah. Detektif Hercule Pairot dipanggil untuk menemukan penyebabnya. Agatha mendedikasikan cerita itu untuk PG Wodehouse yang buku dan ceritanya telah mencerahkan kehidupannya.

Baca juga: Sinopsis Film A Haunting In Venice, Mengungkap Pembunuhan di Ritual Pemanggilan Arwah

Wodehouse adalah penggemar berat Agathe Christie dan telah menikmati karya-karya yang dibuat oleh sang novelis. Karya tersebut telah diadaptasi untuk dalam cerita radio oleh BBC Radio 4. Kemudian, Hallowe’en Party juga pernah tampil di televisi.

Sepanjang kariernya, wanita yang menghembuskan napas terkahirnya pada 1976 itu telah menerbitkan 66 novel detektif. Tidak hanya itu, dia juga berhasil menjual sampai 2 miliar buku.  

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

4 Rekomendasi Film Adaptasi Novel Roald Dahl, Cocok Ditonton Bareng Keluarga

BERIKUTNYA

Penggiat Olahraga Harus Tahu, Ini Cara Mengonsumsi Suplemen yang Tepat Menurut Ahli

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: