Mau Mulai Berbisnis Street Food? Cek Kiat-kiat Sukses Berikut Ini Yuk
29 August 2023 |
16:00 WIB
Kuliner kaki lima atau street food saat ini tidak lagi didominasi oleh makanan lokal saja, tak sedikit kuliner mancanegara yang mulai dijajakan di pinggir jalan mulai dari Asian Food hingga Western Food. Meski namanya jajanan kaki lima, yang identik di jual di pinggir-pinggir jalan, rasanya tidak kalah nikmat.
Sarita Sutedja, Educator dari Foodizz Academy mengatakan tren munculnya street food dari berbagai negara tidak lepas dari pengaruh pop culture baik dari musik, fesyen, hingga drama yang membuat banyak masyarakat makin familiar dan ingin mencicipi langsung menu-menu jajanan dari mancanegara tersebut.
Beberapa street food dari Asia yang paling populer antara lain jajanan khas Korea Selatan seperti odeng, fish ball, tteokbokki, dan lain sebagainya. Selain itu ada pula nasi katsu ala Jepang, dimsum, serta suki and grill. Sementara untuk western food yang paling diminati yakni french fries, chicken steak, dan pizza.
Menurut Sarita, selain dipengaruhi oleh pop culture, salah satu yang menyebabkan makin banyaknya pebisnis kuliner yang terjun dalam bisnis street food mancanegara dengan harga yang lebih terjangkau karena akses untuk mendapatkan bahan baku lebih mudah dan murah.
Baca juga: 6 Negara dengan Street Food yang Enak & Murah, Kalian Suka yang Mana?
Bagi yang ingin terjun dalam bisnis street food ini, dia mengatakan hal paling pertama yang harus dimiliki adalah kemauan untuk terus belajar mengenai bisnis kuliner, baik pilar-pilar dasar seperti pemasaran, operasional, keuangan, hingga SDM, maupun dari sisi mental, mindset, dan cara berkomunikasi.
“Pebisnis juga perlu memanfaatkan teknologi di bisnis kuliner sehingga gap atau blind spot bisa diminimalisir atau bahkan dihindari,” jelasnya.
Selain itu, dalam mengembangkan bisnis street food, hal penting lainnya adalah memilih lokasi. Pasalnya, street food benar-benar mengandalkan keramaian yang diperkuat dengan visibilitas tinggi seperti stand yang mudah terlihat, dan menampilkan gambar-gambar produk yang menarik.
Hal berikutnya yang penting adalah memiliki konsep menarik sehingga memancing konsumen atau pengunjung untuk datang dan membuat konten yang secara tidak langsung ikut memasarkan bisnis tersebut. Misalnya dengan menghadirkan 'atraksi' di dalam proses penyajian atau melakukan interaksi dengan konsumen ala ice cream Turki.
“Intinya selalu pantau TikTok, pantau tren yang sedang viral dan pertimbangkan apakah bisa kita buat yang serupa,” tuturnya.
Meski bisnis street food terkesan usaha kecil, tetapi pemiliknya juga dapat meningkatkan skala usaha mereka. Ini bisa dilakukan dengan membangun branding yang menjadi pembeda sehingga menciptakan keterikatan konsumen. Selain itu, hadirkan wow factor yang sulit diikuti oleh kompetitor.
Selanjutnya perlu memperhatikan quality, service, cleanliness sehingga konsumen merasa nyaman dan aman. “Bangun engagement dengan konsumen, misal dengan mengumpulkan dan mengelola data konsumen, sehingga tercipta hubungan yang baik dengan konsumen,” tuturnya.
Baca juga: 10 Rekomendasi Street Food di Jakarta yang Pantang Dilewati
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Sarita Sutedja, Educator dari Foodizz Academy mengatakan tren munculnya street food dari berbagai negara tidak lepas dari pengaruh pop culture baik dari musik, fesyen, hingga drama yang membuat banyak masyarakat makin familiar dan ingin mencicipi langsung menu-menu jajanan dari mancanegara tersebut.
Beberapa street food dari Asia yang paling populer antara lain jajanan khas Korea Selatan seperti odeng, fish ball, tteokbokki, dan lain sebagainya. Selain itu ada pula nasi katsu ala Jepang, dimsum, serta suki and grill. Sementara untuk western food yang paling diminati yakni french fries, chicken steak, dan pizza.
Menurut Sarita, selain dipengaruhi oleh pop culture, salah satu yang menyebabkan makin banyaknya pebisnis kuliner yang terjun dalam bisnis street food mancanegara dengan harga yang lebih terjangkau karena akses untuk mendapatkan bahan baku lebih mudah dan murah.
Baca juga: 6 Negara dengan Street Food yang Enak & Murah, Kalian Suka yang Mana?
Ilustrasi street food (Sumber gambar: Unsplash/Ian Valerio)
“Pebisnis juga perlu memanfaatkan teknologi di bisnis kuliner sehingga gap atau blind spot bisa diminimalisir atau bahkan dihindari,” jelasnya.
Selain itu, dalam mengembangkan bisnis street food, hal penting lainnya adalah memilih lokasi. Pasalnya, street food benar-benar mengandalkan keramaian yang diperkuat dengan visibilitas tinggi seperti stand yang mudah terlihat, dan menampilkan gambar-gambar produk yang menarik.
Hal berikutnya yang penting adalah memiliki konsep menarik sehingga memancing konsumen atau pengunjung untuk datang dan membuat konten yang secara tidak langsung ikut memasarkan bisnis tersebut. Misalnya dengan menghadirkan 'atraksi' di dalam proses penyajian atau melakukan interaksi dengan konsumen ala ice cream Turki.
“Intinya selalu pantau TikTok, pantau tren yang sedang viral dan pertimbangkan apakah bisa kita buat yang serupa,” tuturnya.
Meski bisnis street food terkesan usaha kecil, tetapi pemiliknya juga dapat meningkatkan skala usaha mereka. Ini bisa dilakukan dengan membangun branding yang menjadi pembeda sehingga menciptakan keterikatan konsumen. Selain itu, hadirkan wow factor yang sulit diikuti oleh kompetitor.
Selanjutnya perlu memperhatikan quality, service, cleanliness sehingga konsumen merasa nyaman dan aman. “Bangun engagement dengan konsumen, misal dengan mengumpulkan dan mengelola data konsumen, sehingga tercipta hubungan yang baik dengan konsumen,” tuturnya.
Baca juga: 10 Rekomendasi Street Food di Jakarta yang Pantang Dilewati
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.