82% Konsumen Indonesia Belanja Elektronik, Rumah Tangga, & Kesehatan di E-commerce
29 August 2023 |
18:56 WIB
Setiap harinya lebih banyak orang berbelanja melalui platform e-commerce. Kemudahan dan kenyamanan berbelanja online menjadi alasan utama konsumen berbelanja online. Ditambah dengan promo ongkos kirim, konsumen memilih untuk menunggu barang sampai daripada pergi ke toko untuk memiliki langsung barang yang diinginkan.
Populix mencatat belanja daring melalui platform e-commerce masih tetap menjadi pilihan utama masyarakat dalam membeli barang elektronik, kebutuhan rumah tangga, atau kesehatan dalam satu bulan terakhir.
Baca juga: Konsumen e-Commerce Sensitif Terhadap Program yang Membentuk Biaya Akhir
Indah Tanip, Head of Research Populix, menunjukkan bahwa 82 persen responden melakukan pembelian ketiga barang tersebut di lokapasar daring (e-commerce). Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan media sosial dan toko luring yang masing-masing sebesar 13 persen dan 6 persen.
Alasan responden melakukan pembelian melalui lokapasar daring karena hemat waktu dan tenaga, ada program gratis ongkos kirim, harga lebih mudah jika dibandingkan dengan toko luring, terdapat potongan harga, dan mudah membandingkan harga.
Di antara alasan tersebut, lebih hemat waktu dan tenaga serta gratis ongkos pengiriman menjadi dua teratas dengan masing-masing 79 persen dan 72 persen. Sementara harga lebih murah dibandingkan dengan toko luring dan terdapat potongan harga masing-masing 62 persen dan 61 persen.
Survei itu juga menunjukkan bahwa anggaran belanja di lokapasar daring lebih tinggi dibandingkan dengan toko luring dan media sosial. Jika dihitung per satu bulan, anggaran belanja daring yang dihabiskan responden terinci sekitar Rp1 juta di lokapasar daring, Rp676.119 di media sosial dan toko daring sebesar Rp773.077.
Adapun, persentase belanja daring dan besarannya dalam satu bulan terakhir adalah sebagai berikut:
Meskipun begitu, khusus anggaran belanja barang elektronik, responden yang berbelanja melalui toko luring mengindikasikan memiliki anggaran lebih besar jika dibandingkan pembeli di lokapasar daring. Survei tersebut memberikan catatan sebagai indikasi lantaran jumlah responden yang sedikit.
Indah menambahkan bahwa barang elektronik, rumah tangga, dan kesehatan yang dibeli oleh konsumen di lokapasar daring adalah barang yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun, barang elektronik dan rumah tangga yang dibeli adalah barang yang tidak habis pakai.
“Barang yang awet, bisa digunakan pada waktu cukup lama,” katanya.
Sementara barang kesehatan yang dibeli terdapat barang pakai dan konsumsi. Barang yang dikonsumsi seperti obat, vitamin, suplemen, dan sebagainya. Adapun, barang non konsumsi yang dibeli seperti popok, alat tes kehamilan, dan sebagainya.
“Jadi, memang banyak hal, beraneka ragam produk yang dibutuhkan oleh setiap masyakarat dalam kategori ini,” tambahnya.
Survei yang dilakukan terhadap 1.005 responden itu juga menunjukkan bahwa terdapat tiga merek lokapasar daring di dalam negeri yang berada dalam tiga teratas responden untuk berbelanja barang elektronik, rumah tangga, dan kesehatan.
Ketiga lokapasar daring itu adalah Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Sebanyak 44 persen responden menjawab Tokopedia, 40 persen Shopee, dan 11 persen Lazada.
Tokopedia disebut menjadi pilihan konsumen lantaran dinilai sebagai lokapasar daring yang menjual produk berkualitas dan juga pengiriman yang aman. Sementara alasan responden memilh Shopee lantaran harga yang terjangkau dan gratis ongkos pengiriman. Di sisi lain, responden melihat melilhat Lazada sebagai lokapasar daring yang memiliki pengiriman aman, terpercaya, dan harga yang lebih terjangkau.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Populix mencatat belanja daring melalui platform e-commerce masih tetap menjadi pilihan utama masyarakat dalam membeli barang elektronik, kebutuhan rumah tangga, atau kesehatan dalam satu bulan terakhir.
Baca juga: Konsumen e-Commerce Sensitif Terhadap Program yang Membentuk Biaya Akhir
Indah Tanip, Head of Research Populix, menunjukkan bahwa 82 persen responden melakukan pembelian ketiga barang tersebut di lokapasar daring (e-commerce). Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan media sosial dan toko luring yang masing-masing sebesar 13 persen dan 6 persen.
Alasan responden melakukan pembelian melalui lokapasar daring karena hemat waktu dan tenaga, ada program gratis ongkos kirim, harga lebih mudah jika dibandingkan dengan toko luring, terdapat potongan harga, dan mudah membandingkan harga.
Di antara alasan tersebut, lebih hemat waktu dan tenaga serta gratis ongkos pengiriman menjadi dua teratas dengan masing-masing 79 persen dan 72 persen. Sementara harga lebih murah dibandingkan dengan toko luring dan terdapat potongan harga masing-masing 62 persen dan 61 persen.
Survei itu juga menunjukkan bahwa anggaran belanja di lokapasar daring lebih tinggi dibandingkan dengan toko luring dan media sosial. Jika dihitung per satu bulan, anggaran belanja daring yang dihabiskan responden terinci sekitar Rp1 juta di lokapasar daring, Rp676.119 di media sosial dan toko daring sebesar Rp773.077.
Adapun, persentase belanja daring dan besarannya dalam satu bulan terakhir adalah sebagai berikut:
- 47 persen: Rp50.000 – Rp250.000
- 25 persen: Rp250.001 – Rp500.000
- 10 persen: Rp500.001 – Rp1 juta
- 10 persen: Rp1 juta – Rp5 juta
- 2 persen: Rp5 juta – Rp10 juta
Meskipun begitu, khusus anggaran belanja barang elektronik, responden yang berbelanja melalui toko luring mengindikasikan memiliki anggaran lebih besar jika dibandingkan pembeli di lokapasar daring. Survei tersebut memberikan catatan sebagai indikasi lantaran jumlah responden yang sedikit.
Indah menambahkan bahwa barang elektronik, rumah tangga, dan kesehatan yang dibeli oleh konsumen di lokapasar daring adalah barang yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun, barang elektronik dan rumah tangga yang dibeli adalah barang yang tidak habis pakai.
“Barang yang awet, bisa digunakan pada waktu cukup lama,” katanya.
Sementara barang kesehatan yang dibeli terdapat barang pakai dan konsumsi. Barang yang dikonsumsi seperti obat, vitamin, suplemen, dan sebagainya. Adapun, barang non konsumsi yang dibeli seperti popok, alat tes kehamilan, dan sebagainya.
“Jadi, memang banyak hal, beraneka ragam produk yang dibutuhkan oleh setiap masyakarat dalam kategori ini,” tambahnya.
Tiga Lokapasar Daring
Survei yang dilakukan terhadap 1.005 responden itu juga menunjukkan bahwa terdapat tiga merek lokapasar daring di dalam negeri yang berada dalam tiga teratas responden untuk berbelanja barang elektronik, rumah tangga, dan kesehatan.Ketiga lokapasar daring itu adalah Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Sebanyak 44 persen responden menjawab Tokopedia, 40 persen Shopee, dan 11 persen Lazada.
Tokopedia disebut menjadi pilihan konsumen lantaran dinilai sebagai lokapasar daring yang menjual produk berkualitas dan juga pengiriman yang aman. Sementara alasan responden memilh Shopee lantaran harga yang terjangkau dan gratis ongkos pengiriman. Di sisi lain, responden melihat melilhat Lazada sebagai lokapasar daring yang memiliki pengiriman aman, terpercaya, dan harga yang lebih terjangkau.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.