Pameran tunggal Goenawan Mohammad berjudul Di Muka Jendela: ENIGMA di Nadi Gallery, Jakarta (Instagram: nadi.gallery))

Simak Fakta-fakta Menarik dari Pameran Tunggal Goenawan Mohamad, Di Muka Jendela: Enigma

31 July 2021   |   13:55 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Sastrawan Goenawan Mohamad kembali menunjukkan produktivitasnya dalam berkarya. Kali ini bukan dalam bentuk karya sastra, melainkan karya seni rupa. Gagasannya dalam berkarya ini dituangkan dalam pameran tunggalnya bertajuk Di Muka Jendela: Enigma

Pameran tersebut digelar di dua tempat sekaligus, yaitu di Nadi Gallery, Jakarta Barat, berlangsung selama 29 Juli hingga 29 September. Kemudian, di Salihara Art Center Gallery, Jakarta Selatan berlangsung selama 29 Juli - 29 Agustus 2021.

Untuk kalian ketahui, sebelum pameran ini, pria yang juga dikenal dengan panggilan GM ini juga telah beberapa kali menggelar atau terlibat dalam pameran seni rupa. Bahkan, dia sempat berkolaborasi dengan seniman Hanafi pada 2018. 

Mengenai pameran tunggal ini, GM hendak menyampaikan sejumlah pesannya dalam bentuk karya. Apa saja, Hypeabis.id telah himpun informasinya untuk kalian: 

Mengenal Seni Rupa Sejak Kecil

Goenawan Mohamad mengungkapkan, sejak lahir setiap manusia sebenarnya dikelilingi dengan banyak hal tentang visual, terutama pada zaman ini. Dirinya mengenali seni rupa dari berbagai media pada saat masih kecil seperti komik, majalah, ilustrasi cerpen, dan film.

Bahkan, dari desain kue sang ibu yang pada saat itu berjualan kue, dan kamus sang bapak yang bergambar. Sejak kecil dia pun sudah menggambar layaknya anak-anak Indonesia lainnya yang menggambar.

Disarankan Dipamerkan di Malaysia

Karya-karya seni rupa yang berada dalam pemeran Dimuka Jendela: Enigma secara intensif dimulai ketika dia diminta untuk pameran. GM mula-mula membuat sketsa untuk sajak-sajak yang dibuatnya.

Secara tidak sengaja, seorang teman di Malaysia menyarankan agar karya-karya tersebut dipamerkan di Malaysia. “Saya bilang kalau dipamerkan di Malaysia, kenapa tidak di sini saja,” katanya.

Proses Kreatif

Menyinggung proses kreatif sang seniman dalam menciptakan sebuah karya tidak direncanakan, bahkan mengalir dan meloncat-loncat, serta tidak bisa diulangi. “Jadi, seperti apa dikonstruksikan lagi agak sukar dikatakan,” katanya.

Hanya, menurut GM, dalam penciptaan karya dibutuhkan sikap berdiam diri. Ketika dalam posisi tersebut, biasanya kreativitas akan muncul. 

"Kita tidak bisa membuat karya seperti puisi dengan jingkrak-jingkrak. Ada suatu saat meditatif dalam penggalian yang diperlukan - tidak dramatis, tidak luar biasa. Ada satu momen yang diperlukan seperti mengheningkan cipta."

Pencapaian
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Nadi Gallery (@nadi.gallery)

Pameran Di Muka Jendela: Enigma merupakan pameran dalam rangka merayakan ulang tahun ke-80 pria yang kerap disapa GM ini.

Pemilik dan pengelola Nadi Gallery Biantoro Santoso menilai bahwa pencapaian GM dalam pameran ini adalah luar biasa mengingat usia sang seniman yang tidak lagi muda.

Tidak hanya itu, jumlah karya yang dipamerkan pun cukup banyak, yakni sekitar 40-50 lukisan dan 120 drawing atau sketsa.

Pameran Seni Rupa Seorang Penyair

Kurator pameran, Hendro Wiyanto mengungkapkan pameran seni rupa GM yang berlangsung di Salihara Art Center Gallery dan Nadi Gallery adalah pameran seni rupa seorang penyair. Menurutya, perlu digarisbawahi bahwa pameran ini adalah pameran seorang penyair yang mungkin merasa belum cukup.

Editor: Dika Irawan 

SEBELUMNYA

Ingin Memulai Bisnis Tanaman Hias? Ini Tips Suksesnya

BERIKUTNYA

Perselingkuhan Dalam Film Selesai

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: