Kurangi Stres dan Junk Food, Ini Kiat Menjaga Kesehatan Janin dan Ibu Hamil
08 September 2023 |
17:12 WIB
Kehamilan yang sehat merupakan landasan bagi kesejahteraan ibu dan bayinya. Hal ini menentukan tahapan perkembangan optimal, mengurangi risiko komplikasi, meningkatkan kesejahteraan ibu, menurunkan kemungkinan kelahiran prematur, dan membantu mencegah cacat lahir.
Mengutamakan kehamilan yang sehat merupakan investasi bagi kesehatan dan kebahagiaan masa depan ibu dan anak. Meski demikian, di tengah kesibukan yang padat, tidak sedikit ibu hamil sedikit mengenyampingkan kesehatan diri dan janin sehingga mereka terjebak pada gaya hidup tidak sehat yang mengancam kehamilan.
Baca juga: Pentingnya Deteksi Dini Kehamilan Demi Turunkan Risiko Komplikasi Penyakit Ibu & Janin
Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, sampai Januari 2023 Angka Kematian Ibu atau AKI tercatat masih berada pada jumlah yang mengkhawatirkan yakin 305 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini juga menjadi perhatian khusus bagi tenaga kesehatan yang terus melakukan berbagai upaya mengurangi AKI dengan berbagai cara, misalnya melakukan posyandu dan memberi makanan sehat secara berkala bagi ibu hamil.
Nah, selain menunggu program kesehatan dari tenaga medis, calon ibu juga dapat melakukan berbagai cara sederhana untuk mengurangi risiko kehamilan atau pascamelahirkan. Dilansir dari situs Varshali’s Gynecologis Clinic, klinik ginekolog dan dokter kandungan asal Jerman, dan My Healthfinder dari situs U.S Department OF Health And Human Service menjelaskan beberapa kiat menjaga kehamilan agar sehat dan minim risiko.
Mengonsumsi makanan sehat tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan diet tapi juga termasuk ibu hamil yang akan sangat bermanfaat bagi kesehatan kandungan dan janin. Beberapa contoh makanan sehat yang dapat dikonsumsi sehari-hari oleh calon ibu adalah buah apel, jeruk, mangga dan pisang, mengonsumsi sayuran segar seperti brokoli,bayam, paprika, bengkoang, okra, dan ubi jalar.
Selain itu, calon ibu juga disarankan mengonsumsi makanan tinggi protein seperti telur, kacang-kacangan, biji-bijian, ayam serta tahu. Konsumsi vitamin atau suplemen tambahan sesuai anjuran dokter kandungan serta hindari makanan cepat saji atau junk food.
Melakukan berbagai aktivitas berat yang memicu beban fisik dan mental pada ibu hamil juga menjadi faktor meningkatnya risiko kehamilan. Ibu hamil yang mengalami stress berlebihan akan mengalami peningkatan hormon epinefrin serta hormon norepinephrine yang berfungsi untuk mengatur suasana hati.
Oleh karena itu, disarankan bagi kalian yang sedang hamil dan sering mengalami perubahan suasana hati untuk meluangkan waktu guna bersantai dengan jalan-jalan menikmati alam atau sekadar menghabiskan waktu di rumah tanpa melakukan pekerjaan berat. Calon ibu juga disarankan terbuka dengan keluarga, agar mereka dapat membantu selama masa kehamilan.
Hal yang satu ini juga tidak kalah penting yang harus diperhatikan oleh ibu hamil. Terkadang karena berbagai aktifitas kita menjadi malas untuk kontrol ke dokter kandungan. Padahal dengan memeriksakan kehamilan ke dokter kita dapat mengetahui perkembangan janin ataupun masalah lain pada masa kehamilan. Jika kalian merupakan calon ibu yang sibuk, buat jadwal kontrol sesuai dengan ketersediaan waktu serta dokter. Kalian juga bisa menggunakkan jasa dokter yang dapat dipanggil ke rumah.
Olahraga merupakan salah satu cara ampuh untuk menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar dari berbagai penyakit. Kurangnya kegiatan fisik saat hamil disebut dapat memicu hipertensi, sementara olahraga rutin bisa menguatkan jantung dan menurunkan risiko masalah kardiovaskuler.
Adapun, olahraga bagi ibu hamil harus dalam pengawasan ahli atau atas saran dokter. Beberapa olahraga ringan yang dapat kalian lakukan adalah yoga, senam air, aerobik dan juga jalan-jalan santai bersama pasangan.
Ibu hamil harus menghindari rokok (termasuk rokok pasif), alkohol, dan obat terlarang. Bahkan penggunaan kecil pun memiliki risiko gangguan kesehatan pada bayi, termasuk kondisi jangka pendek dan jangka panjang atau bahkan kematian.
Dampak dari menggunakan obat terlarang akan memicu halusinasi dan juga kecemasan pada pemakainya. Sementara itu, mengonsumsi minuman keras pada saat hamil juga dapat menyebabkan kematian pada janin. Ketika seorang wanita hamil meminum alkohol, alkohol tersebut melewati plasenta dan dapat mempengaruhi perkembangan bayi. Hal ini terjadi sepanjang kehamilan, tidak hanya pada beberapa minggu pertama.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Mengutamakan kehamilan yang sehat merupakan investasi bagi kesehatan dan kebahagiaan masa depan ibu dan anak. Meski demikian, di tengah kesibukan yang padat, tidak sedikit ibu hamil sedikit mengenyampingkan kesehatan diri dan janin sehingga mereka terjebak pada gaya hidup tidak sehat yang mengancam kehamilan.
Baca juga: Pentingnya Deteksi Dini Kehamilan Demi Turunkan Risiko Komplikasi Penyakit Ibu & Janin
Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, sampai Januari 2023 Angka Kematian Ibu atau AKI tercatat masih berada pada jumlah yang mengkhawatirkan yakin 305 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini juga menjadi perhatian khusus bagi tenaga kesehatan yang terus melakukan berbagai upaya mengurangi AKI dengan berbagai cara, misalnya melakukan posyandu dan memberi makanan sehat secara berkala bagi ibu hamil.
Nah, selain menunggu program kesehatan dari tenaga medis, calon ibu juga dapat melakukan berbagai cara sederhana untuk mengurangi risiko kehamilan atau pascamelahirkan. Dilansir dari situs Varshali’s Gynecologis Clinic, klinik ginekolog dan dokter kandungan asal Jerman, dan My Healthfinder dari situs U.S Department OF Health And Human Service menjelaskan beberapa kiat menjaga kehamilan agar sehat dan minim risiko.
1. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Suplemen
Mengonsumsi makanan sehat tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan diet tapi juga termasuk ibu hamil yang akan sangat bermanfaat bagi kesehatan kandungan dan janin. Beberapa contoh makanan sehat yang dapat dikonsumsi sehari-hari oleh calon ibu adalah buah apel, jeruk, mangga dan pisang, mengonsumsi sayuran segar seperti brokoli,bayam, paprika, bengkoang, okra, dan ubi jalar.Selain itu, calon ibu juga disarankan mengonsumsi makanan tinggi protein seperti telur, kacang-kacangan, biji-bijian, ayam serta tahu. Konsumsi vitamin atau suplemen tambahan sesuai anjuran dokter kandungan serta hindari makanan cepat saji atau junk food.
2. Bersantai dan Hindari Stres
Melakukan berbagai aktivitas berat yang memicu beban fisik dan mental pada ibu hamil juga menjadi faktor meningkatnya risiko kehamilan. Ibu hamil yang mengalami stress berlebihan akan mengalami peningkatan hormon epinefrin serta hormon norepinephrine yang berfungsi untuk mengatur suasana hati.Oleh karena itu, disarankan bagi kalian yang sedang hamil dan sering mengalami perubahan suasana hati untuk meluangkan waktu guna bersantai dengan jalan-jalan menikmati alam atau sekadar menghabiskan waktu di rumah tanpa melakukan pekerjaan berat. Calon ibu juga disarankan terbuka dengan keluarga, agar mereka dapat membantu selama masa kehamilan.
3. Konsultasi Rutin dengan Dokter Kandungan
Hal yang satu ini juga tidak kalah penting yang harus diperhatikan oleh ibu hamil. Terkadang karena berbagai aktifitas kita menjadi malas untuk kontrol ke dokter kandungan. Padahal dengan memeriksakan kehamilan ke dokter kita dapat mengetahui perkembangan janin ataupun masalah lain pada masa kehamilan. Jika kalian merupakan calon ibu yang sibuk, buat jadwal kontrol sesuai dengan ketersediaan waktu serta dokter. Kalian juga bisa menggunakkan jasa dokter yang dapat dipanggil ke rumah.
4. Olahraga
Olahraga merupakan salah satu cara ampuh untuk menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar dari berbagai penyakit. Kurangnya kegiatan fisik saat hamil disebut dapat memicu hipertensi, sementara olahraga rutin bisa menguatkan jantung dan menurunkan risiko masalah kardiovaskuler. Adapun, olahraga bagi ibu hamil harus dalam pengawasan ahli atau atas saran dokter. Beberapa olahraga ringan yang dapat kalian lakukan adalah yoga, senam air, aerobik dan juga jalan-jalan santai bersama pasangan.
5. Hindari Rokok, Alkohol dan Obat-obatan Terlarang
Ibu hamil harus menghindari rokok (termasuk rokok pasif), alkohol, dan obat terlarang. Bahkan penggunaan kecil pun memiliki risiko gangguan kesehatan pada bayi, termasuk kondisi jangka pendek dan jangka panjang atau bahkan kematian.Dampak dari menggunakan obat terlarang akan memicu halusinasi dan juga kecemasan pada pemakainya. Sementara itu, mengonsumsi minuman keras pada saat hamil juga dapat menyebabkan kematian pada janin. Ketika seorang wanita hamil meminum alkohol, alkohol tersebut melewati plasenta dan dapat mempengaruhi perkembangan bayi. Hal ini terjadi sepanjang kehamilan, tidak hanya pada beberapa minggu pertama.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.