Cai Tao, Panda Jantan di Taman Safari (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)

Menengok Cai Tao dan Hu Chun, Dua Panda Menggemaskan di Taman Safari

08 August 2023   |   16:08 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Taman Safari sudah menjadi wahana rekreasi dan edukasi keluarga di Indonesia sejak 1981. Untuk menambah keseruan atraksi, pengelola menambah daya tarik lain yang tak kalah unik. Salah satunya adalah menghadirkan Istana Panda di area puncak Taman Safari. 

Jika di area bawah pengunjung dapat menikmati suasana alam terbuka yang dihuni berbagai satwa karnivora dan herbivora, Genhype bakal merasakan atmosfer yang berbeda saat menanjak wilayah atas.

Sebelum sampai pada wilayah terpuncak Taman Safari yaitu Istana Panda, pengunjung akan melewati berbagai exhibit satwa seperti pusat primata, burung, komodo, lumba-lumba, dan lainnya. Istana Panda akan menjadi wahana dengan lokasi teratas yang bisa dikunjungi.

Seperti namanya, wisata ini menjadi tempat tinggal bagi dua panda asal China bernama Hu Chun dan Cai Tao. Mereka merupakan dua panda yang diizinkan pemerintah Tiongkok untuk tinggal dan diurus oleh Taman Safari sebagai lembaga konservasi alam. Indonesia merupakan negara ke-16 yang dipercaya untuk mengembangbiakan panda.  

Cai Tao merupakan panda jantan, sementara Hu Chun merupakan panda betina. Sepasang panda ini diharapkan bisa membawa keturunan pertama di Indonesia. Namun hingga saat ini, pihak Taman Safari masih bergelut dengan rencana keturunannya. 

Baca juga: Mengintip Tata Kelola Sampah Organik di Taman Safari, Ternak Maggot Mulai Diminati Warga Sekitar
 

Cai Tao, Panda Jantan di Taman Safari Indonesia (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)

Cai Tao, Panda Jantan di Taman Safari Indonesia (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)

Baik Hu Chun dan Cai Tao sudah menjalani pertemuan alami dan inseminasi buatan. Akan tetapi, kedua metode ini masih gagal menghasilkan keturunan. Pada tahun ini, Taman Safari akan kembali mempertemukan keduanya.

Hal tersebut penting dilakukan karena pada hari biasa, mamalia ini cenderung soliter dan menyendiri. Keeper Giant Panda Taman Safari, Cacih Lidia, menjelaskan bahwa panda hanya memiliki satu kali masa kawin dalam satu tahun yang puncaknya hanya terjadi dalam dua hari saja.

Adapun, untuk mendatangkan Hu Chun dan Cai Tao, Taman Safari Indonesia merogoh kocek miliaran rupiah. Board Member Taman Safari Indonesia , Agus Susanto mengatakan status Hu Chun dan Cai Tao pun adalah sewa. Artinya mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga dua panda itu dalam masa sewa 10 tahun, sebelum akhirnya kinerja lembaga dievaluasi untuk perpanjangan masa sewa atau diberhentikan. 

“Jadi mereka ini bukan hak milik kita. Nanti ada proses lanjutan perpanjangan. Mereka pertama kali datang ke Taman Safari itu pada September 2017. Jadi sampai masa 10 tahun sejak datang mereka akan berada disini, “ katanya. Agus juga menyebut hal ini merupakan salah satu upaya diplomasi antara Indonesia dengan China. 
 

Hu Chun, Panda Betina di Taman Safari Indonesia (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)

Hu Chun, Panda Betina di Taman Safari Indonesia (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)

Untuk memastikan Cai Tao dan Hu Chun hidup layak, sekitar 5 hektare dari total 270 hektare wilayah Taman Safari ditanami 20 spesies bambu untuk menjamin pakan keduanya aman dan sesuai selera. Pengelola juga mendatangkan pihak khusus yang memahami jenis-jenis bambu untuk pakan panda.

Setiap harinya, Taman Safari akan menyediakan sekitar 20 kilogram pakan yang berisi bambu dan rebung.Pakan ini terbilang cukup banyak karena menyesuaikan dengan masa estrus dan masa normal panda yang mungkin membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit makanan.

“Normalnya memang 12 kilogram, tetap kita selalu sediakan 20 kilogram per hari,” jelas Cacih.

Selain itu, Taman Safari juga melakukan upaya lain seperti pengecekan secara berkala bulanan. Langkah lainnya adalah membuat habitat yang mirip dengan tempat tinggal panda. Istana Panda terletak di dekat pegunungan Pangrango dengan suhu sekitar 18-24 derajat celcius, mirip dengan atmosfer pegunungan Shili tempat tinggal kedua panda sebelumnya. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

4 Rekomendasi Kuliner Khas Bali yang Ramah di Kantong

BERIKUTNYA

Mengintip Tata Kelola Sampah Organik di Taman Safari, Ternak Maggot Mulai Diminati Warga Sekitar

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: