Edukasi Sambil Rekreasi di Taman Safari
30 August 2023 |
19:50 WIB
1
Like
Like
Like
Taman Safari menginjak tahun ke-42 menjadi rumah bagi sekitar 3000 satwa. Di dalamnya, terdapat 300 spesies satwa dari berbagai belahan dunia yang dilindungi di kawasan konservasi Taman Safari. Sejak dahulu, Taman Safari digandrungi masyarakat sebagai wahana rekreasi sekaligus belajar mengenal hewan.
Tempat rekreasi yang dahulunya merupakan lahan kebun teh ini masih didominasi pengunjung dari kalangan keluarga. Taman Safari mengemas edukasi mengenai aneka fauna dengan ragam atraksi unik. Untuk membuat wisata yang ramah edukasi, Taman Safari menambahkan dan memperbaharui aktivitas seru di Taman Safari.
Safari Journey menjadi wahana yang paling populer yang digandrungi pengunjung Taman Safari. Safari Journey merupakan aktivitas klasik Taman Safari untuk mengajak pengunjung berkeliling dengan mobil melintasi konservasi alam terbuka yang berisi hewan-hewan herbivora dan karnivora.
Baca juga: Menengok Cai Tao dan Hu Chun, Dua Panda Menggemaskan di Taman Safari
Dalam perjalanan safari ini, pengunjung akan dibawa melihat hewan menggemaskan seperti flamingo hingga kumpulan singa yang siap menghadang jalanan saat mobil bersafari.
Pengunjung mungkin kerap bertanya tentang genangan air yang seolah menciptakan kesan sungai mengalir saat mobil-mobil melintas di area Safari. Padahal, aliran air tersebut memiliki fungsi yang krusial untuk memetakan wilayah karnivora dan herbivora.
“Jadi ketika kita berpindah dari wilayah herbivora ke karnivora, kita selalu kasih aliran air. Itu sengaja supaya kendaraan kita tidak membawa sense herbivora ke wilayah karnivora,” jelas Alexander Zulkarnain, VP of Media Event & Digital Taman Safari Indonesia.
Pengunjung diperbolehkan membuka kaca saat melintasi wilayah herbivora. Setelah itu, pengunjung akan dibawa ke wilayah karnivora. Setiap pengunjung tidak diperbolehkan turun dan membuka kaca di wilayah penuh para pemakan daging ini.
Bagi yang tak ingin mengelilingi luasnya lahan Taman Safari, pengunjung bisa mengajak keluarga ke area Baby Zoo. Area ini sangat cocok dijajal bersama anak-anak. Sebab, area Baby Zoo memperbolehkan pengunjung berinteraksi langsung dengan sebagian satwanya lewat cara yang lebih dekat dan menyenangkan.
Setelah itu, anak-anak bisa diajak untuk belajar tentang kehidupan satwa dalam pertunjukkan yang seru. Taman Safari menyediakan Animal Edutainment Show yang memberi gambaran kisah kehidupan satwa dikemas dalam pertunjukkan semacam teater.
Baca juga: Taman Safari Sambut Era Endemi Lewat Program Wisata Unik
Menuju wilayah atas, ada kubah burung yang berisi aneka ragam satwa burung dari berbagai jenis spesies. Selain itu, terdapat wilayah exhibit dari hewan lainnya seperti komodo, primate, hingga lumba-lumba.
Semakin menuju puncak, pengunjung akan melewati jalan yang menanjak dan cukup berkelok. Wilayah atas merupakan salah satu destinasi favorit yang cukup digandrungi wisatawan. Di sanalah tempat Hu Chun dan Cai Tao, sepasang panda yang diterbangkan dari Tiongkok pada September 2017 lalu.
Keberadaan mereka di Istana Panda cukup menjadi primadona kunjungan di Taman Safari. Sebab, mereka merupakan satu-satunya satwa panda yang ada di Indonesia.
Taman Safari membuat suasana yang semirip mungkin dengan habitat panda di Tiongkok. Dengan latar belakang Gunung Gede Pangrango, hampir lima hektare wilayah Taman Safari ditanami bambu sebagai pakan khusus bagi panda. Istana Panda juga menyediakan berbagai jenis merchandise serba panda dan jenis-jenis makanan yang terinspirasi dari panda di Panda Restaurant.
Apabila pengunjung ingin menyantap makanan di area bawah, Taman Safari juga menyediakan bermacam restoran dengan hidangan nusantara hingga mancanegara. Beberapa restoran yang dapat dijajal antara lain Rimba Foodcourt, Rainforest, Caravan Resto, Safari Kuring, dan lainnya.
Selain berwisata di waktu siang, pengunjung yang ingin menyaksikan Safari saat nuansa gelap dapat mencoba program Safari Malam. Sama seperti Safari Journey, Taman Safari akan mengajak pengunjungnya berkeliling dengan kendaraan terbuka untuk melintasi Safari di malam hari.
Suasana malam yang redup ditemani dinginnya malam Kota Bogor akan menciptakan kesan tersendiri bagi para pengunjung. Pengunjung yang ingin menjelajah jalur dan menyusuri trek sekaligus belajar tentang aneka flora obat-obatan dapat memilih program Safari Trek dan Outbond. Kalian juga akan dibawa menjelajah industri pengolahan kotoran hewan menjadi kompos dan kertas di Taman Safari.
Untuk bisa sampai ke Taman Safari, pengunjung bisa menempuh perjalanan sekitar 76 kilometer dari pusat Jakarta. Diperlukan waktu sekitar 1 jam 45 menit dengan melintasi Tol Jagorawi dan keluar dari Tol Ciawi. Setelah keluar tol, ikuti jalan raya Puncak lalu belok kanan ke Jalan Taman Safari.
Untuk bisa menjajal beragam wahana di taman Safari, pengunjung dapat merogoh kocek mulai dari Rp200.000 hingga Rp400.000 tergantung waktu kunjungan saat weekday atau weekend. Harga tiket sudah termasuk program Safari Journey, pertunjukan edukasi dan wahana permainan, serta kunjungan ke Istana Panda.
Baca juga: Jadi Pilihan Asyik Liburan Sekolah, Cek Harga & Cara Beli Tiket Taman Safari 2023
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Tempat rekreasi yang dahulunya merupakan lahan kebun teh ini masih didominasi pengunjung dari kalangan keluarga. Taman Safari mengemas edukasi mengenai aneka fauna dengan ragam atraksi unik. Untuk membuat wisata yang ramah edukasi, Taman Safari menambahkan dan memperbaharui aktivitas seru di Taman Safari.
Safari Journey menjadi wahana yang paling populer yang digandrungi pengunjung Taman Safari. Safari Journey merupakan aktivitas klasik Taman Safari untuk mengajak pengunjung berkeliling dengan mobil melintasi konservasi alam terbuka yang berisi hewan-hewan herbivora dan karnivora.
Baca juga: Menengok Cai Tao dan Hu Chun, Dua Panda Menggemaskan di Taman Safari
Dalam perjalanan safari ini, pengunjung akan dibawa melihat hewan menggemaskan seperti flamingo hingga kumpulan singa yang siap menghadang jalanan saat mobil bersafari.
Pengunjung mungkin kerap bertanya tentang genangan air yang seolah menciptakan kesan sungai mengalir saat mobil-mobil melintas di area Safari. Padahal, aliran air tersebut memiliki fungsi yang krusial untuk memetakan wilayah karnivora dan herbivora.
“Jadi ketika kita berpindah dari wilayah herbivora ke karnivora, kita selalu kasih aliran air. Itu sengaja supaya kendaraan kita tidak membawa sense herbivora ke wilayah karnivora,” jelas Alexander Zulkarnain, VP of Media Event & Digital Taman Safari Indonesia.
Jerapah di Taman Safari (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)
Pengunjung diperbolehkan membuka kaca saat melintasi wilayah herbivora. Setelah itu, pengunjung akan dibawa ke wilayah karnivora. Setiap pengunjung tidak diperbolehkan turun dan membuka kaca di wilayah penuh para pemakan daging ini.
Bagi yang tak ingin mengelilingi luasnya lahan Taman Safari, pengunjung bisa mengajak keluarga ke area Baby Zoo. Area ini sangat cocok dijajal bersama anak-anak. Sebab, area Baby Zoo memperbolehkan pengunjung berinteraksi langsung dengan sebagian satwanya lewat cara yang lebih dekat dan menyenangkan.
Setelah itu, anak-anak bisa diajak untuk belajar tentang kehidupan satwa dalam pertunjukkan yang seru. Taman Safari menyediakan Animal Edutainment Show yang memberi gambaran kisah kehidupan satwa dikemas dalam pertunjukkan semacam teater.
Baca juga: Taman Safari Sambut Era Endemi Lewat Program Wisata Unik
Menuju wilayah atas, ada kubah burung yang berisi aneka ragam satwa burung dari berbagai jenis spesies. Selain itu, terdapat wilayah exhibit dari hewan lainnya seperti komodo, primate, hingga lumba-lumba.
Semakin menuju puncak, pengunjung akan melewati jalan yang menanjak dan cukup berkelok. Wilayah atas merupakan salah satu destinasi favorit yang cukup digandrungi wisatawan. Di sanalah tempat Hu Chun dan Cai Tao, sepasang panda yang diterbangkan dari Tiongkok pada September 2017 lalu.
Keberadaan mereka di Istana Panda cukup menjadi primadona kunjungan di Taman Safari. Sebab, mereka merupakan satu-satunya satwa panda yang ada di Indonesia.
Chai Tao, Panda di Taman Safari (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)
Taman Safari membuat suasana yang semirip mungkin dengan habitat panda di Tiongkok. Dengan latar belakang Gunung Gede Pangrango, hampir lima hektare wilayah Taman Safari ditanami bambu sebagai pakan khusus bagi panda. Istana Panda juga menyediakan berbagai jenis merchandise serba panda dan jenis-jenis makanan yang terinspirasi dari panda di Panda Restaurant.
Apabila pengunjung ingin menyantap makanan di area bawah, Taman Safari juga menyediakan bermacam restoran dengan hidangan nusantara hingga mancanegara. Beberapa restoran yang dapat dijajal antara lain Rimba Foodcourt, Rainforest, Caravan Resto, Safari Kuring, dan lainnya.
Selain berwisata di waktu siang, pengunjung yang ingin menyaksikan Safari saat nuansa gelap dapat mencoba program Safari Malam. Sama seperti Safari Journey, Taman Safari akan mengajak pengunjungnya berkeliling dengan kendaraan terbuka untuk melintasi Safari di malam hari.
Suasana malam yang redup ditemani dinginnya malam Kota Bogor akan menciptakan kesan tersendiri bagi para pengunjung. Pengunjung yang ingin menjelajah jalur dan menyusuri trek sekaligus belajar tentang aneka flora obat-obatan dapat memilih program Safari Trek dan Outbond. Kalian juga akan dibawa menjelajah industri pengolahan kotoran hewan menjadi kompos dan kertas di Taman Safari.
Untuk bisa sampai ke Taman Safari, pengunjung bisa menempuh perjalanan sekitar 76 kilometer dari pusat Jakarta. Diperlukan waktu sekitar 1 jam 45 menit dengan melintasi Tol Jagorawi dan keluar dari Tol Ciawi. Setelah keluar tol, ikuti jalan raya Puncak lalu belok kanan ke Jalan Taman Safari.
Untuk bisa menjajal beragam wahana di taman Safari, pengunjung dapat merogoh kocek mulai dari Rp200.000 hingga Rp400.000 tergantung waktu kunjungan saat weekday atau weekend. Harga tiket sudah termasuk program Safari Journey, pertunjukan edukasi dan wahana permainan, serta kunjungan ke Istana Panda.
Baca juga: Jadi Pilihan Asyik Liburan Sekolah, Cek Harga & Cara Beli Tiket Taman Safari 2023
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.