3 Layanan Kesehatan Preventif yang Krusial Bagi Ibu Hamil & Bayi
07 September 2023 |
13:30 WIB
Kesehatan menjadi kunci utama hidup sejahtera. Di luar langkah pengobatan, kini dunia medis mengajak masyarakat lebih memperhatikan langkah-langkah preventif dalam menjaga kesehatan. Misalnya dengan pengaturan gaya hidup sehat dan melakukan deteksi dini untuk memastikan tubuh bebas penyakit.
Deteksi dini bisa menjadi momen bagi setiap individu mengetahui kemungkinan penyakit di tubuhnya. Tahap ini sudah bisa dilakukan sejak individu masih bayi atau berada dalam rahim ibunya. Oleh karena itu, saat ini tren layanan kesehatan preventif kan digemari oleh ibu hamil. Bahkan, calon ibu yang masih merencanakan kehamilan pun berupaya mengikuti program khusus untuk menjaga kesehatan sebelum hamil hingga nanti memiliki anak.
Baca juga: Moms, Ini Pentingnya Memberi Bayi ASI Eksklusif Pada 6 Bulan Pertama
Layanan kesehatan preventif ini tidak hanya penting bagi janin, tetapi juga kesehtaan ibu baik secara fisik dan emosional. Untuk itu, diperlukan beberapa layanan kesehatan preventif khusus yang penting dalam masa-masa hamil dan melahirkan yang berperan krusial terhadap kehidupan ibu dan anak.
Berikut beberapa langkah untuk pencegahan dini dari berbagai gangguan kesehatan bagi ibu hamil dan anak:
Saat masa kehamilan, ibu hamil dapat memastikan kondisi janin dan kesehatan sang ibu sekaligus. Skrining janin merupakan langkah awal orang tua dalam melihat kondisi dan risiko kesehatan anak sejak masih di dalam kandungan. Saat ini, teknologi dalam deteksi kondisi janin sudah makin maju. Misalnya, NIPT (Non-Invasive Prenatal Test) yang dimiliki RSIA Bunda.
Layanan ini krusial karena orang tua bisa mengetahui kondisi janin dan memberi informasi bagi para dokter untuk melakukan langkah penanganan lanjutan jika diperlukan. Sehingga, dokter dapat mengambil tata laksana yang tepat jika ibu atau janin dideteksi mengalami penyakit tertentu.
Seribu hari pertama kehidupan manusia di dunia dinilai sebagai masa-masa paling krusial. Namun, satu bulan pertama kehadiran bayi di dunia merupakan hal yang lebih kritis lagi. Masa bayi usia 0-28 hari ini disebut sebagai neonatal. Dalam fase ini, kesehatan bayi yang baru lahir dapat dipastikan dengan jelas melalui skrining penyakit. Misalnya, memastikan bayi tidak lahir dengan penyakit jantung bawaan atau kondisi lainnya, serta memiliki panca indera yang baik.
Untuk kondisi lahir prematur, bayi perlu menjalani pemeriksaan dan pemantauan khsusus. Sebab, bayi prematur lahir dengan berat badan yang rata-rata rendah dan berisiko terjadi masalah pada anatomi dan fungsi organ tubuh.
Masa neonatal juga menjadi momen penting untuk memperhatikan kondisi fisik dan mental ibu, misalnya memastikan ibu dapat memberi ASI lansung atau pemberian kolustrum dengan berbagai metode apabila ibu belum bisa menyusui. Selain itu, menjaga emosional ibu dalam menjaga anak juga menjadi upaya bersama antara keluarga.
Dalam masa pertumbuhan anak setelah melewati masa neonatal, pemantauan tumbuh kembang bayi perlalu dilakukan secara berkala. Diperlukan kesadaran ibu dan bantuan dokter untuk pemeriksaan dan pendampingan kondisi bayi. Sehingga, apabila anak berada dalam kondisi kritis atau tidak stabil, ahli medis dapat segera mengambil langkah tepat untuk menyelamatkan anak.
Baca juga: Faktor Penyebab ASI Ibu Sedikit, Ayah Ternyata Punya Peran Penting
Editor: Indyah Sutriningrum
Deteksi dini bisa menjadi momen bagi setiap individu mengetahui kemungkinan penyakit di tubuhnya. Tahap ini sudah bisa dilakukan sejak individu masih bayi atau berada dalam rahim ibunya. Oleh karena itu, saat ini tren layanan kesehatan preventif kan digemari oleh ibu hamil. Bahkan, calon ibu yang masih merencanakan kehamilan pun berupaya mengikuti program khusus untuk menjaga kesehatan sebelum hamil hingga nanti memiliki anak.
Baca juga: Moms, Ini Pentingnya Memberi Bayi ASI Eksklusif Pada 6 Bulan Pertama
Layanan kesehatan preventif ini tidak hanya penting bagi janin, tetapi juga kesehtaan ibu baik secara fisik dan emosional. Untuk itu, diperlukan beberapa layanan kesehatan preventif khusus yang penting dalam masa-masa hamil dan melahirkan yang berperan krusial terhadap kehidupan ibu dan anak.
Ilustrasi skrining janin (Sumber gambar: Amr Taha/Unsplash)
1. Skrining Janin
Saat masa kehamilan, ibu hamil dapat memastikan kondisi janin dan kesehatan sang ibu sekaligus. Skrining janin merupakan langkah awal orang tua dalam melihat kondisi dan risiko kesehatan anak sejak masih di dalam kandungan. Saat ini, teknologi dalam deteksi kondisi janin sudah makin maju. Misalnya, NIPT (Non-Invasive Prenatal Test) yang dimiliki RSIA Bunda.Layanan ini krusial karena orang tua bisa mengetahui kondisi janin dan memberi informasi bagi para dokter untuk melakukan langkah penanganan lanjutan jika diperlukan. Sehingga, dokter dapat mengambil tata laksana yang tepat jika ibu atau janin dideteksi mengalami penyakit tertentu.
2. Perawatan pada Masa Neonatal
Seribu hari pertama kehidupan manusia di dunia dinilai sebagai masa-masa paling krusial. Namun, satu bulan pertama kehadiran bayi di dunia merupakan hal yang lebih kritis lagi. Masa bayi usia 0-28 hari ini disebut sebagai neonatal. Dalam fase ini, kesehatan bayi yang baru lahir dapat dipastikan dengan jelas melalui skrining penyakit. Misalnya, memastikan bayi tidak lahir dengan penyakit jantung bawaan atau kondisi lainnya, serta memiliki panca indera yang baik.Untuk kondisi lahir prematur, bayi perlu menjalani pemeriksaan dan pemantauan khsusus. Sebab, bayi prematur lahir dengan berat badan yang rata-rata rendah dan berisiko terjadi masalah pada anatomi dan fungsi organ tubuh.
Masa neonatal juga menjadi momen penting untuk memperhatikan kondisi fisik dan mental ibu, misalnya memastikan ibu dapat memberi ASI lansung atau pemberian kolustrum dengan berbagai metode apabila ibu belum bisa menyusui. Selain itu, menjaga emosional ibu dalam menjaga anak juga menjadi upaya bersama antara keluarga.
3. Pemantauan Tumbuh Kembang Anak
Setelah masa-masa neonatal, langkah preventif yang tak kalah penting diperhatikan adalah memantau tumbuh kembang anak. Dari sisi ibu, membangun keinginan untuk menyusui sebagai hak bagi anak merupakan hal yang esensial. Oleh karena itu, layanan preventif dalam hal persiapan menyusui sejak masa kehamilan diperlukan untuk menjaga semangat memberi ASI ini.Dalam masa pertumbuhan anak setelah melewati masa neonatal, pemantauan tumbuh kembang bayi perlalu dilakukan secara berkala. Diperlukan kesadaran ibu dan bantuan dokter untuk pemeriksaan dan pendampingan kondisi bayi. Sehingga, apabila anak berada dalam kondisi kritis atau tidak stabil, ahli medis dapat segera mengambil langkah tepat untuk menyelamatkan anak.
Baca juga: Faktor Penyebab ASI Ibu Sedikit, Ayah Ternyata Punya Peran Penting
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.