India Mulai Pakai Nama Bharat, Cek 7 Negara Lain yang Pernah Berganti Nama
11 September 2023 |
09:24 WIB
Tak sedikit negara-negara di dunia yang telah mengganti namanya. Pemerintah atau otoritas setempat tentu memiliki alasan khusus dalam membuat keputusan besar tersebut. Salah satu negara yang mengumumkan akan mengganti namanya baru-baru ini adalah India.
India berencana mengganti nama negaranya menjadi Bharat. Kabar ini mencuat sejak dibagikannya surat undangan makan malam KTT G20 yang diadakan di India pada 9-10 September 2023. Dalam undangan tersebut tertulis President of Bharat.
Adapun, sejak pembukaan KTT G20 pada 9 September 2023, Perdana Menteri India Narendra Modi menggunakan plakat bertuliskan Bharat bukan India. Perubahan ini didasarkan pada alasan bahwa nama India diperkenalkan oleh kolonial Inggris dan merupakan simbol perbudakan.
Selain India yang berganti nama menjadi Bharat, sejumlah negara-negara di dunia berikut ini telah lebih dulu mengganti namanya. Simak daftarnya!
Baca juga: Ini 5 Negara Dengan Jam Kerja Terpendek di Dunia, Semuanya di Eropa
Meski begitu, ada alasan lain yang membuat Turki mengganti namanya jadi Turkiye. Diketahui Turki dalam bahasa Inggris adalah Turkey, yang juga memiliki arti ayam kalkun. Sering kali negara Turkey dikaitkan dengan ayam kalkun yang menjadi hidangan tradisional saat Thanksgiving Day di Amerika Serikat.
Persia resmi berganti nama menjadi Iran pada 21 Maret 1935 di bawah pemerintahan Shah Reza Pahlavi. Penggantian nama ini bertujuan supaya seluruh etnis atau keturunan di Persia bisa bersatu. Saat itu, etnis Kurds dan Turds masih belum rela hidup bersama.
Nama Iran memiliki arti tanah bangsa Arya yang merepresentasikan kekuatan dan kemakmuran. Selain itu, nama ini juga jadi simbol kebangkitan yang menyulut semangat nasionalisme seluruh rakyat Iran. Pergantian nama ini juga menandakan bahwa Iran telah membuka lembaran baru dan melepaskan diri dari pengaruh Inggris dan Rusia.
Adapun, Siam merupakan julukan yang sering digunakan oleh orang-orang untuk menyebut penduduk Thailand. Ini berasal dari kata Syama dalam bahasa Sanskerta yang artinya gelap. Istilah ini mengacu pada warna kulit masyarakat setempat yang cenderung lebih gelap dibandingkan penduduk negara tetangganya.
Burma adalah nama asli dari Negara Myanmar sebelum resmi diubah pada 18 Juni 1989. Burma sendiri merupakan nama kelompok etnis yang paling berkuasa saat itu. Sampai akhirnya pemerintahan junta militer mengubah nama Burma menjadi Myanmar supaya etnis selain Burma merasa menjadi bagian dari negara tersebut.
Sebelumnya Zimbabwe dikenal dengan sebutan Rhodesia, saat Inggris Raya masih menjajah kawasan tersebut. Nama Rhodesia merujuk pada Cecil Rhodes yang merupakan peminpin kaum kolonial. Setelah merdeka dari penjajah pada 18 April 1980 akhirnya Rhodesia mendapat pengakuan internasional dengan nama Republik Zimbabwe, kemudian dikenal dengan sebutan Zimbabwe.
Kamboja merupakan negara yang sering berganti nama. Pada 1953-1970, negara ini bernama Kerajaan Kamboja, kemudian pada 1970-1975 namanya berganti jadi Republik Khmer. Selanjutnya saat pemerintahan komunis berlangsung pada 1975-1979, Kamboja disebut sebagai Kampuchea Demokratik.
Pada 1989-1993 di bawah otoritas transisi PBB, negara ini akhirnya berubah nama menjadi negara Kamboja. Satu tahun kemudian, pasca pemulihan monarki 1994, Kamboja berganti nama lagi jadi Kerajaan Kamboja. Meski begitu sampai sekarang negara ini lebih dikenal dengan nama Kamboja.
Baca juga: 7 Larangan Nyeleneh di Berbagai Negara, Salah Satunya Enggak Boleh Ngunyah Permen Karet
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
India berencana mengganti nama negaranya menjadi Bharat. Kabar ini mencuat sejak dibagikannya surat undangan makan malam KTT G20 yang diadakan di India pada 9-10 September 2023. Dalam undangan tersebut tertulis President of Bharat.
Adapun, sejak pembukaan KTT G20 pada 9 September 2023, Perdana Menteri India Narendra Modi menggunakan plakat bertuliskan Bharat bukan India. Perubahan ini didasarkan pada alasan bahwa nama India diperkenalkan oleh kolonial Inggris dan merupakan simbol perbudakan.
Selain India yang berganti nama menjadi Bharat, sejumlah negara-negara di dunia berikut ini telah lebih dulu mengganti namanya. Simak daftarnya!
Baca juga: Ini 5 Negara Dengan Jam Kerja Terpendek di Dunia, Semuanya di Eropa
1. Turki
Turki atau Turkey resmi mengganti nama negaranya menjadi Turkiye. Penggantian nama negara tersebut telah disetujui oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu, 1 Juni 2022. Mevlut Cavusoglu selaku Menteri Luar Negeri Turkiye mengatakan bahwa perubahan nama tersebut bertujuan untuk branding atau meningkatkan nilai merek (brand value) negara.Meski begitu, ada alasan lain yang membuat Turki mengganti namanya jadi Turkiye. Diketahui Turki dalam bahasa Inggris adalah Turkey, yang juga memiliki arti ayam kalkun. Sering kali negara Turkey dikaitkan dengan ayam kalkun yang menjadi hidangan tradisional saat Thanksgiving Day di Amerika Serikat.
2. Iran
Persia resmi berganti nama menjadi Iran pada 21 Maret 1935 di bawah pemerintahan Shah Reza Pahlavi. Penggantian nama ini bertujuan supaya seluruh etnis atau keturunan di Persia bisa bersatu. Saat itu, etnis Kurds dan Turds masih belum rela hidup bersama.Nama Iran memiliki arti tanah bangsa Arya yang merepresentasikan kekuatan dan kemakmuran. Selain itu, nama ini juga jadi simbol kebangkitan yang menyulut semangat nasionalisme seluruh rakyat Iran. Pergantian nama ini juga menandakan bahwa Iran telah membuka lembaran baru dan melepaskan diri dari pengaruh Inggris dan Rusia.
3. Thailand
Siam mengubah nama negaranya menjadi Thailand pada 11 Mei 1949. Nama Thai berasal dari kata thai dan land yang dalam Bahasa Inggris artinya negeri orang-orang Thai. Selain itu, Thai juga memiliki makna lainnya yakni merdeka. Dengan begitu Thailand artinya negeri orang-orang yang merdeka.Adapun, Siam merupakan julukan yang sering digunakan oleh orang-orang untuk menyebut penduduk Thailand. Ini berasal dari kata Syama dalam bahasa Sanskerta yang artinya gelap. Istilah ini mengacu pada warna kulit masyarakat setempat yang cenderung lebih gelap dibandingkan penduduk negara tetangganya.
4. Myanmar
Burma adalah nama asli dari Negara Myanmar sebelum resmi diubah pada 18 Juni 1989. Burma sendiri merupakan nama kelompok etnis yang paling berkuasa saat itu. Sampai akhirnya pemerintahan junta militer mengubah nama Burma menjadi Myanmar supaya etnis selain Burma merasa menjadi bagian dari negara tersebut.
5. Zimbabwe
Sebelumnya Zimbabwe dikenal dengan sebutan Rhodesia, saat Inggris Raya masih menjajah kawasan tersebut. Nama Rhodesia merujuk pada Cecil Rhodes yang merupakan peminpin kaum kolonial. Setelah merdeka dari penjajah pada 18 April 1980 akhirnya Rhodesia mendapat pengakuan internasional dengan nama Republik Zimbabwe, kemudian dikenal dengan sebutan Zimbabwe.
6. Kamboja
Kamboja merupakan negara yang sering berganti nama. Pada 1953-1970, negara ini bernama Kerajaan Kamboja, kemudian pada 1970-1975 namanya berganti jadi Republik Khmer. Selanjutnya saat pemerintahan komunis berlangsung pada 1975-1979, Kamboja disebut sebagai Kampuchea Demokratik.Pada 1989-1993 di bawah otoritas transisi PBB, negara ini akhirnya berubah nama menjadi negara Kamboja. Satu tahun kemudian, pasca pemulihan monarki 1994, Kamboja berganti nama lagi jadi Kerajaan Kamboja. Meski begitu sampai sekarang negara ini lebih dikenal dengan nama Kamboja.
7. Irlandia
Sebelum bernama Irlandia, negara ini memiliki nama Irish Free State. Sampai akhirnya pada 29 Desember 1937, pemerintah menetapkan bahwa nama Irish Free State akan berganti nama menjadi Eire atau dalam Bahasa Inggris disebut Ireland. Alasan di balik penggantian nama tersebut adalah karena Irlandia ingin membebaskan diri dari segala hal yang berkaitan dengan Inggris.Baca juga: 7 Larangan Nyeleneh di Berbagai Negara, Salah Satunya Enggak Boleh Ngunyah Permen Karet
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.