Catalytic Converter pada Mobil, Ini Dia Fungsi dan Jenisnya
06 November 2021 |
17:43 WIB
Masalah polusi udara karena kendaraan terus menjadi isu yang disorot. Demi menurunkan polusi dari kendaraan, maka diciptakanlah komponen catalytic converter. Komponen ini selalu digunakan oleh mobil keluaran terbaru.
Catalytic converter adalah alat yang diciptakan untuk mengurangi emisi gas buang karbon dari kendaraan. Khususnya untuk kendaraan pribadi seperti mobil. Ada berbagai jenis emisi gas buang yang merupakan polutan.
Seperti hidrokarbon, karbon monoksida, nitrogen oksida dan sejenisnya. Alat catalytic converter ini sendiri memiliki bentuk mirip dengan sarang lebah. Sebelum akhirnya emisi gas buang dikeluarkan melalui knalpot akan melewati komponen ini.
Posisi alatnya sendiri tepat berada di dalam knalpot sehingga mampu menyaring polutan sebelum gas dikeluarkan ke udara. Alat ini baru diperkenalkan pada mobil di Indonesia pada tahun 2007.
Pada tahun tersebut standar Euro 2 memberlakukan soal gas buang, di mana harus memenuhi standar yang ditetapkan. Semua kendaraan dengan mesin diesel serta bensin wajib menggunakan komponen ini.
Fungsi catalytic converter mobil utamanya sesuai dengan alasan diciptakan yaitu untuk menyaring semua polutan yang tadi telah disebutkan. Komponen ini dibuat dengan bahan platinum atau platina serta palladium. Tak heran harganya sendiri sangat mahal.
Di Indonesia banyak bisnis pengumpulan catalytic converter untuk bisa didaur ulang semakin berkembang. Selain itu setelah alat ini mulai digunakan juga menjadi sasaran pencuri. Beberapa mobil SUV yang tinggi menjadi sasaran utama pencurian catalytic converter.
Untungnya mobil-mobil yang beredar di Indonesia memasang CC pada bagian sulit yaitu setelah area pembuangan gas, dekat dengan blok mesin. CC juga disatukan dengan rumah sensor oksigen, letaknya membuat sulit untuk mencurinya.
Cara Kerja Catalytic Converter Mobil
Bagaimana catalytic converter mobil bisa bekerja untuk menyaring polutan? Cara kerjanya sendiri adalah saat gas buang menyentuh katalisator yang terbuat dari logam, maka akan terjadi reaksi kimia.
Reaksi tersebut akan menghilangkan kandungan atau senyawa berbahaya dalam gas buang. Oleh karena itulah gas buang yang keluar dari knalpot menjadi lebih ramah lingkungan. Sedangkan katalisator dari bahan logam juga tidak akan berubah sifatnya.
Hanya, logam yang digunakan dalam catalytic converter memiliki usia pakai. Logam lama kelamaan akan mengalami penurunan kemampuan. Misalnya ketika kendaraan sudah digunakan sampai 100.000 km maka kemampuan menyaringnya menurun 35%.
Namun itu belum termasuk dengan ketika mobil berhenti atau sering mengalami macet. Maka logam pada CC akan berkurang kemampuannya sampai 70%. Oleh karena itulah, jika ingin logam pada katalisator awet, sebaiknya gunakan bahan bakar yang tepat.
Katalisator sendiri akan bekerja dengan maksimal apabila terdapat suhu di atas 400 derajat Celcius. Ketika mesin masih dingin atau suhunya masih di bawah 400 derajat Celcius, maka katasliator tidak akan bekerja maksimal.
Sistem yang berfungsi besar dalam menyaring polutan ini juga terdiri dari tiga jenis yang berbeda. Masing-masing jenis dan penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Oxidation catalyst
Pada tipe yang pertama ini atau disebut juga dengan CCO. Di mana bekerja dengan mereaksikan Karbon Monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC) dengan oksigen. Hasilnya adalah gas buang berupa CO2 dan H20 yang tidak memiliki potensi polusi besar.
Oksidasi akan terjadi dengan efisien ketika terdapat kelebihan oksigen pada bagian exhaust manifold. Harus selalu ada udara murni yang masuk ke converter. Hanya saja tipe ini tidak mengurangi Nitrogen Oksida (NOx) dalam kapasitas besar.
Oksidasi akan terjadi dengan efisien ketika terdapat kelebihan oksigen pada bagian exhaust manifold. Harus selalu ada udara murni yang masuk ke converter. Hanya saja tipe ini tidak mengurangi Nitrogen Oksida (NOx) dalam kapasitas besar.
2.Three way catalyst
Tipe yang kedua adalah yang paling ideal karena semua polutan dari CO, HC dan juga NOx dapat diubah menjadi zat non polusi. Hanya, supaya alat ini bisa bekerja dengan maksimal, harus ada syarat yang perlu dipenuhi.
Syaratnya adalah udara serta bensin harus memiliki nilai yang sedekat mungkin. Apabila berhasil, maka akan membuat purification rate yang cukup tinggi.
Syaratnya adalah udara serta bensin harus memiliki nilai yang sedekat mungkin. Apabila berhasil, maka akan membuat purification rate yang cukup tinggi.
3. Three way catalyst dan oxidation catalyst
Tipe catalytic converter yang ketiga ini adalah kombinasi dari sistem pertama dan kedua. Sistem ini mampu menghasilkan lebih banyak polusi udara karena mengandalkan sistem emission control dan sistem oxidation catalyst.
Editor: Dika Irawan
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.