Begini Proses Kreatif Goenawan Mohamad Dalam Menciptakan Karya
02 August 2021 |
14:59 WIB
Di usianya yang sudah tidak lagi muda, budayawan tiga zaman, Goenawan Mohamad tengah menggelar pameran tunggalnya bertajuk Di Muka Jendela: Enigma di Nadi Gallery dan .Salihara Art Center, Jakarta. Dalam pameran tersebut pria yang akrab disapa GM ini menyajikan sekitar 40-50 lukisan dipamerkan dan sekitar 120 karya drawing.
Lalu, seperti apa ya proses kreatif dibalik karya-karya sang seniman? Dalam pembukaan pameran yang dilaksanakan secara daring, beberpa waktu lalu, Goenawan Mohamad mengungkapkan bahwa proses kreatifnya dalam menciptakan karya berjalan spontan, atau tak bisa direncanakan.
Proses itu berjalan mengalir dan kadang meloncat-loncat. Tidak hanya itu, proses kreatif penciptaan karya-karya sang seniman juga tidak bisa diulang. Jadi, seperti apa proses kreatif tersebut? dia sendiri sulit untuk mengungkapkannya.
Hanya, dalam mencipta sebuah karya, menurut GM ada satu hal yang biasa dilakukannya, yaitu diam. Dengan diam, ide atau proses penciptaan karya biasanya akan mengemuka. “Diam itu penting. Kita tidak bisa membuat puisi dengan jingkrak-jingkrakan,” ujarnya.
Dia menggarisbawahi bahwa ada suatu meditatif dibutuhkan dalam penggalian-penggalian ide sebuah karya. Akan tetapi, sambungnya, saat meditatif itu tidak dramatis, tidak luar biasa. Menurutnya, ada satu momen yang diperlukan seperti mengheningkan cipta. Lalu, saat itu bisa timbul bermacam-macam ide. “Ini semacam kebatinan tapi tidak seserius itu,” katanya.
Sebagai informasi, pameran Di Muka Jendela: Enigma, di Salihara Art Center Gallery, Jakarta Selatan berlangsung 29 Juli - 29 Agustus 2021, sedangkan di Nadi Gallery, Jakarta Barat, berlangsung dari 29 Juli hingga 29 September.
Editor: Dika Irawan
Lalu, seperti apa ya proses kreatif dibalik karya-karya sang seniman? Dalam pembukaan pameran yang dilaksanakan secara daring, beberpa waktu lalu, Goenawan Mohamad mengungkapkan bahwa proses kreatifnya dalam menciptakan karya berjalan spontan, atau tak bisa direncanakan.
Proses itu berjalan mengalir dan kadang meloncat-loncat. Tidak hanya itu, proses kreatif penciptaan karya-karya sang seniman juga tidak bisa diulang. Jadi, seperti apa proses kreatif tersebut? dia sendiri sulit untuk mengungkapkannya.
Hanya, dalam mencipta sebuah karya, menurut GM ada satu hal yang biasa dilakukannya, yaitu diam. Dengan diam, ide atau proses penciptaan karya biasanya akan mengemuka. “Diam itu penting. Kita tidak bisa membuat puisi dengan jingkrak-jingkrakan,” ujarnya.
Dia menggarisbawahi bahwa ada suatu meditatif dibutuhkan dalam penggalian-penggalian ide sebuah karya. Akan tetapi, sambungnya, saat meditatif itu tidak dramatis, tidak luar biasa. Menurutnya, ada satu momen yang diperlukan seperti mengheningkan cipta. Lalu, saat itu bisa timbul bermacam-macam ide. “Ini semacam kebatinan tapi tidak seserius itu,” katanya.
Sebagai informasi, pameran Di Muka Jendela: Enigma, di Salihara Art Center Gallery, Jakarta Selatan berlangsung 29 Juli - 29 Agustus 2021, sedangkan di Nadi Gallery, Jakarta Barat, berlangsung dari 29 Juli hingga 29 September.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.