Karya Bibiana Lee dalam pameran Sum, absence, and the shades. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Angkat Isu Diskriminasi Ras, Bibiana Lee Gelar Pameran Tunggal di Rubanah Underground Jakarta

05 September 2023   |   22:55 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Like
Perupa Bibiana Lee menggelar pameran tunggal bertajuk  Sum, absence, and the shades di galeri Rubanah Underground Hub, Jakarta. Mengusung isu ras, seniman paruh baya itu mengeksplorasi objek tangan manusia dari berbagai belahan dunia.

Setidaknya terdapat puluhan karya dwimatra yang dihadirkan dalam pameran yang berlangsung hingga 10 September 2023 itu. Uniknya semua karya dalam eksibisi tersebut justru hadir dalam warna hitam putih sebagai bentuk kritik seniman terhadap diskriminasi ras.

Dikenal sebagai seniman kontemporer, karya-karya Bibiana Lee memang kerap menelisik persoalan identitas. Terutama mengenai isu kemanusiaan, kaum minoritas, hingga orang-orang terpinggirkan yang suaranya kerap diabaikan dalam berbagai persoalan di masyarakat.

Baca juga: Cek 5 Pameran Seni Rupa September 2023, Ada Ruth Marbun & Iwan Suastika
 

Perbedaan warna kulit manusia serta bagaimana mereka membedakan diri terhadap kelompok, dan kaumnya acapkali menimbulkan friksi di masyarakat. Terlebih jika hal itu ditunggangi kepentingan politis yang melahirkan konflik terbuka di kalangan akar rumput.

Hal itu misalnya mewujud dalam karya bertajuk  Tresna (2023), Together We Stand (2023), dan Love No.1 (2023). Lewat karya menggunakan media acrylic paint and print on paper berukuran 50 x 50 cm itu sang seniman mengajak untuk saling mengasihi antar sesama tanpa memandang warna kulit.

Masih menggunakan idiom tangan yang dianggapnya netral dibandingkan bagian anggota tubuh yang lain pada manusia, Bibiana juga menggoreskan deretan kata cinta dalam berbagai bahasa dunia. Bahkan beberapa diantaranya juga ditulis dengan aksara Korea, Arab, hingga Jawa dengan berbagai bentuk.

Visual tangan yang hadir juga digambarkan seolah hendak merengkuh kata-kata yang dihadirkan sang seniman di atas bidang gambar. Dengan kata lain, Bibiana seolah ingin mengajak pengunjung untuk memiliki harapan yang sama terhadap kebersamaan tanpa adanya diskriminasi ras di dunia.

"Pameran ini sebenarnya melanjutkan cerita dengan tema warna kulit berjudul I (Don't) See Color yang dipacak di ArtJog 2023 dimana saya menggunakan teori color blind (buta warna) untuk membuat karya samsak yang dapat dipukuli pengunjung," katanya.

Keunikan lain dari eksibisi ini adalah adanya bentuk partisipatoris dari pengunjung. Mereka dapat memindai tangannya lewat mesin printer untuk dicetak menjadi karya seni. Menghasilkan semacam stiker berukuran sedang, nantinya karya itu dapat ditempel di dinding hingga langit-langit galeri Rubanah.
 

karya partisipatoris pengunjung dengan Bibiana Lee dalam pameran  Sum, absence, and the shades  (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Karya partisipatoris pengunjung dengan Bibiana Lee dalam pameran Sum, absence, and the shades (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Proses peninggalan jejak tangan pengunjung ini adalah perluasan dari prosesnya dalam mengangkat isu rasisme. Beberapa tahun silam, dia berupaya mengumpulkan foto beragam tangan teman-temannya dari seluruh penjuru dunia lewat media sosial meski saat itu belum mengetahui akan dijadikan apa.

Kurator pameran Grace Samboh mengatakan, absennya warna dalam pameran Bibiana Lee merupakan sebuah kode keras bagi masyarakat dunia mengenai persoalan ras. Menurutnya semua narasi yang hadir dalam pameran juga seolah menjadi bentuk refleksi sang seniman terhadap persoalan identitas di lanskap global.

"Upaya pribadi sang seniman dalam mengumpulkan jenjang warna kulit manusia ini bisa juga menjadi pembelajaran mengenai perbedaan dan bagaimana isu mengenai ras demikian nyata dalam lingkungan sosial kita," katanya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Profil Emily Rudd, Pemeran Nami dalam Serial One Piece di Netflix yang Gemar Nonton Anime

BERIKUTNYA

Kenali Postpartum Depression, Gangguan Mental yang Rentan Dialami Ibu Melahirkan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: