Cegah Polusi, Ini 5 Kiat Jaga Kualitas Udara di Dalam Rumah
27 August 2023 |
07:30 WIB
Polusi udara belakangan menjadi persoalan yang membuat masyarakat resah. Pasalnya, sejumlah daerah di Indonesia memiliki tingkat polusi udara yang tinggi, tak terkecuali di Jakarta. Menurut catatan dari situs pemantau kualitas udara IQAir, per 26 Agustus 2023, kualitas udara di Jakarta berada di angka 157 atau tergolong tidak sehat.
PM 2,5 menjadi polutan utama yang menyebabkan tingginya polusi udara di Jakarta. PM 2,5 adalah jenis polutan udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikrometer yang merupakan emisi dari kendaraan bermotor dan industri. Jika dihirup, partikel udara ini bisa berbahaya bagi tubuh.
Baca juga: Aturan WFH Dinilai Tidak Efektif Atasi Polusi Udara di Jakarta, Harus Ada Solusi Sistematis
Ada sejumlah masalah kesehatan yang mengintai akibat polusi udara di antaranya gangguan kulit, iritasi dan peradangan mata, iritasi saluran napas, hingga risiko kanker paru-paru. Oleh sebab itu, untuk mengurangi paparan polusi udara, masyarakat diimbau untuk mengurangi mobilitas di luar rumah serta senantiasa menggunakan masker.
Kendati demikian, melindungi diri dari polusi udara tidak hanya harus dilakukan ketika di luar rumah tetapi juga di dalam hunian. Terutama bagi mereka yang bermukim di lingkungan yang berdekatan dengan kawasan industri atau jalan raya padat. Selain itu, polusi di dalam rumah juga bisa berasal dari dari perabot atau produk pembersih rumah tangga yang mengeluarkan zat beracun.
Oleh karena itu, diperlukan sejumlah kiat untuk menjaga kualitas udara di dalam rumah tetap bersih dan layak. Berikut adalah sejumlah tip dari Gravel.
Bagi yang tinggal di gedung bertingkat di kawasan sibuk, pastikan kalian tidak membuka jendela pada jam padat. Sebaliknya, kalian bisa membukanya ketika waktu keramaian lalu lintas dan aktivitas industri sedang mereda, agar sirkulasi udara tetap bersih dan sehat.
Udara dalam ruangan bisa menjadi terlalu jenuh jika terlalu sering tertutup. Agar udara pengap bisa dikeluarkan dari suatu ruangan, gunakan exhaust yang dapat membawa udara lembap dan panas ke luar rumah. Exhaust adalah alat penyedot udara yang lembap atau terkontaminasi untuk keluar, khususnya ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk. Alat ini dapat membantu sirkulasi udara tetap berjalan dan mengurangi akumulasi polutan dalam ruangan.
Upaya lain untuk menjaga kualitas udara dalam rumah adalah dengan menghadirkan tanaman. Sejumlah tanaman hias terbukti bisa berfungsi untuk membantu pemurnian amosfer dan pengurangan polusi udara. Tanaman akan mengurangi kandungan CO2 di atmosfer melalui fotosintesis, sehingga bisa meningkatkan produksi udara bersih di suatu lingkungan.
Beberapa tanaman yang bisa kalian pilih yakni peace lily, lidah buaya, lidah mertua, palem kuning, dracaena, pakis boston, dan tanaman laba-laba. Sejumlah tanaman tersebut bisa menyaring udara di dalam rumah hingga menyedot zat-zat polutan berbahaya yang masuk ke area sekitar rumah. Usahakan tempatkan tanaman di area seperti tepi jalan atau dekat celah ruangan yang cukup besar.
Sebagian besar AC saat ini memiliki sistem recirculate. Sistem ini akan mengolah udara di dalam rumah untuk disaring, didinginkan dan kemudian masuk kembali ke dalam rumah tanpa mengambil udara dari luar sama sekali Fitur ini berguna terutama ketika kondisi di luar ruangan sedang kurang baik seperti udara yang sangat berasap, berdebu, termasuk polusi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
PM 2,5 menjadi polutan utama yang menyebabkan tingginya polusi udara di Jakarta. PM 2,5 adalah jenis polutan udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikrometer yang merupakan emisi dari kendaraan bermotor dan industri. Jika dihirup, partikel udara ini bisa berbahaya bagi tubuh.
Baca juga: Aturan WFH Dinilai Tidak Efektif Atasi Polusi Udara di Jakarta, Harus Ada Solusi Sistematis
Ada sejumlah masalah kesehatan yang mengintai akibat polusi udara di antaranya gangguan kulit, iritasi dan peradangan mata, iritasi saluran napas, hingga risiko kanker paru-paru. Oleh sebab itu, untuk mengurangi paparan polusi udara, masyarakat diimbau untuk mengurangi mobilitas di luar rumah serta senantiasa menggunakan masker.
Kendati demikian, melindungi diri dari polusi udara tidak hanya harus dilakukan ketika di luar rumah tetapi juga di dalam hunian. Terutama bagi mereka yang bermukim di lingkungan yang berdekatan dengan kawasan industri atau jalan raya padat. Selain itu, polusi di dalam rumah juga bisa berasal dari dari perabot atau produk pembersih rumah tangga yang mengeluarkan zat beracun.
Oleh karena itu, diperlukan sejumlah kiat untuk menjaga kualitas udara di dalam rumah tetap bersih dan layak. Berikut adalah sejumlah tip dari Gravel.
1. Atur buka waktu tutup pintu & jendela
Pertama, hindari membuka pintu dan jendela secara berlebihan karena hal tersebut dapat menyebabkan udara dari luar masuk ke dalam. Tak dipungkiri, sirkulasi udara dalam ruang itu penting. Tapi kalian harus memilih waktu yang tepat untuk membuka jendela atau pintu, yakni ketika polusi udara sedang tidak tinggi.Bagi yang tinggal di gedung bertingkat di kawasan sibuk, pastikan kalian tidak membuka jendela pada jam padat. Sebaliknya, kalian bisa membukanya ketika waktu keramaian lalu lintas dan aktivitas industri sedang mereda, agar sirkulasi udara tetap bersih dan sehat.
Ilustrasi ruang keluarga di rumah. (Sumber gambar: Vecislavas Popa/Pexels)
2. Memasang exhaust
Udara dalam ruangan bisa menjadi terlalu jenuh jika terlalu sering tertutup. Agar udara pengap bisa dikeluarkan dari suatu ruangan, gunakan exhaust yang dapat membawa udara lembap dan panas ke luar rumah. Exhaust adalah alat penyedot udara yang lembap atau terkontaminasi untuk keluar, khususnya ruangan dengan sirkulasi udara yang buruk. Alat ini dapat membantu sirkulasi udara tetap berjalan dan mengurangi akumulasi polutan dalam ruangan.3. Gunakan seal kedap udara
Langkah selanjutnya untuk menjaga kualitas udara tetap bersih di dalam rumah ialah dengan memasang seal kedap udara pada celah pintu dan jendela. Seal karet pada celah pintu dan jendela dapat membantu menghalangi udara luar yang kotor agar tidak masuk ke dalam rumah.
4. Hadirkan tanaman penyaring udara
Upaya lain untuk menjaga kualitas udara dalam rumah adalah dengan menghadirkan tanaman. Sejumlah tanaman hias terbukti bisa berfungsi untuk membantu pemurnian amosfer dan pengurangan polusi udara. Tanaman akan mengurangi kandungan CO2 di atmosfer melalui fotosintesis, sehingga bisa meningkatkan produksi udara bersih di suatu lingkungan.Beberapa tanaman yang bisa kalian pilih yakni peace lily, lidah buaya, lidah mertua, palem kuning, dracaena, pakis boston, dan tanaman laba-laba. Sejumlah tanaman tersebut bisa menyaring udara di dalam rumah hingga menyedot zat-zat polutan berbahaya yang masuk ke area sekitar rumah. Usahakan tempatkan tanaman di area seperti tepi jalan atau dekat celah ruangan yang cukup besar.
5. Gunakan AC dengan sistem recirculate
Sebagian besar AC saat ini memiliki sistem recirculate. Sistem ini akan mengolah udara di dalam rumah untuk disaring, didinginkan dan kemudian masuk kembali ke dalam rumah tanpa mengambil udara dari luar sama sekali Fitur ini berguna terutama ketika kondisi di luar ruangan sedang kurang baik seperti udara yang sangat berasap, berdebu, termasuk polusi. (Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.