Konsol Game Handheld Naik Pamor, Begini Saran Streamer Gim dan Pengamat Teknologi
28 August 2023 |
11:49 WIB
Pasar game konsol handheld (gim stik genggam portabel) tampaknya bangkit lagi di tengah ramainya gim daring smartphone. Beberapa perusahaan teknologi pun berencana meluncurkan permainan genggam portabel yang kerap menjadi penghibur di tengah perjalanan ini.
Sony salah satunya. Perusahaan teknologi asal Jepang ini baru saja mengumumkan konsol handheld terbarunya, yaitu PlayStation Portal, sebelumnya dikenal sebagai Project Q.
Baca juga: Deretan Game Termahal di Dunia, Ada yang Seharga Rp15 Juta
Hideaki Nishino, Wakil Presiden Senior dari Platform Experience Sony Interactive Entertainment menerangkan konsol ini sejatinya hadir sebagai pendukung atau pelengkap dari konsol PS5. “PlayStation Portal akan terhubung dengan PS5 melalui Wifi. Anda dapat beralih dengan cepat dari PS5 ke PlayStation Portal,” ujarnya dalam blog resmi Sony, dikutip Hypeabis.id.
Selain Sony, Lenovo berniat meluncurkan perangkat PC gaming genggam, Legion Go. Digadang-gadang menjadi pesaing Steam Deck dan Asus ROG Ally, konsol handheld ini bakal menggunakan Windows 11 untuk kompatibilitas dengan PC. Sementara dapur pacu yang dipakai kabarnya APU AMD Phoenix berbasis arsitektur AMD Zen4 & RDNA3.
Kiat Memilih Game Konsol Handheld
Menurut Game Streamer Luthfi Halimawan, Sony pastinya mengusung eksklusivitas dalam mengeluarkan produk, tidak terkecuali konsol handheld. Eksklusivitas inilah yang dicari para gamer, seperti dirinya. “Yang aku cari eksklusivitas bukan spesifikasinya saja. Kalau speknya bagus, itu bonus,” ujarnya saat dihubungi, Jumat, (2/8/2023).
Dia sendiri tidak terlalu memerhatikan chipset karena handheld tidak bisa dirakit sendiri dan pemainnya tidak banyak. Menurutnya, lebih penting jika perangkat ini mendukung penyimpanan cloud atau komputasi awan pada satu server. Selain itu, dia lebih prefer menggunakan handheld dengan sistem operasi Windows, seperti ROG Ally.
“Colok beberapa device bisa langsung jadi PC dadakan. Mini PC paling ringan punyaku dan kuat. Enak dibawa ke mana-mana, cuma baterainya saja (yang cepat habis),” imbuhnya.
Display juga menjadi hal yang patut menjadi pertimbangan. Tampilan ini tentu memberi pengalaman lebih saat memainkan konsol handheld. “ROG Ally displaynya lebih bagus, jernih, pengalaman mainnya beda banget. Mau main game berat juga dia masih angkat. Apalagi Windows, bisa kita atur naik turun spesifikasinya,” jelas Luthfi.
Sementara itu, dia berpendapat bahwa perangkat game konsol handheld semakin canggih. Graphics Processing Unit (GPU) yang dahulu besar, sekarang bisa diperkecil. Namun, Luthfi berharap kapasitas baterai bisa ditingkatkan para pembuat konsol handheld. Pasalnya, alat permainan genggam ini biasanya dipakai selama perjalanan.
Sejauh ini, Luthfi selalu menggunakan konsol handheld seraya dihubungkan ke tempat pengisian daya agar baterai tidak cepat habis. Dia juga berharap konsol handheld menggunakan simcard sehingga tidak perlu harus menggunakan konsepsi WiFi.
Sementara itu, Pengamat Games dari Zilbest Yabes Elia menyebut dalam memilih game konsol genggam, pertama yang harus diperhatikan adalah sistem operasinya. Apakah memakai sistem operasi Android, Windows, atau malah sistem operasi sendiri seperti Nintendo Switch.
Sistem operasi ini menurutnya yang menjadi penentu utama, game-game apa saja yang bisa dimainkan pada konsol handheld. “Kalau harga enggak jadi masalah, cari yang sistem operasinya Windows,” sebutnya, Jumat (2/8/2023).
Mengapa harus Windows? Yabes menerangkan perangkat yang memakai sistem operasi Windows, masih bisa memainkan game-game Android, menggunakan emulator. Plus, game Windows jauh lebih bervariasi ketimbang yang ada di Android.
Untuk preferensi kedua, dia memilih Nintendo Switch dan berikutnya baru ke Android karena bermain game di Android bisa menggunakan ponsel. Jadi, tidak perlu memakai gaming handheld.
Baca juga: Cek Fitur Snapdragon G Series, Lini Chipset Khusus Konsol Game Handheld Terbaru dari Qualcomm
Jika sudah menentukan sistem operasi, langkah berikutnya barulah mempertimbangkan harga, performanya, fungsi mobilitasnya seperti berat dan daya tahan baterai. Setelah itu kenyamanan bermain berupa aksesori atau tombol-tombol fisiknya.
Editor: Fajar Sidik
Sony salah satunya. Perusahaan teknologi asal Jepang ini baru saja mengumumkan konsol handheld terbarunya, yaitu PlayStation Portal, sebelumnya dikenal sebagai Project Q.
Baca juga: Deretan Game Termahal di Dunia, Ada yang Seharga Rp15 Juta
Hideaki Nishino, Wakil Presiden Senior dari Platform Experience Sony Interactive Entertainment menerangkan konsol ini sejatinya hadir sebagai pendukung atau pelengkap dari konsol PS5. “PlayStation Portal akan terhubung dengan PS5 melalui Wifi. Anda dapat beralih dengan cepat dari PS5 ke PlayStation Portal,” ujarnya dalam blog resmi Sony, dikutip Hypeabis.id.
Selain Sony, Lenovo berniat meluncurkan perangkat PC gaming genggam, Legion Go. Digadang-gadang menjadi pesaing Steam Deck dan Asus ROG Ally, konsol handheld ini bakal menggunakan Windows 11 untuk kompatibilitas dengan PC. Sementara dapur pacu yang dipakai kabarnya APU AMD Phoenix berbasis arsitektur AMD Zen4 & RDNA3.
Kiat Memilih Game Konsol Handheld
Menurut Game Streamer Luthfi Halimawan, Sony pastinya mengusung eksklusivitas dalam mengeluarkan produk, tidak terkecuali konsol handheld. Eksklusivitas inilah yang dicari para gamer, seperti dirinya. “Yang aku cari eksklusivitas bukan spesifikasinya saja. Kalau speknya bagus, itu bonus,” ujarnya saat dihubungi, Jumat, (2/8/2023).
Dia sendiri tidak terlalu memerhatikan chipset karena handheld tidak bisa dirakit sendiri dan pemainnya tidak banyak. Menurutnya, lebih penting jika perangkat ini mendukung penyimpanan cloud atau komputasi awan pada satu server. Selain itu, dia lebih prefer menggunakan handheld dengan sistem operasi Windows, seperti ROG Ally.
“Colok beberapa device bisa langsung jadi PC dadakan. Mini PC paling ringan punyaku dan kuat. Enak dibawa ke mana-mana, cuma baterainya saja (yang cepat habis),” imbuhnya.
Display juga menjadi hal yang patut menjadi pertimbangan. Tampilan ini tentu memberi pengalaman lebih saat memainkan konsol handheld. “ROG Ally displaynya lebih bagus, jernih, pengalaman mainnya beda banget. Mau main game berat juga dia masih angkat. Apalagi Windows, bisa kita atur naik turun spesifikasinya,” jelas Luthfi.
Sementara itu, dia berpendapat bahwa perangkat game konsol handheld semakin canggih. Graphics Processing Unit (GPU) yang dahulu besar, sekarang bisa diperkecil. Namun, Luthfi berharap kapasitas baterai bisa ditingkatkan para pembuat konsol handheld. Pasalnya, alat permainan genggam ini biasanya dipakai selama perjalanan.
Sejauh ini, Luthfi selalu menggunakan konsol handheld seraya dihubungkan ke tempat pengisian daya agar baterai tidak cepat habis. Dia juga berharap konsol handheld menggunakan simcard sehingga tidak perlu harus menggunakan konsepsi WiFi.
Sementara itu, Pengamat Games dari Zilbest Yabes Elia menyebut dalam memilih game konsol genggam, pertama yang harus diperhatikan adalah sistem operasinya. Apakah memakai sistem operasi Android, Windows, atau malah sistem operasi sendiri seperti Nintendo Switch.
Sistem operasi ini menurutnya yang menjadi penentu utama, game-game apa saja yang bisa dimainkan pada konsol handheld. “Kalau harga enggak jadi masalah, cari yang sistem operasinya Windows,” sebutnya, Jumat (2/8/2023).
Mengapa harus Windows? Yabes menerangkan perangkat yang memakai sistem operasi Windows, masih bisa memainkan game-game Android, menggunakan emulator. Plus, game Windows jauh lebih bervariasi ketimbang yang ada di Android.
Untuk preferensi kedua, dia memilih Nintendo Switch dan berikutnya baru ke Android karena bermain game di Android bisa menggunakan ponsel. Jadi, tidak perlu memakai gaming handheld.
Baca juga: Cek Fitur Snapdragon G Series, Lini Chipset Khusus Konsol Game Handheld Terbaru dari Qualcomm
Jika sudah menentukan sistem operasi, langkah berikutnya barulah mempertimbangkan harga, performanya, fungsi mobilitasnya seperti berat dan daya tahan baterai. Setelah itu kenyamanan bermain berupa aksesori atau tombol-tombol fisiknya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.