Love is a Many Splendored Thing karya Jompet Kuswidananto. (Dok. ARTJOG/Jompet Kuswidananto)

Ini 4 Karya Menarik di ARTJOG MMXXI, Yuk Ikuti Pameran Virtualnya!

02 August 2021   |   14:57 WIB

Like
Saat ini, perhelatan ARTJOG MMXXI: Arts in Commons - Time (to) Wonder telah dibuka secara daring baik untuk pameran, kegiatan diskusi, maupun penampilan karya seni. Beberapa dari karya yang ditampilkan telah dipublikasi secara resmi baik melalui foto-foto maupun beberapa cuplikan video di media sosial. Mengusung konsep waktu, banyak karya yang disajikan mengeksplor tentang memori dan sejaran yang ada di masa lalu.

Untuk melepas rasa penasaran Genhype dengan karya-karya yang ada di ARTJOG MMXXI: Arts in Commons - Time (to) Wonder, yuk simak empat karya menarik yang bisa kalian saksikan di pameran tahun ini.

1. Love is a Many Splendored Thing
 

Dengan mengusung instalasi berspesifikasi pada lokasi, Love is a Many Splendored Thing karya seniman Jompet Kuswidananto ini mengangkat seputar tatapan romantisme akan megahnya sejarah kemenangan dengan mencoba masuk kembali ke dalam perasaan nostalgia pada berbagai gambaran pertaringan, kekerasan, dan berbagai puing yang kilaunya memberikan cahaya tuntunan di masa kini. 

Karya ini terinspirasi dari kisah-kisah kemenangan dan mulia yang sering dia ketahui saat masih bertumbuh.

2. Resting until the bell ringing
 
Resting until the bell ringing karya Theresia 'Tere' Agustina Sitompul. (Dok. ARTJOG/Theresia 'Tere' Agustina Sitompul)
Dibuat oleh seniman Theresia 'Tere' Agustina Sitompul, karya dengan medium semen, kaca, besi, kertas, dan polyester ini ingin menggambarkan adanya konflik yang sudah lama terjadi "perang" dan memicu munculnya pertanyaan akan letaknya kemanusiaan di dalamnya.

Tere menggambarkan bahwa karya ini ingin menunjukkan adanya perseteruan dan konflik yang membuat semua berubah, termasuk ketika semua orang harus bangun di tengah waktu istirahatnya saat alarm peringatan berbunyi. Baginya, ini juga berlaku di masa pandemi dengan adanya konflik dan permasalahan yang masih ditunggangi.

3. Destroyed in Peace
 
Destroyed in Peace karya Eko Nugroho. (Dok. ARTJOG/Eko Nugroho)
Karya berbentuk variasi medium milik seniman Eko Nugroho ingin menunjukkan dinamika fenomena virus Covid-19 yang melanda dunia yang perlahan muncul seperti menghancurkan satu generasi peradaban manusia serta mengubah sejarah dan perilaku manusia secara tenang dan diam dalam tiga medium: patung, lukisan di atas bordir, dan lukisan di atas kanvas.

"Secara keseluruhan, instalasi ini memang saya berikan dalam ruang yang tidak nyaman dengan warna kuning radiasi untuk bisa memberikan tekanan pada wabah ini secara nyata. Ketidaknyamanan yang membuat kita harus waspada, mencari antisipasi dan solusi agar kita selamat, terjaga dan menjadi bagian dari peradaban berikutnya dengan melewati fase yang menyedihkan ini," jelasnya dalam wawancara melalui pesan daring kepada Hypeabis.id.

4. Timur Merah Project V: Divine Comedia
 
Timur Merah Project V: Divine Comedia karya Citra Sasmita. (Dok. ARTJOG/Citra Sasmita)
Dibuat oleh seniman Citra Sasmita, Timur Merah Project sebenarnya merupakan penelusuran perempuan asal Bali ini terhadap migrasi teks dan naskah lama di Indonesia dengan pengaruhnya terhadap cara pandang terhadap sejarah yang bersifat paralel sebagai bentuk dari meleburnya batas antara ruang dan waktu.

Kali ini, dia mengambil sampel narasi tentang surga dan neraka dalam teks Bima Swarga (mitologi Hindu) yang punya pola yang mirip dengan Divina Comedia dari Dante Alighieri. yang kemudian dirangkai dalam bentuk kombinasi lukisan akrilik di atas kanvas Kamasan dan dipajang dengan pilar antik.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Yakin camilan Sehat Benar-Benar Menyehatkan? Cek Dulu Faktanya

BERIKUTNYA

Mayoritas Anak di Kawasan Asia Pasifik Lebih Memilih Pendidikan Tatap Muka

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: