Goenawan Mohamad Bikin Seni Drawing Naik Kelas

Jiwa seni drawing Jumaldi Alfi seakan dibangkitkan kembali oleh Goenawan Mohamad yang dalam beberapa tahun ini mengangkat seni rupa itu dalam sebuah pameran. Tepatnya pada 2016, ketika GM -sapaan Goenawan Mohamad- menggelar pameran sketsa PE.TIK.AN. 

Tampilan sketsa yang sangat segar tanpa beban, tetapi intim buatan GM mengusik jiwanya. Bagaimana garis itu diletakkan, energi ditampikan, dan warna digelontorkan secara bebas. 

Terhenyak, Alfi pun mulai lagi dengan kebiasaan di setiap pagi yang sempat terhenti, yakni mengambil secarik kertas dan pulpen atau pensil setelah bangun tidur untuk menggambar. “Saya merasa ada semacam kesegaran dan membangkitkan keingin lama saya yang dulu, bikin drawing,” ujar perupa kontemporer itu dalam bincang karya GM, Di Muka Jendela: Enigma, secara virtual, Rabu (18/8/2021).

Ternyata bukan hanya dirinya, Alfi mengaku jiwa menggambar seniman lain juga bangkit. Terlebih saat GM menggelar kembali pameran sketsa pada 2017. Seni drawing seakan naik kelas setelah sekian lama hanya menjadi karya ‘pinggiran’.

“Drawing punya kepercayaan diri bersanding dengan lukisan, tidak hanya jadi sempalan pameran lukisan lagi,” sebut Alfi. 

Setelah 5 tahun mengikuti aktivitas GM, dia mengaku terpukau dengan capaian budayawan tiga zaman itu, khususnya saat merambah ke seni lukis. Garis tetap tegas namun ekspresi yang lepas, menjadi ciri khas GM. 

Biasanya ketika seniman menghadapi media baru, semacam ada tekanan untuk mengekspresikan karena terikat oleh bahan dan material. “Ada kemungkinan Mas Goen tidak ada tekanan, ada semacam lepas secara ekspresi,” tuturnya. 

Lepas dari capaian, sebagai seniman yang lebih muda, Alfi juga iri dengan GM yang mampu menghasilkan begitu banyak karya. “Wong tuo bisa gambar banyak banget. Ini membuat kami lebih produktif. GM menunjukan perupa harus lebih banyak karyanya, tidak ngomong to’,” singgung Alfi.