Gamescom 2023 (Sumber gambar: Instagram.com/gamescom)

Delegasi Indonesia Raih Hasil Positif di Gamescom 2023, Gerbang Pembuka Raih Market Global

29 August 2023   |   19:36 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Delegasi Indonesia yang berisi 11 perusahaan gim lokal membawa hasil yang positif di ajang Gamescom 2023. Keikutsertaan Indonesia di pameran gim bertaraf internasional tersebut diharapkan makin membuka jalan bagi gim lokal menuju pasar global.

Gamescom 2023 meruapakan ajang bergengsi bagi developer gim di seluruh dunia. Banyak pengembang gim yang memanfaatkan acara yang digelar di kota Koln, Jerman itu dengan memamerkan daftar gim baru yang akan diluncurkannya dalam waktu dekat.

Baca juga: Daftar Pemenang Game Terbaik di Gamescom 2023, Siapa Jawara Tahun Ini?

Selain itu, Gamescom juga biasanya dimanfaatkan oleh para developer untuk membentuk ekosistem gim yang lebih luas, termasuk dengan adanya kerja sama atau perjanjian bisnis.

Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia Cipto Adiguno mengatakan bahwa sejak Indonesia rutin datang ke Gamescom, potensi gim lokal untuk ikut meramaikan pasar internasional makin terbuka. Berkat acara ini, sejumlah gim lokal juga bahkan telah menemukan sukses besar di pasar Barat.
 

“Event ini menjadi gerbang bagi pembuat game Indonesia untuk mencapai market internasional,” jelas Cipto kepada Hypeabis.id, Selasa (29/8).


Tahun ini, Indonesia kembali datang ke event yang telah berlangsung sejak 23 Agustus hingga 27 Agustus 2023 tersebut. Dengan mengusung tema booth Games From Indonesia, tercatat ada 11 perwakilan yang dihadirkan.

Kesebelas delegasi Indonesia ini adalah Algorocks, Anantarupa Studios, Dreams Studios Indonesia, GINVO Studio, Glory Jam, Mankibo, Nightspade Multi Kreasi, Pendopo Multi Creation, Agate, Nuon Digital Indonesia, dan Wisageni Studio.
 

Menurut Cipto, konsep booth Indonesia di ajang tersebut bernuansa simplicity. Pihaknya ingin mengutamakan fungsi dan identitas tiap developer tanpa hiasan berlebih. Terlebih, kedatangan para delegasi Indonesia ini punya tujuan untuk melanjutkan partisipasi yang telah dibangun dengan baik selama ini.

Hasil yang didapatkan setelah mengikuti ajang ini pun disebutnya cukup baik. Secara total, delegasi Indonesia telah melakukan lebih dari 200 meeting pada ajang tersebut. Sebagian besarnya berlangsung di anjungan Indonesia.

“Seperti biasa, perjanjian bisnis tidak akan terjadi di lokasi secara langsung. Namun, beberapa delegasi mendapatkan offer bisnis yang cukup signifikan di sana. Semoga dalam waktu dekat menjadi deal yang bisa kami laporkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa potensi industri gim memang terus meningkat dari tahun ke tahun. Dia berharap ke depan makin banyak pengembang lokal yang mampu bersaing tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di pasar global.

“Pelaku industri game lokal bisa mengakhiri dominasi developer game dari luar negeri dan memimpin pasar dalam negeri. Generasi penerus pengembang game lokal harus hadir. Ekosistem digital di Indonesia harus kita perkuat,” ucapnya dikutip dari laman Kemenparekraf.

Sebagai informasi, akses 11 developer lokal ke ajang tersebut terjadi berkat dukungan dan kolaborasi dengan Kemenkominfo, Kemendag, Disparekraf DKI, KBRI Berlin, KJRI Frankfurt, ITPC Hamburg, Asosiasi Game Indonesia, dan Asosiasi Cakra.


Networking & Promosi Harus Seimbang

Pengamat Games dari Zilbest Yabes Elia sepakat bahwa Gamescom merupakan ajang pameran gim yang punya arti penting bagi para developer di seluruh dunia. Terlebih, salah satu hal yang menjadi penting di sana adalah event B2B-nya.

Ajang ini bisa menjadi momen memerluas jejaring para developer lokal untuk bertemu potential partner dari luar negeri, seperti game publisher. Memang, tidak semua kerja sama bisa langsung terjadi pada event tersebut. Akan tetapi, setidaknya ada presentasi yang menarik sehingga potensi kerja sama bisnis itu bisa memungkinkan terjadi.

“Kalau ngomongin signifikansi event, ya penting banget. Selain jadi ajang networking yang penting buat bisnis para developer Indonesia, event ini juga bisa jadi ajang marketing. Plus, bisa juga dipakai buat ngumpulin feedback dari pemain yang datang dan nyobain gim-gim Indonesia,” ungkap Yabes kepada Hypeabis.id, Selasa (29/8).

Namun, terkait dengan ajang marketing tersebut, tampaknya belum ada yang bisa terlalu dibahas. Yabes menyebut exposure dari gim-gim yang ditampilkan di ajang tersebut memang lebih banyak menyasar developer luar negeri.

Exposure untuk game developer lokal yang diajak ke sana sangat minim atau nyaris nol. Kalaupun ada, yang aku temukan hanya nama game developer-nya aja, enggak ada nama gimnya,” imbuhnya.

Padahal, sudah seharusnya Indonesia tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga bisa tampil dan mencuri perhatian di sana. Untuk bisa mencuri perhatian, salah satu yang dilihatnya masih kurang ialah exposure dari media atau konten kreator.

“Beberapa game developer Indonesia ada yang bilang kalau Indonesia bukan pasar mereka, makanya fokus exposure-nya ke luar negeri. Tapi, menurutku, ini blunder juga sih. Kan bisa aja digarap bersamaan untuk lokal dan luar. Karena, kalau cuma mengandalkan media luar negeri, ya hanya sekali dua kali aja exposure-nya. Soalnya, harus bersaing sama gim-gim lain di seluruh dunia,” terangnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Pemerintah Perluas Penerima Subsidi Sepeda Motor Listrik, Cek Syarat & Ketentuannya

BERIKUTNYA

Spesifikasi & Harga Nubia Neo 5G, Ponsel Gaming Entry Level Terbaru dari ZTE

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: