Simak 5 Tip ini agar Terhindar dari Kejahatan Keuangan Digital
07 September 2023 |
21:00 WIB
Genhype, kemutakhiran teknologi saat ini memudahkan kita beraktivitas termasuk dalam melakukan transaksi keuangan. Namun, pada era yang serba canggih dan terbuka ini terbuka pula peluang bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan keuangan secara digital.
Organisasi internasional Anti-Phishing Working Group (APWG) menyebutkan bahwa kejahatan siber phishing paling banyak menyasar sektor industri jasa keuangan. Phising sendiri merupakan kejahatan siber yang dilakukan dengan mencuri data korban melalui malware atau virus.
APWG melaporkan pada 2022, tercatat ada 1,3 juta serangan phishing dimana mayoritasnya atau 27,7 persen ditujukan untuk layanan keuangan. Sementara berdasarkan laporan IDADX, tercatat ada 26.675 kasus serangan phishing pada periode kuartal I 2023. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kuartal 4 yakni sebanyak 6.106 kasus.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga aset keuangan digital agar tetap aman dari risiko penipuan, pemerasan, hingga kehilangan uang yang tidak terduga. Bagaimana caranya? Berikut adalah 5 tip yang bisa kalian lakukan.
Untuk tetap menjaga keamanan pribadi, kalian bisa menggunakan kata sandi yang kuat dan menggantinya secara berkala di semua aplikasi online seperti untuk pemesanan makanan, transportasi, belanja, hingga hiburan yang sering kalian akses. Aktifkan juga Autentikasi Dua Faktor serta pastikan aplikasi dan software di ponsel selalu diperbarui.
Berhati-hatilah jika kalian menerima email atau pesan singkat berisi tautan dan file mencurigakan, apalagi yang mengharuskan mengisi formulir berisi data pribadi atau mengunduh aplikasi. Penjahat seringkali menggunakan cara tersebut untuk mencuri data dan mengelabui orang yang kalian kenal. Bahkan, hal itu juga membuat mereka bisa mengakses akun dan rekening pribadi kalian.
Selain itu, jangan asal percaya pesan atau telepon yang kalian terima. Penting untuk mengklarifikasi isinya sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan apapun. Jika menerima pesan dari akun yang mengatasnamakan sebuah brand atau perusahaan, periksa lagi keasliannya dengan melihat apakah akunnya sudah terverifikasi atau belum.
Pastikan akun resmi yang menghubungi kalian di media sosial sudah memiliki centang biru, sedangkan di aplikasi pesan singkat berwarna hijau. Pentin untuk selalu waspada karena banyak akun palsu yang gemar mencari korban.
Misalnya perlindungan berlapis didukung oleh Artificial Intelligence (AI) yang memberikan proteksi disesuaikan dengan karakter setiap nasabah, sehingga hanya dapat diakses oleh nasabah itu sendiri. Dengan begitu, uang tabungan nasabah akan terjaga dengan jauh lebih aman.
Sebab, internet publik seringkali tidak memiliki tingkat keamanan yang sama seperti jaringan pribadi, sehingga membuat data sensitif seperti nomor kartu kredit, kata sandi, dan informasi keuangan kalian rentan dicuri. Sebaiknya, kalian batasi penggunaan perangkat di jaringan publik demi melindungi diri dari kejahatan siber.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Organisasi internasional Anti-Phishing Working Group (APWG) menyebutkan bahwa kejahatan siber phishing paling banyak menyasar sektor industri jasa keuangan. Phising sendiri merupakan kejahatan siber yang dilakukan dengan mencuri data korban melalui malware atau virus.
APWG melaporkan pada 2022, tercatat ada 1,3 juta serangan phishing dimana mayoritasnya atau 27,7 persen ditujukan untuk layanan keuangan. Sementara berdasarkan laporan IDADX, tercatat ada 26.675 kasus serangan phishing pada periode kuartal I 2023. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kuartal 4 yakni sebanyak 6.106 kasus.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga aset keuangan digital agar tetap aman dari risiko penipuan, pemerasan, hingga kehilangan uang yang tidak terduga. Bagaimana caranya? Berikut adalah 5 tip yang bisa kalian lakukan.
1. Jaga data pribadi
Menjaga keamanan data pribadi masih harus diperhatikan oleh banyak orang. Langkah ini sangat penting mengingat pada era digital saat ini data pribadi banyak dicuri dan dimanfaatkan untuk modus-modus penipuan hingga kejahatan finansial, seperti membobol atau mengakses rekening.Untuk tetap menjaga keamanan pribadi, kalian bisa menggunakan kata sandi yang kuat dan menggantinya secara berkala di semua aplikasi online seperti untuk pemesanan makanan, transportasi, belanja, hingga hiburan yang sering kalian akses. Aktifkan juga Autentikasi Dua Faktor serta pastikan aplikasi dan software di ponsel selalu diperbarui.
Ilustrasi pengguna layanan keuangan digital. (Sumber gambar: Antoni Shkraba/Pexels)
2. Jangan terkecoh isi dan pengirim pesan
Berhati-hatilah jika kalian menerima email atau pesan singkat berisi tautan dan file mencurigakan, apalagi yang mengharuskan mengisi formulir berisi data pribadi atau mengunduh aplikasi. Penjahat seringkali menggunakan cara tersebut untuk mencuri data dan mengelabui orang yang kalian kenal. Bahkan, hal itu juga membuat mereka bisa mengakses akun dan rekening pribadi kalian.Selain itu, jangan asal percaya pesan atau telepon yang kalian terima. Penting untuk mengklarifikasi isinya sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan apapun. Jika menerima pesan dari akun yang mengatasnamakan sebuah brand atau perusahaan, periksa lagi keasliannya dengan melihat apakah akunnya sudah terverifikasi atau belum.
Pastikan akun resmi yang menghubungi kalian di media sosial sudah memiliki centang biru, sedangkan di aplikasi pesan singkat berwarna hijau. Pentin untuk selalu waspada karena banyak akun palsu yang gemar mencari korban.
3. Pilih tempat menabung yang aman
Kehilangan uang atau menjadi korban kejahatan finansial adalah mimpi buruk bagi siapapun. Selain menjaga data pribadi dan melakukan langkah-langkah keamanan di atas, penting juga untuk memilih aplikasi bank yang terpercaya dengan fitur keamanan berlapis.Misalnya perlindungan berlapis didukung oleh Artificial Intelligence (AI) yang memberikan proteksi disesuaikan dengan karakter setiap nasabah, sehingga hanya dapat diakses oleh nasabah itu sendiri. Dengan begitu, uang tabungan nasabah akan terjaga dengan jauh lebih aman.
4. Andalkan verifikasi biometrik
Menggunakan verifikasi biometrik seperti sidik jari dan rekognisi wajah saat login di aplikasi bisa meningkatkan keamanan data seseorang. Pasalnya, dengan mengandalkan verifikasi biometrik, kalian tidak perlu memasukkan kata sandi atau SMS OTP setiap akan login ke aplikasi yang berpotensi dicuri dengan software keylogger atau aplikasi pencuri SMS.5. Ekstra waspada saat menggunakan internet
Saat menggunakan internet publik di tempat umum, hindari membuka aplikasi untuk melakukan transaksi keuangan atau membuka situs untuk mengakses data pribadi.Sebab, internet publik seringkali tidak memiliki tingkat keamanan yang sama seperti jaringan pribadi, sehingga membuat data sensitif seperti nomor kartu kredit, kata sandi, dan informasi keuangan kalian rentan dicuri. Sebaiknya, kalian batasi penggunaan perangkat di jaringan publik demi melindungi diri dari kejahatan siber.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.