Ilustrasi belajar online yang bisa meningkatkan potensi rabun jauh (dok.Pexels)

Bunda, Jaga Kesehatan Mata Anak Ya Biar Enggak Miopia

03 August 2021   |   11:19 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Rabun jauh jadi ancaman baru kesehatan mata anak di tengah pandemi Covid-19. Terpangkasnya waktu beraktivitas di luar ruang dan beralih ke layar dengan durasi waktu yang panjang menjadi faktor utamanya. Dilandasi peningkatan kasus rabun jauh (miopia) pada anak-anak di Hong Kong, para peneliti kemudian mempelajari mata dari 1.793 anak-anak yang semuanya merupakan bagian dari Studi Mata Anak Hong Kong (HKCES).

Program ini adalah studi berbasis populasi yang sedang berlangsung dengan fokus pada kondisi kesehatan mata di antara anak usia 6-8 tahun.

Sekitar 709 anak direkrut untuk penelitian pada awal pandemi (Desember 2019 hingga Januari 2020) dan dipantau sekitar 8 bulan. Sementara 1.084 anak lainnya telah dipantau sekitar 3 tahun, sebelum adanya pandemi. 

Para peneliti kemudian mengukur ketajaman visual anak-anak yakni kemampuan untuk melihat dengan jelas. Ribuan anak tersebut juga diminta mengisi kuesioner tentang gaya hidup, termasuk berapa banyak waktu yang mereka habiskan di luar ruangan dan menatap layar gadget.

Hasilnya, sekitar 1 dari 5 anak-anak atau 19,5 persen dalam kelompok yang diteliti setelah adanya Covid-19 antara Januari hingga Agustus 2020 mengalami rabun jauh  alias miopia. Sementara itu, 13 persen anak-anak yang diteliti sebelum era Covid-19 mengalami kondisi tersebut selama periode 1 tahun.

Setelah mempertimbangkan usia, jenis kelamin, lamanya periode pemantauan, faktor genetik, dan berapa banyak waktu yang dihabiskan di luar ruangan dan pada aktivitas jarak dekat, jumlah kasus baru rabun jauh memang lebih tinggi di antara anak-anak dalam kelompok Covid-19.

Perkiraan kejadian rabun jauh dalam setahun adalah 28 persen, 27 persen, dan 26 persen, untuk masing-masing anak berusia 6, 7 dan 8 tahun pada kelompok masa Covid-19. Sementara pada kelompok anak sebelum Covid-19 yakni 17 persen, 16 persen, dan 15 persen, untuk usia 6, 7, dan 8 tahun.

Para peneliti menyebut perubahan ini bertepatan dengan pengurangan waktu yang dihabiskan anak-anak di luar ruangan, dari sekitar satu jam 15 menit menjadi sekitar 24 menit/hari dan peningkatan waktu layar dari sekitar 2,5 jam/hari menjadi sekitar 7 jam/hari.

"Terlepas dari semua keterbatasan penelitian yang tidak dapat diatasi ini, hasil awal kami masih menunjukkan perkembangan miopia yang mengkhawatirkan ini memerlukan tindakan perbaikan yang tepat,” tulis para peneliti dalam British Journal of Ophthalmology.

Oleh karena itu, mereka mengimbau para orang tua dan para pemangku kepentingan terkait melakukan upaya kolektif untuk mencegah miopia pada anak-anak karena bisa menjadi potensi krisis kesehatan masyarakat sebagai akibat dari Covid-19. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Wow, Game GTA 5 Terjual 150 Juta Kopi 

BERIKUTNYA

Studi Menemukan Covid-19 Timbulkan Masalah Ingatan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: